tag:blogger.com,1999:blog-81623982352117339422024-03-13T07:53:08.812+07:00DPP FTPKN - IndonesiaFORUM TUTOR PENDIDIKAN KESETARAAN NASIONAL (FT-PKN) - Tutor Bangkit Kokohkan IndonesiaDPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.comBlogger158125tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-89674510541030513682024-02-07T20:03:00.001+07:002024-02-07T20:03:45.458+07:00Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru yang Asik<div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj5yf13PNU8YDa0Ap5CZap0hNW0nEdWluRQQF75IGzdYHrwHHPUp2KhV-xBZNP4p9hSTSRTMDH7IrEfnUxSe-mDy4E1g0Cs2g0B79ILJtkJaFB4Yj_2BZ5ZE8VhxF6opdQfRkCT3Dhu2u20EkNka_kC15kQCla0l_jG21rrHPCuqOaMLipQkc0AXyg49kpr" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj5yf13PNU8YDa0Ap5CZap0hNW0nEdWluRQQF75IGzdYHrwHHPUp2KhV-xBZNP4p9hSTSRTMDH7IrEfnUxSe-mDy4E1g0Cs2g0B79ILJtkJaFB4Yj_2BZ5ZE8VhxF6opdQfRkCT3Dhu2u20EkNka_kC15kQCla0l_jG21rrHPCuqOaMLipQkc0AXyg49kpr" width="400">
</a>
</div>Sebagai guru yang sudah mengajar lebih dari 2 dekade, saya pernah mengikuti pelatihan yang manfaatnya langsung diaplikasikan dalam pembelajaran dan berdampak langsung kepada murid-murid.</div><div><br></div><div>Pelatihan tersebut didesain penyelenggara pelatihan sedemikian rupa dan tentunya sudah dipahami oleh narasumbernya . Kalau dideskripsikan secara singkat, pelatihan tersebut mirip kegiatan pembelajaran di kelas bersama murid-murid. Jadi narasumber menyampaikan materi pelatihan bisa ditiru oleh peserta pelatihan saat mengajar di kelas, sekolah masing-masing.</div><div><br></div><div>Pada awal kegiatan pelatihan, narasumber mengajak mengisi waktu dengan ice breaking. Saya kira ice breaking tersebut hanya mengajak peserta agar segera fokus kepada pelatihan, ternyata tidak. Ice breaking tersebut bermakna bagaimana guru bisa mengetahui cara belajar murid-muridnya.</div><div><br></div><div>"Saya tahu cara belajar Bapak dan Ibu dari ice breaking ini..." Kata narasumber membuat saya jadi penasaran.</div><div><br></div><div>"Bapak Ibu memiliki gaya belajar kinestetik, auditorial, atau visual dapat dilihat dari ice breaking baru saja." Penjelasan berikutnya membuat saya langsung 'ngeh' paham banget.</div><div><br></div><div>"Wah asik ini!" Saya makin bersemangat mengikuti pelatihan. Batin saya waktu itu</div><div><br></div><div>"Saya coba di kelas ah!" Saya merasa punya insight mengajar lain dari biasanya.</div><div><br></div><div>Setelah mengajak ice breaking, narasumber memberikan materi pelatihan bertema Procedure Text. Inilah perbedaan pelatihan-pelatihan yang saya ikuti. Jadi pelatihan ini, narasumbernya menampilkan diri sebagai guru dan seolah kami murid yang sedang belajar bersamanya. Kebetulan saya mengikuti kelas bahasa Inggris, jadilah materi pelatihan mengambil salah satu materi pelajaran bahasa Inggris. </div><div><br></div><div>Kami diingatkan kembali bahwa mengajar bahasa Inggris itu menggunakan Genre Based Approach yang memiliki empat tahapan, yaitu BKOF, MOT, JCOT, dan ICOT. (1) Building Knowledge of the Text (BKOF) adalah tahapan dimana guru membangun pengetahuan murid pada topik yang dibicarakan; (2) Modelling of the Text (MOT) adalah tahapan dimana guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi murid dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan; (3) Joint Construction of the Text (JCOT) adalah tahapan dimana guru membimbing murid dan bersama kelompoknya menganalisis aspek pengetahuan dan keterampilan; (4) Independent Construction of the Text (ICOT) adalah tahapan dimana murid membangun aspek pengetahuan dan keterampilan secara mandiri. </div><div><br></div><div>Narasumber sedikit sekali memaparkan materinya. Waktu pelatihan habis untuk diskusi, menemukan hal baru, dan mempresentasikan hasil diskusi. Pelatihan tak lagi membahas dokumen pembelajaran tapi proses membuat produk/karya layaknya guru meminta muridnya membuat karya. Dengan pola kerja narasumber seperti ini, kami dikenalkan jabatannya sebagai fasilitator daerah (Fasda). </div><div><br></div><div>Fasda memberi tugas kepada kami para peserta pelatihan sesuai dengan gaya belajar kami. Di sini saya lihat mulai diterapkan diferensiasi dalam pembelajaran. Kami dikelompokkan sesuai gaya belajar kami. Cara fasda memperlakukan kami ini ternyata menginspirasi peserta pelatihan. Hal ini tampak ketika peserta menyetorkan tugas praktik mengajar di sekolah masing-masing, mereka mengidentifikasi gaya belajar murid-muridnya seperti fasda ini.</div><div><br></div><div>Selain tugas membuat video, kami juga mendapat tugas membuat infografis menggunakan aplikasi digital, ada yang menggambarkan secara manual, dan ada pula yang menyelesaikan tugasnya dengan menciptakan lagu. Bukankah ini model bentuk diferensiasi?</div><div><br></div><div>Karya kami setelah jadi, disetor ke aplikasi Padlet. Ini juga pengalaman pelatihan yang bisa diaplikasikan saat guru mengajar di sekolah masing-masing. Terbukti beberapa dari kami menayangkan video praktik mengajar di sekolah masing-masing, aplikasi ini digunakan juga.</div><div><br></div><div>Ketika pembelajaran selesai, kami tak lupa mengikuti sesi refleksi. Awalnya beberapa dari kami ditunjuk untuk menyampaikan pengalaman dan kesannya mengikuti pelatihan pada hari itu. Selain disampaikan secara lisan, kami juga bisa menyampaikan perasaan kami mengikuti pelatihan menggunakan aplikasi Kahoot. </div><div><br></div><div>O ya, sesi ice breaking juga ada selain di awal kegiatan pelatihan. Fasda juga mengingatkan murid-murid di kelas juga perlu diberikan ice breaking.Tujuan ice breaking adalah untuk mengembalikan konsentrasi dan juga mood murid-murid sehingga bisa kembali mengikuti pembelajaran dengan baik dan fokus.</div><div><br></div><div>Bagaimana, nendang bangetkan?</div><div>Bagaimana dengan pelatihan yang biasa kita ikuti? Kita lebih sering tanya kapan sertifikat bisa diterima dan apakah file materi sudah beredar. Dalam pelatihan yang saya ceritakan tadi, saya tidak menyaksikan peserta pelatihan sibuk menanyakan sertifikat dan materi pelatihan. Saya duga mereka waktu itu sibuk menjaga memori di otaknya tentang tahapan mengajar yang sudah dicontohkan oleh fasilitator daerah tersebut.</div><div><br></div><div>Jombang, 7 Januari 2024</div><div>Astatik Bestari</div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-63119182793493835812023-09-17T18:56:00.001+07:002023-09-17T18:56:18.104+07:00Anugerah FTPKNhttps://vt.tiktok.com/ZSLEKfson/<div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-6820288857000973122023-09-15T21:24:00.004+07:002023-09-15T21:24:52.346+07:00Munaslub FTPKN - Surabaya<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0m6NaqTFJ97MnGjdTWFrkksKfzUxURtzvXFJwZEVpy8QQnoB-45A4bVoiaQrBcPRF5ShPJAMlXHCnMpaCvJKI1Ywy_R7U3vyidrBfD4ZGvkfAqZkEKWR0Y8ENNUdxZ0yGUBFgQkRUNU4GFerM9GSs1F0fZTR7sC04SfUz1UWbTaRN7jLku5QMsyEtHbyJ/s1600/munaslub.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0m6NaqTFJ97MnGjdTWFrkksKfzUxURtzvXFJwZEVpy8QQnoB-45A4bVoiaQrBcPRF5ShPJAMlXHCnMpaCvJKI1Ywy_R7U3vyidrBfD4ZGvkfAqZkEKWR0Y8ENNUdxZ0yGUBFgQkRUNU4GFerM9GSs1F0fZTR7sC04SfUz1UWbTaRN7jLku5QMsyEtHbyJ/s320/munaslub.jpg" width="256" /></a></div><br /><p></p>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-71029781075604651892023-06-22T17:30:00.001+07:002023-06-22T17:30:25.632+07:00Sosialisasi ASTINA III dan Workshop Aktivasi Akun Belajar.id & Canva For Education<div><br></div><div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjhUJ2VFcLVNGieYik3kv1A2EcoYaxmGl_i0xukKeDGixL_F3bVrrhONes9FZBJJBmVCOKNkYPUcwv8F0IshjVTZiX4dAE6CJmqfjPt5MZxJjymlHxbhy4-ft8Aw7fb-RPl6dxFeyFgurT2SNnLVXZBSBLUJN5qUfd2PLIZIy0vajnqFhOr0Wwq1CSXOTdV" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjhUJ2VFcLVNGieYik3kv1A2EcoYaxmGl_i0xukKeDGixL_F3bVrrhONes9FZBJJBmVCOKNkYPUcwv8F0IshjVTZiX4dAE6CJmqfjPt5MZxJjymlHxbhy4-ft8Aw7fb-RPl6dxFeyFgurT2SNnLVXZBSBLUJN5qUfd2PLIZIy0vajnqFhOr0Wwq1CSXOTdV" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Hai para Tutor pendidikan kesetaraan dan praktisi pendidikan!</div><div><br></div><div>Apa kabar semuanya? DPP FTPKN hadir kembali pada bulan Juni ini sebagai organisasi profesi yang turut mengawal pelaksanaan Kurikulum Merdeka.</div><div><br></div><div>Kami mengundang Anda untuk hadir secara virtual dalam dua agenda kegiatan menarik:</div><div><br></div><div>1. Bidang Kesejahteraan, Penghargaan, dan Perlindungan (Kesharlindung):</div><div> - Sosialisasi ASTINA III</div><div><br></div><div>2. Bidang Peningkatan Kompetensi:</div><div> - Webinar Aktivasi Akun Belajar.id dan Canva For Education</div><div><br></div><div>Jangan lewatkan kesempatan ini untuk bergabung dan memperoleh wawasan baru dalam pendidikan kesetaraan!</div><div><br></div><div>📌 Mari bergabung di ruang virtual Zoom DPP FTPKN:</div><div> - Meeting ID: 211 689 5911</div><div> - Passcode: dppftpkn</div><div><br></div><div>Selain itu, acara ini juga akan disiarkan secara langsung melalui YouTube di kanal [https://youtube.com/@tvTARA7](https://youtube.com/@tvTARA7).</div><div><br></div><div>Untuk informasi lebih lengkap, silakan cek infografis yang telah disediakan!</div><div><br></div><div>*Tutor Bangkit Memperkokoh Indonesia* 💪🇮🇩</div><div><br></div><div>DPP FTPKN</div><div><br></div><div>Dapatkan pengetahuan baru, berbagi pengalaman, dan bersama-sama memperkuat dunia pendidikan kesetaraan. Ayo bergabung dan ikuti agenda menarik ini!</div><div><br></div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-25362668991857868662023-06-22T15:55:00.001+07:002023-06-22T15:55:41.947+07:00Pengumuman Audisi ASTINA#3<div>Pengumuman Audisi ASTINA#3: <b>Sosialisasi dan Audisi untuk Tutor Pendidikan Kesetaraan**</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjER6-_ylrbKspwnV_8MDG0mbYLrb4Yh5qo0DGie9d5R1EG1GBG0I7RmTlKYqPQmkSv5Tz-PCgeKdOJPHF0d1lGrEQeu_apBI0TeBhnu9YH4_dJ-SURSpyISYEbbQ6xkN1wkBrf1xAaSnJy2W9MFx1lDtfXc5ImAoswefTISI2vkRPO5l0n8pp9HwKp6HWB" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjER6-_ylrbKspwnV_8MDG0mbYLrb4Yh5qo0DGie9d5R1EG1GBG0I7RmTlKYqPQmkSv5Tz-PCgeKdOJPHF0d1lGrEQeu_apBI0TeBhnu9YH4_dJ-SURSpyISYEbbQ6xkN1wkBrf1xAaSnJy2W9MFx1lDtfXc5ImAoswefTISI2vkRPO5l0n8pp9HwKp6HWB" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Hallo para pendidik hebat dan Tutor yang berbakat!</div><div><br></div><div>Kami dengan bangga mengundang Anda semua untuk mengikuti acara Sosialisasi dan Audisi ASTINA#3, yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan (DPP FTPKN). Acara ini akan memberikan kesempatan kepada Anda untuk menunjukkan inovasi dan kreasi terbaik dalam bidang Pendidikan Kesetaraan.</div><div><br></div><div>Kategori Lomba yang tersedia adalah:</div><div>1. Paduan suara: Tunjukkan keahlian vokal Anda dan bergabunglah dalam harmoni yang indah.</div><div>2. Tari Profil Pelajar Pancasila: Berikan penampilan menarik melalui tarian yang mencerminkan semangat Pancasila.</div><div><br></div><div>Tanggal dan Waktu:</div><div>Hari/Tanggal: Jumat, 23 Juni 2023</div><div>Waktu: Pukul 13.30 WIB - selesai</div><div><br></div><div>Jangan lewatkan kesempatan ini untuk berpartisipasi dalam acara yang penuh semangat dan inspirasi ini! Sosialisasi dan Audisi ASTINA#3 akan diselenggarakan melalui platform Zoom.</div><div><br></div><div>Berikut adalah detail Zoom Meeting:</div><div>Meeting ID: 981 5520 2315</div><div>Passcode: ASTINA</div><div><br></div><div>Untuk bergabung dengan Zoom Meeting, silakan kunjungi link berikut:</div><div>[<a href="https://zoom.us/j/98155202315?pwd=bE8veisreFFOU3pFVUlHMW1aSkRRUT09%5D(https://zoom.us/j/98155202315?pwd=bE8veisreFFOU3pFVUlHMW1aSkRRUT09">https://zoom.us/j/98155202315?pwd=bE8veisreFFOU3pFVUlHMW1aSkRRUT09](https://zoom.us/j/98155202315?pwd=bE8veisreFFOU3pFVUlHMW1aSkRRUT09)</a></div><div><br></div><div>Tunjukkan bakat dan kemampuan terbaik Anda dalam bidang Kesharlindung dan Bidang Kesejahteraan, Penghargaan, dan Perlindungan. Bersama-sama, kita akan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan bermakna.</div><div><br></div><div>Jangan ragu untuk mengajak teman-teman Tutor lainnya untuk ikut serta. Bersama, kita dapat menginspirasi dan memberikan dampak positif pada dunia pendidikan kesetaraan.</div><div><br></div><div>Salam,</div><div>Dewan Pengurus Pusat Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan (DPP FTPKN)</div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-16994408809158652722023-06-10T05:39:00.004+07:002023-06-10T13:01:59.979+07:00Hasil Webinar Audisi Astina #3<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjlE2WrwrtNGHxbQMHeWqLFZamGsoH2Oks89W4wNWkB0Mt9zR535EaSOyyDvLblFJhxcrTxhkD4eESpM99-NOrVFwlYQCcxstBVO_F4h3N1Yd1D6vNJaXUKtENHi24vujjgyBDVCAEtg6NbxRTskVY__DFi3hn1D5a8wGPVcfzOplkSbzcb3lGwti_apQ" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjlE2WrwrtNGHxbQMHeWqLFZamGsoH2Oks89W4wNWkB0Mt9zR535EaSOyyDvLblFJhxcrTxhkD4eESpM99-NOrVFwlYQCcxstBVO_F4h3N1Yd1D6vNJaXUKtENHi24vujjgyBDVCAEtg6NbxRTskVY__DFi3hn1D5a8wGPVcfzOplkSbzcb3lGwti_apQ" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div>Halo Tutor Kesetaraan Indonesia.<br /></div><div>Ada yang menarik pada webinar kali ini yaitu adanya agenda Audisi setelah pemateri berakhir.</div><div><br /></div><div>Apa itu webinar Audisi? Adalah ide kreatif dari Bidang Kesharlindung untuk mensosialisasikan Apresiasi Tutor Kesetaraan Indonesia ke-3 sekaligus menjaring bibit unggul calon peserta lomba melalui audisi.</div><div><br /></div><div>Audisi ini di dampingi oleh anggota DPP FTPKN dan juri tamu. Juri tamu adalah akademisi dan atau praktisi pendidikan masyarakat.</div><div><br /></div><div><span><a name='more'></a></span>Pelaksanaan webinar Audisi akan rutin dilakukan setiap hari Jumat dengan agenda masing-masing membahas dua kategori lomba.</div><div><br /></div><div>Webinar audisi perdana telah dilaksanakan pada Jumat, 9 Juni 2023 dengan kategori lomba Tutor Inovatif (karya tulis) dan Tutor Kreatif (video pembelajaran)</div><div><br /></div><div>Webinar audisi kedua direncanakan akan dilaksanakan pada Jumat, 16 Juni 2023. Kategori yang akan dilombakan adalah Tutor Bersuara (Orasi Tutor) dan Tutor Berdedikasi (Rekam jejak pengabdian)</div><div><br /></div><div>Terakhir webinar audisi untuk kategori lomba paduan suara mars FTPKN dan Tari Pelajar Pancasila akan dilaksanakan pada Jumat, 23 Juni 2023.</div><div><br /></div><div>Nah...itu sekilas info tentang ASTINA 3. Bagi yang berminat untuk mendaftar dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut dapat mendownload juknisnya di sini.</div><div><br /></div><div>Info lengkap hubungi ketua penyelenggara Ida Bagus Wardana di +62 812-3818-3392. </div><div><br /></div><div>Berikut ini hasil rekaman selama webinar Audisi Astina 3. </div><div><br /></div><div>Bagi yang mau mengikuti silakan masih dibuka kesempatan dengan mengisi form berikut ini. <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/rqQdXbDyx1I" width="320" youtube-src-id="rqQdXbDyx1I"></iframe></div><div><br /></div>Sekali lagi kami dari Bidang Kesharlindung DPP FTPKN masih membuka kesempatan bagi para tutor yang berminat untuk mendaftar dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut, juknis (juklak dan juknis) dapat didownload di tautan berikut [<a href="https://sg.docs.wps.com/l/sIBOA-8sbwLCLpAY?v=v2">https://sg.docs.wps.com/l/sIBOA-8sbwLCLpAY?v=v2</a>]. Dan jangan ragu untuk menghubungi ketua penyelenggara, Ida Bagus Wardana, di nomor +62 812-3818-3392 untuk informasi lebih lanjut.<p></p></div><div><br /></div><div>Dengan mengikuti webinar audisi ini, para tutor berbakat memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan, mendapatkan pengakuan, dan berbagi inspirasi dengan sesama pendidik. Segera daftarkan diri Anda dan jadilah bagian dari upaya meningkatkan kesetaraan pendidikan di Indonesia melalui kegiatan ini. Tunggu apa lagi? Segera ambil bagian dalam ASTINA 3 dan tunjukkan potensi Anda!</div><div><br /></div><div>Bidang Kesharlindung</div><div>Umi Yesi</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-17748520421888925732023-06-08T20:05:00.003+07:002023-06-09T14:45:02.872+07:00Bergabunglah dengan ASTINA #3<div>Astina#3: Tampilkan Inovasi dan Kreativitasmu dalam Sosialisasi dan Audisi!</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj6jdBem7A7VhK3oTzPB2iUYtPoDYfIkX4DKUlYt5qnB1jEyek3NWea4HOf0MXm3qFkdaeTF16KgU-5PSAbAXj9xHrwrXnXqYxC4pPLUFuCGRXYPdIW0k7PDg4khi_A-i02puYMIZA16pWFKQZB0igpU9HJlDxLtCTXu7VOdpipwHlEKCVLdzkneZK_6A" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj6jdBem7A7VhK3oTzPB2iUYtPoDYfIkX4DKUlYt5qnB1jEyek3NWea4HOf0MXm3qFkdaeTF16KgU-5PSAbAXj9xHrwrXnXqYxC4pPLUFuCGRXYPdIW0k7PDg4khi_A-i02puYMIZA16pWFKQZB0igpU9HJlDxLtCTXu7VOdpipwHlEKCVLdzkneZK_6A" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Salam:</div><div>Saatnya bersiap-siap untuk acara paling dinantikan! DPP FTPKN mengundangmu untuk bergabung dalam Sosialisasi dan Audisi Astina#3 yang akan diadakan pada Jumat, 9 Juni 2023, pukul 13.30 WIB hingga selesai. Ini adalah kesempatanmu untuk menunjukkan bakatmu sebagai Tutor Inovatif dan Tutor Kreatif yang luar biasa! Bersiaplah untuk terinspirasi, berkreasi, dan memberikan yang terbaik!</div><div><br></div><div>Dalam atmosfer yang penuh semangat ini, Astina#3 menyambutmu untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitasmu di dunia pendidikan bersama bidang Kesharlindung DPP FTPKN. Apa pun jenis inovasi yang kamu miliki, apakah itu strategi pembelajaran baru, metode pengajaran yang menarik, atau pendekatan unik dalam memfasilitasi pendidikan kesetaraan nasional, ini adalah kesempatanmu untuk bersinar!</div><div><br></div><div>Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Catat informasi penting di bawah ini untuk bergabung:</div><div><br></div><div>- Hari/tanggal: Jumat, 9 Juni 2023</div><div>- Waktu: Mulai pukul 13.30 WIB</div><div>- Meeting ID: 981 5520 2315</div><div>- Passcode: ASTINA</div><div><br></div><div>Bergabunglah dengan kami melalui Zoom Meeting di tautan berikut:</div><div>(<a href="https://zoom.us/j/98155202315?pwd=bE8veisreFFOU3pFVUlHMW1aSkRRUT09">https://zoom.us/j/98155202315?pwd=bE8veisreFFOU3pFVUlHMW1aSkRRUT09</a>)</div><div><br></div><div>Astina#3 adalah panggungmu untuk menunjukkan kepada dunia kemampuanmu sebagai Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional yang luar biasa. Ini adalah saat yang tepat untuk memberikan yang terbaik, memamerkan inovasi terbaru, dan berbagi kekreatifanmu dengan teman-teman sejawatmu.</div><div><br></div><div>Bersiaplah untuk menciptakan dampak yang luar biasa dalam dunia pendidikan. Ajukan dirimu sebagai Tutor Inovatif atau Tutor Kreatif yang menjadi inspirasi bagi orang lain. Jadilah teladan dalam menjembatani kesenjangan pendidikan dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.</div><div><br></div><div>Raih kesempatan ini dan buktikan bahwa kamu adalah Tutor hebat! Saksikanlah Astina#3, acara yang tak boleh dilewatkan ini. Tulis namamu di sejarah pendidikan kesetaraan nasional!</div><div><br></div><div><br></div><div>Beikut ini JUNISNYA </div><div>https://sg.docworkspace.com/l/sIBOA-8sbwLCLpAY<br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div>Salam,</div><div>Kesharlindung DPP FTPKN </div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-76106931849835849592023-06-07T03:27:00.005+07:002023-06-07T03:40:59.252+07:00ASTINA#3 dan Workshop Aktivitas Akun Belajar.id serta Canva for Education<div> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglVtySQ2gTf9GzB7srxlLBuiX6LE5q0dXDXYtG3xGSPWa2RRMA3F9f-aII1i0c3DuWMlVR1QOY8RZqndDOVLLarCL39kGHD7ayr91GQbhnSUey-X2Ns8hpDOwi-4Egc8Xkuoy48xbDW1_oFwusWhRYVdK0lozZHvUA3K2ia5LGU8AHEyg5fw_ArYerWQ/s881/hut%2017%20FTPKN.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="881" data-original-width="870" height="69" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglVtySQ2gTf9GzB7srxlLBuiX6LE5q0dXDXYtG3xGSPWa2RRMA3F9f-aII1i0c3DuWMlVR1QOY8RZqndDOVLLarCL39kGHD7ayr91GQbhnSUey-X2Ns8hpDOwi-4Egc8Xkuoy48xbDW1_oFwusWhRYVdK0lozZHvUA3K2ia5LGU8AHEyg5fw_ArYerWQ/w68-h69/hut%2017%20FTPKN.jpeg" width="68" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Dalam sebuah acara yang berlangsung pada hari Minggu, tanggal 4 Juni 2023, sosialisasi ASTINA#3 dan Workshop Aktivitas Akun Belajar.id serta Canva for Education secara resmi dibuka. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari Bidang Peningkatan Kompetensi dan Bidang Kesharlindung. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan akun belajar.id dalam pendidikan kesetaraan serta menggali potensi Canva for Education sebagai alat inovatif dalam pembelajaran.</div><div><br /></div><div>ASTINA#3 sendiri merupakan program yang telah diselenggarakan sebelumnya, namun kali ini puncak acara akan digelar bersamaan dengan MUNASLUB pada bulan September mendatang. Hal ini menyebabkan waktu pelaksanaan ASTINA#3 menjadi sangat singkat, dengan proses pendaftaran dan penilaian yang harus dilakukan dengan cepat.</div><div><br /></div><div>Kegiatan ini sangat penting mengingat masih banyak akun belajar.id yang belum diaktivasi, sehingga menyebabkan minimnya pemanfaatan akun tersebut dalam pendidikan kesetaraan. Selain itu, pemanfaatan Canva for Education juga akan disosialisasikan kepada para peserta. Bagi mereka yang telah memiliki akun belajar.id, dapat memanfaatkan Canva for Education secara gratis untuk inovasi pembelajaran.</div><div><br /></div><div>Dalam acara ini, panitia juga memberikan e-sertifikat gratis bagi peserta yang mengikuti kegiatan ini sampai selesai dan mengirim presensi. Harapan dari penyelenggara adalah agar ilmu yang diperoleh peserta dapat disebarluaskan kepada orang lain yang membutuhkan informasi ini di daerah masing-masing.</div><div><br /></div><div>Dengan demikian, sosialisasi ASTINA#3 dan Workshop Aktivitas Akun Belajar.id serta Canva for Education secara resmi dibuka. Semoga acara ini dapat memberikan pengalaman berharga bagi peserta serta mendorong pengembangan pendidikan kesetaraan yang lebih baik di Indonesia.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/WetsUhV-Xqg" width="320" youtube-src-id="WetsUhV-Xqg"></iframe></div><br /></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-4584937351938266452023-05-23T23:51:00.001+07:002023-06-09T23:58:49.708+07:00Menyusun Soal HOTS Berdasarkan Taksonomi Anderson dan Krathwohl<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTp_K2W1EuJwx2Z0HbUE-nobW9PfyzQEGj7wC3Dnb8qR56VXW6B_Yh3xQ7KJVS92k3ezSo&usqp=CAU" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="170" data-original-width="296" height="170" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTp_K2W1EuJwx2Z0HbUE-nobW9PfyzQEGj7wC3Dnb8qR56VXW6B_Yh3xQ7KJVS92k3ezSo&usqp=CAU" width="296" /></a></div><br />Selamat datang di artikel kami tentang penyusunan soal HOTS berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl! Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi konsep yang menarik dan praktis untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.</div><div><br /></div><div>Taksonomi Anderson dan Krathwohl adalah kerangka kerja yang membantu dalam merancang soal yang mendorong siswa berpikir secara kritis, analitis, dan kreatif. Kami akan membahas tahapan dan contoh soal HOTS yang sesuai untuk setiap tingkatan kognitif, serta memberikan panduan untuk menghindari kesalahan umum dalam penyusunan soal.</div><div><br /></div><div>Selain itu, kami akan menjelaskan pentingnya penguasaan materi, pemahaman tingkat kognitif, dan kreativitas bagi guru dalam menyusun soal HOTS yang efektif. Dengan menggunakan taksonomi Anderson dan Krathwohl, guru dapat memperkaya pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.</div><div><br /></div>Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang taksonomi Anderson dan Krathwohl, serta bagaimana mengaplikasikannya dalam penyusunan soal HOTS yang berkualitas. Bersiaplah untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang memadukan pengetahuan dan pemikiran tingkat tinggi kepada siswa Anda.<br /><br /><div>Dalam artikel ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan soal HOTS: Sebuah panduan praktis berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl<br /><br /><br /><b>A. Pengenalan Taksonomi Kognitif Anderson dan Krathwohl<br /></b><br />Dalam dunia pendidikan, taksonomi kognitif menjadi konsep penting yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Salah satu taksonomi yang dikenal luas adalah taksonomi Anderson dan Krathwohl. Mari kita jelajahi konsep ini dengan lebih rinci.<br /><br /><br />Taksonomi Anderson dan Krathwohl memperluas taksonomi Bloom yang lebih terkenal. Mereka mengidentifikasi enam tingkatan kognitif yang meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam taksonomi ini, tingkat-tingkat kognitif tersebut dipandang sebagai tangga pembelajaran yang dapat membantu siswa mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.<br /><br /><br /><b>B. Keunggulan Taksonomi Anderson dan Krathwohl dibanding Taksonomi Bloom</b><br /><br />Salah satu hal menarik tentang taksonomi Anderson dan Krathwohl adalah perbedaan dan keunggulannya dibandingkan taksonomi Bloom. Taksonomi ini memberikan penekanan yang lebih besar pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengorganisasian yang lebih jelas. <br /><br />Misalnya, pada tingkatan menerapkan, siswa tidak hanya diminta untuk menerapkan pengetahuan mereka, tetapi juga harus dapat menghubungkannya dengan situasi dunia nyata. Sebagai contoh, dalam pelajaran sains, siswa mungkin diminta untuk mengidentifikasi penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari atau menghubungkan pengetahuan mereka tentang gravitasi dengan gerakan benda di alam semesta.<br /><br /><br /><b>C. Pentingnya Penggunaan Soal HOTS dalam Pendidikan<br /></b><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCniIbm60vooe6tzqoB-KFiqzueyBqfS2d8UKp65euqWIpmzMQJFAweMl7bf0kD3evrqNdinOifA-fcgwnkoZYE9sX6Xzb5xZQ_6HsuGuuB63ki1aDR8ZVRn3zsj6lUS2GyibVCoDcs_eUsQvk1tV9BM7lt6r66UzGlEalaMuGGdJ-RuWPtsh6Ve8Ocg/s450/Higher-Order-Thinking-Skills.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="234" data-original-width="450" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCniIbm60vooe6tzqoB-KFiqzueyBqfS2d8UKp65euqWIpmzMQJFAweMl7bf0kD3evrqNdinOifA-fcgwnkoZYE9sX6Xzb5xZQ_6HsuGuuB63ki1aDR8ZVRn3zsj6lUS2GyibVCoDcs_eUsQvk1tV9BM7lt6r66UzGlEalaMuGGdJ-RuWPtsh6Ve8Ocg/w400-h208/Higher-Order-Thinking-Skills.png" width="400" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Sumber: bookunitsteacher.com</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Soal HOTS (High Order Thinking Skills) telah dikenal sebagai alat yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa. Dengan menggunakan soal HOTS, guru dapat mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam dan memecahkan masalah dengan pendekatan yang lebih kompleks. Mari kita jelajahi manfaat penggunaan soal HOTS dalam pendidikan.<br /><br /><br />Salah satu manfaat utama penggunaan soal HOTS adalah pengembangan kemampuan berpikir kritis. Dalam soal HOTS, siswa tidak hanya diminta untuk mengingat fakta-fakta, tetapi juga harus menganalisis informasi, menghubungkan konsep-konsep, dan membuat penilaian berdasarkan pemahaman mendalam.<br /><br /><br /><b>D. Contoh nyata soal HOTS dalam pelajaran matematika adalah sebagai berikut:<br /></b><br />"Seorang petani memiliki ladang yang berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 meter. Jika ia ingin membangun pagar sekeliling ladang menggunakan kawat berduri, berapa meter kawat berduri yang dibutuhkan?"<br /><br />Dalam soal ini, siswa perlu menerapkan pengetahuan tentang keliling persegi untuk mencari solusi yang tepat. Soal ini membutuhkan pemahaman konseptual dan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks yang nyata.<br /><br /><b>E. Tahapan dan Contoh Soal HOTS untuk Setiap Tingkatan Kognitif<br /></b><br />Taksonomi Anderson dan Krathwohl memiliki enam tingkatan kognitif yang masing-masing menunjukkan tingkat kompleksitas yang berbeda. Mari kita lihat contoh soal HOTS yang sesuai untuk setiap tingkatan kognitif ini.<br /><br /><b>1. Tingkat Mengingat:<br /></b>Soal: "Sebutkan tiga bagian utama sel dan fungsinya."<br /><br /><br /><b>2. Tingkat Memahami:<br /></b>Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri konsep fotosintesis dan bagaimana proses ini berhubungan dengan siklus oksigen dan karbon dioksida."<br /><br /><br /><b>3. Tingkat Menerapkan:<br /></b><br /> Soal: "Andi memiliki tugas untuk mengidentifikasi penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Bantulah Andi menyusun daftar penggunaan energi alternatif beserta penjelasannya."<br /><br /><br /><b>4. Tingkat Menganalisis:<br /></b>Soal: "Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi manusia di suatu daerah. Berikan argumen yang mendukung pendapatmu."<br /><br /><br /><b>5. Tingkat Mengevaluasi:<br /></b>Soal: "Berdasarkan penelitian yang kamu lakukan tentang dampak perubahan iklim, buatlah presentasi untuk menggugah kesadaran tentang pentingnya tindakan mitigasi perubahan iklim."<br /><br /><br /><b>6. Tingkat Mencipta:<br /></b>Soal: "Rancanglah sebuah eksperimen untuk menguji efek suhu terhadap laju reaksi kimia. Jelaskan langkah-langkah eksperimenmu dan prediksi hasil yang mungkin terjadi."<br /><br /><br />Contoh lain bisa dilihat sekilas pada tiap mata pelajaran untuk setiap tingkatan level berfikir kognitif. <br />Dalam contoh berkut adalah tema tentang Hujan. Bagaimana bentuk pertanyaan setiap tingkatan berfikir, kita akan melihat bahwa semua topik bisa disusun berdasarkan levelnya. Berikut contohnya:<br /><br /><div>Tingkat Mengingat:</div><div>Soal: "Sebutkan tiga dampak positif hujan bagi lingkungan."</div><div><br /></div><div>Tingkat Memahami:</div><div>Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri proses terbentuknya hujan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya."</div><div><br /></div><div>Tingkat Menerapkan:</div><div>Soal: "Kamu adalah seorang petani yang ingin memanfaatkan hujan untuk mengairi ladangmu. Rancanglah sistem pengumpulan air hujan yang efisien dan jelaskan bagaimana sistem ini akan membantu pertanianmu."</div><div><br /></div><div>Tingkat Menganalisis:</div><div>Soal: "Identifikasi dan analisis perubahan pola hujan dalam beberapa tahun terakhir di daerahmu. Apakah ada faktor lingkungan atau manusia yang berkontribusi terhadap perubahan ini? Berikan alasanmu."</div><div><br /></div><div>Tingkat Mengevaluasi:</div><div>Soal: "Berdasarkan penelitian yang kamu lakukan tentang manfaat dan risiko banjir akibat hujan, buatlah argumentasi yang mendukung pendapatmu tentang langkah-langkah pencegahan dan mitigasi banjir yang efektif."</div><div><br /></div><div>Tingkat Mencipta:</div><div>Soal: "Buatlah sebuah proyek desain yang inovatif untuk memanfaatkan air hujan secara efisien dalam kehidupan sehari-hari. Gambarkan desain dan jelaskan manfaat serta cara kerjanya."</div><div><br /><b>Contoh berikut dalam bidang mata pelajaran lainya di Paket C.</b></div><div><br /></div><div><div><b>1. Mata Pelajaran Ekonomi (Paket C):</b></div></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div><div><div style="text-align: left;">Tingkat Mengingat:</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Soal: "Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa."</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;"><br /></div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Tingkat Memahami:</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Soal: "Jelaskan konsep dasar tentang hukum permintaan dan penawaran. Bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi perilaku konsumen?"</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;"><br /></div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Tingkat Menerapkan:</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Soal: "Sebagai seorang wirausahawan, buatlah strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk Anda berdasarkan analisis permintaan dan penawaran di pasar."</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;"><br /></div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Tingkat Menganalisis:</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Soal: "Teliti dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran pada pasar smartphone di era digital. Bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi dan mempengaruhi harga dan jumlah penjualan?"</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;"><br /></div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Tingkat Mengevaluasi:</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Soal: "Berdasarkan pengetahuanmu tentang konsep supply dan demand, buatlah penilaian tentang efektivitas kebijakan pemerintah dalam mengatur harga dan distribusi barang kebutuhan pokok."</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;"><br /></div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Tingkat Mencipta:</div></div></div><div><div><div style="text-align: left;">Soal: "Rancanglah model bisnis inovatif yang mengoptimalkan konsep supply dan demand dalam industri yang kamu minati. Jelaskan bagaimana model bisnis tersebut akan menghasilkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan pasar."</div></div></div></blockquote><div><div><div><br /></div><div><b>2. Mata Pelajaran Sosiologi (Paket C):</b></div></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div><div><div>Tingkat Mengingat:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Sebutkan tiga contoh kelompok sosial yang terdapat dalam masyarakat."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Memahami:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Jelaskan konsep dasar tentang stratifikasi sosial. Bagaimana faktor-faktor seperti status, kekuasaan, dan kekayaan mempengaruhi posisi sosial individu dalam masyarakat?"</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menerapkan:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Amati dan analisis struktur sosial di lingkungan sekitarmu. Identifikasi kelompok-kelompok sosial dan jelaskan interaksi serta peran yang dimainkan oleh masing-masing kelompok."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menganalisis:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Teliti dan analisis dampak stratifikasi sosial terhadap kesempatan dan akses individu terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja di masyarakat. Bagaimana stratifikasi sosial mempengaruhi kesetaraan dan kesenjangan sosial?"</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mengevaluasi:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Berdasarkan pengetahuanmu tentang stratifikasi sosial, buatlah penilaian tentang keadilan sosial dalam masyarakat yang kamu amati. Bagaimana struktur sosial mempengaruhi kesetaraan dan keadilan?"</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mencipta:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Rancanglah program atau inisiatif sosial yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat. Jelaskan strategi dan langkah-langkah yang akan kamu ambil untuk mencapai tujuan tersebut."</div></div></div></blockquote><div><div><div><br /></div><div><b>3. Mata Pelajaran Sejarah Indonesia (Paket C):</b></div></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div><div><div>Tingkat Mengingat:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Sebutkan tiga suku bangsa yang menjadi nenek moyang Indonesia."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Memahami:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri tentang per</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>jalanan sejarah Indonesia sejak zaman prasejarah hingga masa penjajahan."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menerapkan:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Buatlah peta sejarah Indonesia yang menunjukkan pergerakan dan interaksi antara berbagai kerajaan di Nusantara. Jelaskan dampak dari interaksi tersebut terhadap perkembangan budaya dan politik di Indonesia."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menganalisis:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Teliti dan analisis berbagai teori dan pendapat tentang asal-usul nenek moyang Indonesia. Berikan argumen dan bukti yang mendukung pandanganmu."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mengevaluasi:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Berdasarkan penelitianmu tentang asal-usul nenek moyang Indonesia, buatlah penilaian tentang pentingnya pemahaman akan sejarah asal-usul untuk memperkuat identitas dan persatuan bangsa."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mencipta:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Rancanglah sebuah pameran sejarah yang menyoroti asal-usul nenek moyang Indonesia. Gambarkan bagaimana pameran tersebut akan menggambarkan perjalanan sejarah dan membangkitkan rasa kebanggaan nasional."</div></div></div></blockquote><div><div><div><br /></div><div><b>4. Mata Pelajaran Geografi (Paket C):</b></div></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div><div><div>Tingkat Mengingat:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi iklim di suatu wilayah."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Memahami:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Jelaskan perbedaan antara cuaca dan iklim. Bagaimana faktor geografis mempengaruhi pola cuaca dan iklim di suatu wilayah?"</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menerapkan:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Anda adalah seorang ahli geografi yang ditugaskan untuk menyusun peta iklim global. Gambarkan dan klasifikasikan berbagai iklim di dunia berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menganalisis:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Analisis perubahan pola iklim di wilayah yang kamu amati. Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perubahan tersebut dan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mengevaluasi:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Berdasarkan penelitian dan analisismu tentang cuaca dan iklim, buatlah penilaian tentang pentingnya kesadaran dan tindakan mitigasi terhadap perubahan iklim global."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mencipta:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Rancanglah program atau kampanye edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Jelaskan strategi dan langkah-langkah yang akan kamu ambil untuk mencapai tujuan tersebut."</div></div></div></blockquote><div><div><div><br /></div><div><b>5. </b><b>Mata Pelajaran </b><b>Olahraga (Paket C):</b></div></div></div><blockquote style="border: none; margin: 0px 0px 0px 40px; padding: 0px; text-align: left;"><div><div><div>Tingkat Mengingat:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Sebutkan tiga peraturan dasar dalam permainan sepak bola."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Memahami:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri tentang taktik dan formasi dalam permainan sepak bola. Bagaimana pemahaman ini dapat mempengaruhi strategi tim dalam pertandingan?"</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menerapkan:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Rancanglah sebuah program latihan untuk meningkatkan teknik dribbling pemain sepak bola. Jelaskan latihan-latihan yang akan dilakukan dan manfaatnya bagi kemampuan pemain."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Menganalisis:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Teliti dan analisis permainan sepak bola antara dua tim yang berbeda. Identifikasi strategi dan taktik yang digunakan oleh masing-masing tim. Bagaimana strategi tersebut mempengaruhi hasil pertandingan?"</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mengevaluasi:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Berdasarkan penontonan pertandingan sepak bola dan pemahamanmu tentang permainan, buatlah penilaian tentang performa seorang pemain dan kontribusinya terhadap tim."</div></div></div><div><div><div><br /></div></div></div><div><div><div>Tingkat Mencipta:</div></div></div><div><div><div>Soal: "Rancanglah sebuah permainan sepak bola baru dengan aturan dan mekanisme unik. Jelaskan cara bermain, tujuan permainan, dan strategi yang diperlukan untuk memenangkan permainan tersebut."</div></div></div></blockquote><div><div><br />Di atas ini hanyalah contoh untuk pertanyaan uraian. Adapun untuk pertanyaan pilihan ganda dapat disesuaikan. Umumnya menggunakan stimulus baik gambar, infografis, dan lainnya. Sehingga peserta didik untuk bisa berfikir tingkat lanjut perlu adanya stimulus terlebih dahulu agar dapat berfungsi dengan mudah alur berfikirnya. <br /><br /><br /><b>F. Kesalahan Umum dalam Penyusunan Soal HOTS dan Cara Memperbaikinya<br /></b>Penyusunan soal HOTS dapat melibatkan beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh guru. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan ini, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan.<br /><br /><br />Salah satu kesalahan umum adalah penggunaan kata kerja operasional yang tidak tepat. Misalnya, menggunakan kata kerja seperti "mengerti" atau "mengingat" yang cenderung mengarahkan siswa pada tingkat pemahaman yang rendah. Sebagai gantinya, guru dapat menggunakan kata kerja operasional seperti "menganalisis", "menghubungkan", atau "mengevaluasi" untuk menantang siswa berpikir secara lebih mendalam.<br /><br /><br />Kesalahan lain adalah memberikan stimulus yang kurang relevan atau tidak memadai. Stimulus dapat berupa teks, gambar, atau sumber daya lain yang membantu siswa dalam memahami konteks soal. Guru harus memastikan bahwa stimulus yang diberikan sesuai dengan tingkat kesulitan soal dan mendorong siswa untuk berpikir secara kritis.<br /><br /><b>G. Kemampuan Guru yang Diperlukan dalam Menyusun Soal HOTS<br /></b><br />Menyusun soal HOTS yang efektif membutuhkan kemampuan dan keterampilan khusus dari seorang guru. Beberapa kemampuan yang diperlukan termasuk penguasaan materi, pemahaman tentang tingkat kognitif, dan kreativitas dalam merancang soal.<br /><br />Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi yang diajarkan, sehingga dapat mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang relevan untuk digali lebih dalam melalui soal HOTS. Selain itu, guru harus memahami tingkat kognitif siswa dan dapat menyusun soal yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.<br /><br /><br />Kreativitas juga merupakan aspek penting dalam penyusunan soal HOTS. Guru harus dapat mengembangkan soal yang menantang dan mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, analitis, dan kreatif.<br /><br /><br /><b>H. Simpulan dan Rekomendasi<br /></b><br />Menggunakan soal HOTS berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi konsep taksonomi ini, manfaat penggunaan soal HOTS, tahapan-tahapan soal HOTS, dan kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunannya.<br /><br />Dengan memahami konsep ini dan mengikuti panduan yang disajikan, guru dapat mengembangkan soal HOTS yang berkualitas dan mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Penting bagi institusi pendidikan untuk memberikan dukungan yang diperlukan, seperti kurikulum yang mendukung penggunaan soal HOTS, serta pelatihan yang diberikan kepada guru.<br /><br />Dengan mengintegrasikan taksonomi Anderson dan Krathwohl dalam perencanaan pembelajaran dan menerapkan soal HOTS dalam berbagai mata pelajaran, kita dapat memastikan bahwa siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan masa depan. ( M. Kurtubi)<div><br /></div></div></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-30713915807135385172023-05-10T22:32:00.066+07:002023-06-09T23:56:37.609+07:00Mengasah Berfikir Kritis Warga Belajar <p> <span style="font-family: Arial; font-size: 26pt; white-space: pre-wrap;">Mengasah Berfikir Kritis Warga Belajar </span></p><span id="docs-internal-guid-6e3f5ec1-7fff-b2a7-b4dc-1ddc7c36c051"><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="color: #121212; font-family: Arial; font-size: 18pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="border: none; display: inline-block; height: 451px; overflow: hidden; width: 602px;"><img alt="contoh critical thinking" height="451" src="https://lh3.googleusercontent.com/h0aGzlY4C5VWUI8mxQLoDdsk5VLear5MEety0Eg1M8j-a-cLtwL1x2E5wrLdQIXVsGkfAujoY-JL6GASb0j8gwgOeN53tNXjoN3hBaTuUiCBE3JVBmI2JZDQ7MaLfazmCZxsWJjBTTPhCZRJEjBFTuM" style="margin-left: 0px; margin-top: 0px;" width="602" /></span></span><span style="background-color: #fbf9fb; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 11.5pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sumber: ThadomalShahaniCenter</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pendekatan pedagogi kritis dan berfikir kritis mendorong siswa untuk mengembangkan kesadaran sosial, empati, dan keterlibatan aktif dalam mencari solusi untuk permasalahan sosial. Guru memberikan konteks dan ruang diskusi yang aman untuk siswa mengeksplorasi dan menggali isu-isu yang relevan dengan realitas mereka.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: italic; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><span style="font-family: Arial; font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya berpikir kritis dalam pendidikan dan bagaimana pengembangannya dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang lebih efektif.</span><br /><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selamat datang dalam dunia berpikir yang luas dan menarik, di mana pikiran kita dibimbing untuk menjelajahi, menganalisis, dan mengevaluasi segala hal di sekitar kita. Dalam era informasi yang kaya akan pengetahuan dan perspektif yang beragam, kemampuan berpikir kritis menjadi semakin penting. Berpikir kritis memungkinkan kita melampaui pemikiran dangkal dan menerima informasi secara pasif, dan mendorong kita untuk menjadi peneliti yang cerdas dan pemberontak berpikir yang gigih.
</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Namun, apa sebenarnya berpikir kritis itu? Bagaimana kita dapat menerapkannya dalam konteks pendidikan? Apakah ada langkah-langkah praktis yang dapat kita ikuti? Artikel ini akan memandu Anda melalui alur berpikir kritis, memberikan panduan dan contoh konkret untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Bersiaplah untuk menantang cara berpikir konvensional, merangsang pikiran Anda, dan memperluas pemahaman Anda tentang dunia.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; white-space: pre-wrap;">Dalam perjalanan ini, kita akan menggali pengertian mendalam tentang berpikir kritis, mulai dari pengajuan pertanyaan yang mendorong pemikiran mendalam hingga pengembangan keterampilan analisis yang tajam. Selanjutnya, kita akan menjelajahi kemampuan evaluasi yang kritis untuk membedakan antara informasi yang dapat dipercaya dan tidak dapat dipercaya. Melalui contoh-contoh situasi yang menarik, Anda akan melihat bagaimana berpikir kritis dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran di berbagai tingkatan, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, artikel ini akan mengajak teman-teman pendidik untuk merangkai kata-kata dan frase-frase yang tepat dalam berbicara dari sudut pandang seorang guru. Kita akan menemukan cara-cara komunikasi yang efektif untuk mendorong siswa agar terlibat dalam berpikir kritis, memicu antusiasme mereka, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir yang mendalam.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jadi, bagi teman tutor, siapkan pikiran terbuka dan hati yang penuh dengan semangat. Bersiaplah untuk memahami dan menerapkan berpikir kritis dalam lingkungan pembelajaran. Mari kita mulai petualangan berpikir yang tak terbatas dan menjelajahi kemungkinan baru bersama-sama.</span></p><br /><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berfikir Kritis bagi Pendidik</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"critical thinking" atau berpikir kritis, ppengertian ini dapat bervariasi tergantung siapa yang ditanya. Bagi pendidik, seperti halnya kata-kata seperti demokrasi, global, dan organik, istilah ini sering digunakan tetapi tampaknya tidak banyak orang yang benar-benar memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan berpikir kritis.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam konteks pendidikan, berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses berpikir yang bertujuan untuk menghasilkan penilaian. Hal ini dapat membawa perubahan baik secara pribadi maupun sosial, tetapi sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif di sekolah karena berpotensi meragukan segala bentuk dan fungsi yang ada, termasuk kelas dan materi pelajaran yang diajarkan.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Secara umum, definisi berpikir kritis adalah menangguhkan penilaian sementara mengidentifikasi bias dan asumsi yang mendasarinya untuk mencapai kesimpulan yang akurat. Namun, lebih dari sekadar definisi, penting juga untuk memahami konteks penggunaannya. Berpikir kritis memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, dan sering kali digunakan dalam pernyataan misi sekolah yang mungkin memiliki makna yang ambigu.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Organisasi criticalthinking.org menyatakan bahwa berpikir kritis melibatkan analisis, penilaian, dan rekonstruksi pemikiran secara terampil untuk meningkatkan kualitas pemikiran seseorang. Berpikir kritis melibatkan pengawasan diri, disiplin diri, dan pemantauan serta perbaikan pemikiran seseorang. Ini melibatkan kemampuan komunikasi efektif dan kemampuan pemecahan masalah, serta komitmen untuk mengatasi egosentrisme dan sosiosentrisme yang melekat pada diri kita.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam pendidikan, pendekatan pedagogi kritis dan berpikir kritis memiliki banyak persamaan. Namun, dalam berpikir kritis, tujuan utamanya adalah untuk mencapai kritik yang berdasarkan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri dan/atau dunia sekitar. Berpikir kritis melibatkan interaksi yang konstan dengan perubahan lingkungan dan pengetahuan baru, yang memungkinkan visi yang lebih luas dan membuka kemungkinan adanya bukti baru.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berpikir kritis melibatkan mengumpulkan pengetahuan, memahami sesuatu dengan cara yang unik, menganalisisnya, mengevaluasinya, dan mengkritiknya dengan cara yang mengungkapkan kelemahan, bias, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Untuk berpikir kritis, seseorang harus menggunakan alat pemikirannya sendiri, seperti skema, pengetahuan latar belakang, dan proses pembentukan makna yang khas. Tidak ada template atau format baku untuk berpikir kritis.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Secara keseluruhan, berpikir kritis melibatkan proses analisis, evaluasi, dan penilaian yang mendalam terhadap suatu hal, serta kemampuan untuk mengungkapkan penilaian tersebut dalam bentuk yang tepat (misalnya, esai argumentatif) dan kepada khalayak yang dituju (misalnya, guru). Berpikir kritis membantu siswa memahami pemikiran orang lain dan mengembangkan kemampuan berpikir mereka sendiri dengan mempelajari dan meniru para ahli dalam bidang yang mereka pelajari.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sumber: </span><a href="https://www.teachthought.com/critical-thinking/the-definition-of-critical-thinking/" style="text-decoration-line: none;"><span style="color: #1155cc; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; text-decoration-line: underline; text-decoration-skip-ink: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">https://www.teachthought.com/critical-thinking/the-definition-of-critical-thinking/</span></a></p><br /><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1: Definisi Berpikir Kritis: Membongkar Mitos dan Menyusun Landasan</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di sini, kita akan membahas definisi yang jelas dan praktis mengenai berpikir kritis, serta bagaimana membangun landasan yang kokoh untuk menerapkannya di kelas. Berpikir kritis melibatkan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun pemikiran dengan cara yang mendalam dan objektif.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam praktek di kelas, kita dapat mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang merangsang berpikir kritis. Misalnya, dalam pelajaran ilmu pengetahuan, siswa dapat diberikan sebuah eksperimen dan ditantang untuk mengidentifikasi variabel yang dikendalikan, variabel yang diubah, dan kemungkinan faktor yang mempengaruhi hasilnya. Dengan demikian, siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep ilmu pengetahuan, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis data dan menarik kesimpulan yang akurat.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 14.6667px; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Melalui latihan-latihan yang dirancang khusus, siswa dapat mengasah keterampilan berpikir kritis mereka.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. Langkah Pertama: Mengajukan Pertanyaan yang Mendorong Berpikir Mendalam</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Langkah pertama dalam mengembangkan berpikir kritis adalah melatih siswa untuk mengajukan pertanyaan yang mendorong pemikiran mendalam. Sebagai guru, kita dapat memberikan contoh-contoh situasi di lapangan yang relevan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari. </span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Misalnya, dalam pelajaran sejarah, siswa dapat diberikan akses ke sumber-sumber primer seperti surat-surat atau dokumen historis, lalu diminta untuk mengajukan pertanyaan yang mendorong analisis yang lebih dalam. Mereka dapat ditantang untuk menanyakan tentang motif dan tujuan penulis, serta mempertimbangkan bagaimana konteks sejarah mempengaruhi perspektif yang terungkap dalam dokumen tersebut.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, dapat diadakan diskusi kelompok di mana siswa saling bertukar pertanyaan yang mereka ajukan. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperluas pemahaman dan melatih keterampilan berpikir kritis melalui dialog dan kolaborasi. Dengan mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran mendalam, siswa akan terbiasa untuk berpikir kritis secara alami dan membangun kemampuan analitis yang kuat.</span></p><br /><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3: Mengasah Keterampilan Analisis: Memecah Kompleksitas menjadi Bagian yang Terkelola</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://i2.wp.com/codemi.co.id/wp-content/uploads/2021/06/31.-Analytical-Thinking.jpg?fit=617%2C407&ssl=1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="407" data-original-width="617" height="345" src="https://i2.wp.com/codemi.co.id/wp-content/uploads/2021/06/31.-Analytical-Thinking.jpg?fit=617%2C407&ssl=1" width="523" /></a></div>Sumber: Codemi</span><p></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br />Setelah mempelajari cara mengajukan pertanyaan yang mendorong berpikir mendalam, langkah berikutnya dalam pengembangan berpikir kritis adalah melatih siswa dalam keterampilan analisis. Guru dapat memberikan contoh situasi di lapangan yang membutuhkan pemecahan kompleksitas menjadi bagian-bagian yang terkelola. Misalnya, dalam pelajaran matematika, siswa dapat diberikan masalah yang kompleks yang melibatkan berbagai operasi matematika, dan mereka diminta untuk memecahnya menjadi langkah-langkah yang teratur. Dengan memecahkan masalah secara sistematis, siswa akan melatih kemampuan mereka dalam berpikir analitis dan menemukan solusi yang efektif.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, praktek kolaboratif dapat menjadi sarana yang efektif dalam mengasah keterampilan analisis. Misalnya, dalam pelajaran ilmu pengetahuan, siswa dapat diberi tugas untuk melakukan penelitian eksperimental dalam kelompok. Mereka harus menganalisis data yang diperoleh secara kolektif, mengidentifikasi pola atau tren, dan menarik kesimpulan yang didukung oleh bukti. Dengan melakukan analisis bersama, siswa akan belajar bekerja dalam tim, berbagi ide, dan mengembangkan pemikiran analitis yang kuat.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">4: Evaluasi yang Kritis: Membedakan Antara Fakta dan Opini, Kualitas dan Kelemahan</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.smadwiwarna.sch.id/wp-content/uploads/2022/09/apa-itu-berpikir-kritis.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="740" data-original-width="740" height="617" src="https://www.smadwiwarna.sch.id/wp-content/uploads/2022/09/apa-itu-berpikir-kritis.webp" width="617" /></a></div><br />Dalam praktik evaluasi yang kritis, guru dapat memberikan contoh-contoh situasi di lapangan yang membutuhkan pemahaman siswa dalam membedakan antara fakta dan opini, serta mengevaluasi kualitas dan kelemahan suatu argumen. Misalnya, dalam pelajaran bahasa Inggris, siswa dapat diberikan artikel berita yang kontroversial dan diminta untuk mengidentifikasi pernyataan yang didukung oleh bukti empiris versus pernyataan yang hanya berdasarkan opini pribadi. Mereka juga dapat diminta untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan argumen yang terkait dengan topik tersebut. Dengan demikian, siswa akan terlatih dalam memilah informasi yang dapat dipercaya dan mengembangkan sikap kritis dalam mengevaluasi sumber informasi.<p></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Praktek evaluasi yang kritis juga dapat dilakukan melalui debat atau diskusi kelas. Siswa dapat diberikan topik kontroversial, dan mereka harus menganalisis argumen yang saling bertentangan, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan masing-masing argumen, serta menyusun argumen mereka sendiri dengan dukungan yang kuat. Melalui latihan semacam ini, siswa akan mengembangkan keterampilan evaluasi yang kritis, mampu melihat lebih dari satu sudut pandang, dan mengartikulasikan pandangan mereka secara logis.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 14.6667px; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam kegiatan ini, siswa akan belajar untuk menganalisis dan mengevaluasi argumen dengan menggunakan strategi berpikir kritis yang telah mereka pelajari sebelumnya.</span></p><br /><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">5: Mengkomunikasikan dengan Gaya Bicara yang Tepat: Membimbing Siswa menuju Berpikir Kritis</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/10/20/gaya-bicara-yang-sesuai-tipe-kepribadian-foto-pixabaycomdean-moriarty_11.jpeg?w=480&q=90" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="480" src="https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/10/20/gaya-bicara-yang-sesuai-tipe-kepribadian-foto-pixabaycomdean-moriarty_11.jpeg?w=480&q=90" width="480" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 11pt;">Sumber: Beautynesia</span></div><br />Selain melatih siswa dalam berpikir kritis, penting bagi guru untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif dalam membimbing siswa menuju berpikir kritis. Guru dapat memberikan contoh-contoh situasi di lapangan di mana mereka menggunakan gaya bicara yang tepat untuk mendorong siswa terlibat dalam berpikir kritis. Misalnya, dalam diskusi kelas, guru dapat menggunakan frase seperti "Mari kita jelajahi sudut pandang yang berbeda" atau "Bagaimana bukti ini dapat mendukung atau meragukan argumen ini?" untuk merangsang pemikiran reflektif dan kritis siswa.<p></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Praktik komunikasi yang efektif juga dapat dilakukan melalui penugasan menulis. Guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk menulis esai yang menganalisis suatu topik secara kritis. Dalam memberikan umpan balik, guru dapat menggunakan gaya bicara yang membangun, memberikan pujian atas analisis yang tajam dan mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis. Dengan demikian, siswa akan terlatih dalam mengkomunikasikan pemikiran mereka secara jelas dan terstruktur, serta mendorong perkembangan pemikiran kritis yang lebih dalam.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan mengintegrasikan komunikasi yang efektif dalam praktik pembelajaran, guru dapat membangun lingkungan kelas yang mendukung berpikir kritis. Melalui gaya bicara yang tepat, siswa akan merasa didengar, didorong untuk berpikir lebih mendalam, dan percaya bahwa pemikiran kritis mereka memiliki nilai. Selain itu, melalui praktik menulis, siswa akan belajar menyampaikan pemikiran mereka dengan cara yang persuasif dan terorganisir.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam keseluruhan artikel ini, kita telah menjelajahi langkah-langkah praktis untuk mengajarkan berpikir kritis di kelas, serta menyajikan contoh-contoh situasi di lapangan untuk menerapkannya. Dengan mempraktekkan berpikir kritis melalui pengajuan pertanyaan mendalam, analisis yang tajam, evaluasi yang kritis, dan komunikasi yang efektif, siswa akan mengembangkan keterampilan berpikir yang kritis, analitis, dan mandiri. Dalam dunia yang kompleks dan terus berkembang, kemampuan berpikir kritis adalah kunci untuk mempersiapkan siswa menjadi pemikir yang adaptif dan sukses dalam kehidupan.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">6: Melampaui Batasan Kelas: Menerapkan Berpikir Kritis dalam Konteks Luar Kelas</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://bandungbergerak.id/cdn/7/0/1/0/7010.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="683" height="300" src="https://bandungbergerak.id/cdn/7/0/1/0/7010.jpg" width="534" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Sumber: BandungBergerak.id</div><br />Selain menerapkan berpikir kritis di dalam kelas, penting juga untuk membantu siswa melihat relevansi dan kegunaan berpikir kritis di luar lingkungan akademik. Guru dapat memberikan contoh-contoh situasi di lapangan yang menunjukkan bagaimana berpikir kritis dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam konteks sosial, siswa dapat diberikan tugas untuk menganalisis dan mengevaluasi berita palsu atau informasi yang menyesatkan di media sosial. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan kritis dalam memilah informasi yang dapat dipercaya dan memahami dampak dari penyebaran berita palsu.<p></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, siswa juga dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek komunitas yang membutuhkan pemikiran kritis. Misalnya, mereka dapat terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan pemecahan masalah, seperti merancang solusi inovatif untuk mengurangi limbah plastik di sekolah atau mengevaluasi keberlanjutan suatu program lingkungan di komunitas sekitar. Dengan berpikir kritis, siswa akan mampu menganalisis situasi yang kompleks, menemukan solusi yang kreatif, dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan mereka.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Melampaui batasan kelas, menerapkan berpikir kritis dalam konteks luar akan membantu siswa melihat bahwa keterampilan ini tidak hanya relevan dalam pembelajaran akademik, tetapi juga sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari. Membantu siswa memahami dan mengalami penerapan berpikir kritis dalam situasi nyata akan memberikan mereka keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan dengan keyakinan dan kecerdasan.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">7: Mendorong Refleksi dalam Berpikir Kritis</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Terakhir, penting untuk mendorong refleksi dan pertumbuhan berkelanjutan dalam berpikir kritis. Guru dapat memberikan contoh-contoh situasi di lapangan di mana siswa diajak untuk merefleksikan dan mengevaluasi perkembangan mereka dalam berpikir kritis. Misalnya, mereka dapat diminta untuk membuat jurnal refleksi di mana mereka mencatat pengalaman mereka dalam menggunakan berpikir kritis, tantangan yang mereka hadapi, dan strategi apa yang berhasil atau belum berhasil.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, guru juga dapat melibatkan siswa dalam diskusi reflektif kelompok di mana mereka berbagi pengalaman, keberhasilan, dan kesulitan dalam menerapkan berpikir kritis. Hal ini akan membantu siswa menyadari perkembangan mereka dan mendapatkan umpan balik dari teman sekelas serta guru. Dengan mendorong refleksi secara teratur, siswa akan lebih sadar tentang kekuatan dan area pengembangan dalam berpikir kritis, serta memotivasi mereka untuk terus tumbuh dan meningkatkan keterampilan tersebut.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penting juga untuk mengajarkan siswa bahwa berpikir kritis adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Guru dapat memberikan contoh-contoh tokoh terkenal atau profesional di berbagai bidang yang terus mengasah keterampilan berpikir kritis mereka. Dengan melihat contoh-contoh ini, siswa akan terinspirasi untuk melihat berpikir kritis sebagai sebuah proses yang tidak pernah berhenti dan akan membawa manfaat sepanjang kehidupan.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan mendorong refleksi dan pertumbuhan berkelanjutan dalam berpikir kritis, siswa akan terus melihat nilai dan kepentingan dalam mengembangkan keterampilan ini. Mereka akan memahami bahwa berpikir kritis adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan dedikasi dan latihan terus-menerus. Dengan memberikan kesempatan untuk merefleksikan dan mengembangkan diri, guru akan memberikan fondasi yang kuat bagi siswa untuk menjadi pemikir yang analitis, kreatif, dan mandiri dalam menjalani kehidupan mereka.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kesimpulan:</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 14.6667px; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam dunia yang kompleks ini, kemampuan berpikir kritis adalah kunci untuk menghadapi tantangan dengan kepercayaan diri dan kecerdasan. Dengan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, siswa akan siap menghadapi dunia dengan pemikiran yang analitis, kreatif, dan mandiri.
</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 14.6667px; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi langkah-langkah praktis dalam mengajarkan berpikir kritis di kelas. Mulai dari mengajukan pertanyaan yang mendorong berpikir mendalam, mengembangkan keterampilan analisis, hingga kemampuan evaluasi yang kritis, semua langkah tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Melalui contoh-contoh situasi di lapangan, siswa dapat melihat relevansi berpikir kritis dalam kehidupan nyata dan bagaimana keterampilan tersebut dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang baik.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain itu, kami juga menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dalam membimbing siswa menuju berpikir kritis. Melalui gaya bicara yang tepat dan praktik menulis, siswa dapat mengkomunikasikan pemikiran mereka dengan jelas dan secara persuasif.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih dari sekadar keterampilan akademik, berpikir kritis memiliki aplikasi yang luas dalam konteks sosial dan kehidupan sehari-hari. Kami menekankan pentingnya menerapkan berpikir kritis di luar kelas, seperti dalam memilah informasi yang dapat dipercaya di media sosial atau berpartisipasi dalam proyek komunitas yang membutuhkan pemecahan masalah.</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br /></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Terakhir, kami menggarisbawahi perlunya refleksi dan pertumbuhan berkelanjutan dalam berpikir kritis. Dengan mendorong siswa untuk merenungkan pengalaman mereka, mereka dapat terus tumbuh dan memperbaiki keterampilan berpikir kritis mereka seiring waktu.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan menerapkan langkah-langkah praktis ini dan memberikan contoh-contoh situasi di lapangan, guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang kuat dan relevan dalam kehidupan mereka. Berpikir kritis adalah keterampilan yang tak ternilai harganya dalam menghadapi dunia yang kompleks dan terus berkembang. Dengan berpikir kritis, siswa akan siap menghadapi tantangan dengan kepercayaan diri, kemampuan analitis yang mendalam, dan pemikiran yang inovatif.</span></p><br /><br /><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bagaimana Praktek Berfikir Kritis di Kelas? </span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mari kita lihat bagaimana situasi contoh ini barangkali bisa sebagai petunjuk bahwa berfikir kritis itu dapat dilaksanakan selama kita berada bersama murid-murid. </span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span face="Roboto, sans-serif" style="color: #374151; font-size: 12pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menerapkan berpikir kritis dalam pembelajaran bagi siswa sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah menengah atas, beserta contoh-contohnya:</span></p><br /><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mengajukan Pertanyaan yang Mendorong Berpikir Kritis:</span></p></li></ol><div><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://bimamedia-gurusiana.ap-south-1.linodeobjects.com/7f1de29e6da19d22b51c68001e7e0e54/2016/12/15/l-5281577561ccdfcd91710ca01f562e6a.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="159" data-original-width="318" height="159" src="https://bimamedia-gurusiana.ap-south-1.linodeobjects.com/7f1de29e6da19d22b51c68001e7e0e54/2016/12/15/l-5281577561ccdfcd91710ca01f562e6a.jpg" width="318" /></a></div><div style="text-align: center;">Sumber: Bimedia</div><b><br /></b></span></span></div><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SD: Ajak siswa untuk mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong mereka untuk berpikir secara mendalam tentang suatu topik. Misalnya, dalam pelajaran tentang hewan, siswa dapat diajak bertanya, "Mengapa hewan memiliki berbagai macam habitat?"</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SMP: Berikan tugas yang mengharuskan siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi. Contohnya, dalam studi sejarah, minta siswa untuk meneliti dan membandingkan sudut pandang yang berbeda tentang suatu peristiwa sejarah.</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SMA: Libatkan siswa dalam diskusi yang melibatkan pemikiran kritis dan perdebatan. Misalnya, dalam pelajaran bahasa Inggris, minta siswa untuk membahas isu kontroversial dari sudut pandang yang berbeda dan mempertahankan argumen mereka dengan bukti yang kuat.</span></p></li></ul></ol><br /><ol start="2" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pengembangan Keterampilan Analisis:</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SD: Ajarkan siswa untuk mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks yang mereka baca. Misalnya, dalam membaca cerita, ajak mereka untuk membedakan antara fakta tentang karakter dan pendapat penulis tentang karakter tersebut.</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SMP: Latih siswa untuk mengidentifikasi argumen dalam teks yang mereka baca. Misalnya, dalam membaca artikel berita, minta siswa untuk mengenali argumen yang digunakan penulis untuk mendukung pendapatnya.</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SMA: Berikan tugas penulisan yang melibatkan analisis kritis terhadap sumber informasi. Misalnya, minta siswa untuk menulis esai yang mengkritisi dan mengevaluasi kualitas buku nonfiksi yang mereka baca.</span></p></li></ul></ol><br /><ol start="3" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mengembangkan Kemampuan Evaluasi:</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SD: Latih siswa untuk mengevaluasi keandalan sumber informasi. Misalnya, dalam pelajaran tentang internet, ajak siswa untuk mempertimbangkan apakah sumber informasi yang mereka temukan dapat dipercaya atau tidak.</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SMP: Ajarkan siswa untuk mengevaluasi argumen berdasarkan bukti yang diberikan. Misalnya, dalam pelajaran matematika, minta siswa untuk menilai kekuatan bukti dalam sebuah teorema atau rumus matematika.</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Siswa SMA: Berikan tugas yang melibatkan evaluasi kritis terhadap masalah sosial atau isu kontemporer. Misalnya, minta siswa untuk menulis esai yang mengevaluasi kebijakan pemerintah dalam menangani perubahan iklim berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada.</span></p></li></ul></ol><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam semua tingkatan sekolah, penting untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka. Selain itu, pemberian kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan mempresentasikan pemikiran mereka juga dapat memperkuat keterampilan berpikir kritis.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Contoh gaya bicara guru</span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ocvvHCBkp1s/YMc35zCA5WI/AAAAAAAAWb4/-N9mSOy_B-UR8fiIXAVnUObn4xp-2aC0wCLcBGAsYHQ/s604/Berpenampilan%2BBagi%2BGuru%2BSangatlah%2BPenting%252C%2BApalagi%2BDisaat%2BMengajarkan%2BMateri%252C%2BBuatlah%2BSiswa%2BTertarik.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="604" height="185" src="https://1.bp.blogspot.com/-ocvvHCBkp1s/YMc35zCA5WI/AAAAAAAAWb4/-N9mSOy_B-UR8fiIXAVnUObn4xp-2aC0wCLcBGAsYHQ/s320/Berpenampilan%2BBagi%2BGuru%2BSangatlah%2BPenting%252C%2BApalagi%2BDisaat%2BMengajarkan%2BMateri%252C%2BBuatlah%2BSiswa%2BTertarik.png" width="320" /></a></div><span style="font-family: Arial; font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><div style="text-align: center;">Sumber: BlogPendidikan</div></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><p></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; white-space: pre-wrap;">Berikut adalah contoh-contoh gaya bicara guru dalam situasi yang berbeda untuk masing-masing langkah praktis dalam mengajarkan berpikir kritis:</span></p><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mengajukan Pertanyaan yang Mendorong Berpikir Kritis:</span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">a) Situasi: Pelajaran sains di sekolah dasar tentang daur hidup serangga.</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Frase: "Mari kita pikirkan mengapa tahap pupa dalam daur hidup serangga sangat penting."</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gaya bicara: Bicara dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, mengajak siswa untuk berpikir kritis.</span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /><br /></span></p></li></ul><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">b) Situasi: Pelajaran sejarah di sekolah menengah tentang Perang Dunia II.</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Frase: "Sekarang, mari kita refleksikan alasan mengapa serangan Pearl Harbor menjadi titik balik dalam Perang Dunia II."</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gaya bicara: Bicara dengan penuh keterlibatan emosional dan membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang peristiwa sejarah tersebut.</span></p></li></ul></ol><br /><ol start="3" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pengembangan Keterampilan Analisis:</span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">a) Situasi: Pelajaran matematika di sekolah dasar tentang pengurangan pecahan.</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Frase: "Ayo kita teliti dengan seksama bagaimana mengurangkan pecahan ini."</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gaya bicara: Bicara dengan kejelasan dan ketenangan, mengarahkan siswa untuk menganalisis secara rinci konsep pengurangan pecahan.</span></p></li></ul></ol><br /><ol start="4" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">b) Situasi: Diskusi sastra di sekolah menengah atas tentang karakter dalam sebuah novel.</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Frase: "Mari kita analisis kepribadian karakter utama dalam novel ini berdasarkan tindakan dan kata-kata mereka."</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gaya bicara: Bicara dengan penekanan yang jelas pada pemahaman karakter, mendorong siswa untuk menganalisis karakter secara mendalam.</span></p></li></ul></ol><br /><ol start="5" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mengembangkan Kemampuan Evaluasi:</span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">a) Situasi: Pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar tentang cerita pendek.</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Frase: "Sekarang, mari kita evaluasi akhir cerita ini apakah sesuai dengan konflik yang terjadi sepanjang cerita."</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gaya bicara: Bicara dengan sikap kritis dan objektif, mengajak siswa untuk mengevaluasi kualitas cerita pendek berdasarkan konsistensi naratif.</span></p></li></ul></ol><br /><ol start="6" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: decimal; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">b) Situasi: Diskusi dalam pelajaran filsafat di sekolah menengah atas tentang etika.</span></p></li><ul style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px; padding-inline-start: 48px;"><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Frase: "Ayo kita evaluasi argumen ini dengan mempertimbangkan implikasi etisnya."</span></p></li><li aria-level="2" dir="ltr" style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; list-style-type: disc; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gaya bicara: Bicara dengan penuh kecermatan dan kehati-hatian, mendorong siswa untuk mengevaluasi argumen secara kritis berdasarkan pertimbangan etis.</span></p></li></ul></ol><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam setiap situasi seperti di atas maka penting untuk menyesuaikan gaya bicara dan penekanan dengan tingkat dan kebutuhan siswa.</span></p><br /><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="display: inline-block; position: relative; width: 100px;"></span></span></p><p dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Untuk memperkaya pemahaman:</span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Brookfield, S. (2012). Teaching for Critical Thinking: Tools and Techniques to Help Students Question Their Assumptions. John Wiley & Sons.</span></li><li><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Paul, R., & Elder, L. (2006). Critical Thinking: The Nature of Critical and Creative Thought. Journal of Developmental Education, 30(2), 34-35.</span></li><li><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Freire, P. (1970). Pedagogy of the Oppressed. The Continuum International Publishing Group Inc.</span></li><li><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">McMillan, J. H., & Schumacher, S. (2014). Research in Education: Evidence-Based Inquiry. Pearson.</span></li></ol><div><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Diposting: Admin (M. Kurtubi)
</span></span></div><div><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-13865693318071230232023-05-03T19:40:00.002+07:002023-05-03T19:40:41.073+07:00Pelatihan Membuat Video Pendek Praktik Baik - VTR 31<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhaIl1QaWgIlLvmZJr1aWwAb6RtVwh7WSiuglFOh_oDB9eK8GcY1FJNJvaTrRAvRkC0vPZO8ea9NZE-h0_GzwcStnS9gHPa-BEym793U7flRdeNXoPYXuBX32SsPpGhG6y2hUKnXcZ8eBCFIg3705dCPMX7chZngpq8jcF08yVKLhVu_V8nmFjX7Al2Mw" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhaIl1QaWgIlLvmZJr1aWwAb6RtVwh7WSiuglFOh_oDB9eK8GcY1FJNJvaTrRAvRkC0vPZO8ea9NZE-h0_GzwcStnS9gHPa-BEym793U7flRdeNXoPYXuBX32SsPpGhG6y2hUKnXcZ8eBCFIg3705dCPMX7chZngpq8jcF08yVKLhVu_V8nmFjX7Al2Mw" width="400">
</a>
</div>Siap menjadi pendidik yang handal di era Kurikulum Merdeka? <br></div><div><br></div><div>Pelajari cara membuat video praktik baik dalam durasi singkat namun padat informasi melalui pelatihan vikomTARA Reguler #31 yang diselenggarakan oleh DPP FTPKN.</div><div><br></div><div>Daftarkan diri dan tutor Anda sekarang juga untuk mengikuti pelatihan ini. Jadilah inspirasi bagi pendidik lainnya dengan membagikan praktik baik pembelajaran melalui video praktik yang Anda buat!</div><div> Daftar melalui link berikut ini </div><div><a href="https://bit.ly/RegistrasiVikomTARA31">https://bit.ly/RegistrasiVikomTARA31</a> & cek infografisnya untuk informasi lebih lanjut!</div><div><br></div><div> Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menjadi Tutor Bangkit Memperkokoh Indonesia!</div><div><br></div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-25034601302702762242023-04-21T23:06:00.001+07:002023-04-21T23:06:16.935+07:00Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir & Batin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiYM3j9ieMMPIbVcTtoKrBwbHqxZSIKCOd7FkSKMSFpKrPqFReT4nzIY2eydFdXKkUlb-6uUXjCEWFecQX12eXIinmFTVmRzEptECg3zeKrw35AuTu_Ay4OfsOcOqbwkehN8qnU7Koyc8_qwN2sjlcJaVoIM-q3CXuOj2emcK6vJeVQYGfrHkWe8sgUcw" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiYM3j9ieMMPIbVcTtoKrBwbHqxZSIKCOd7FkSKMSFpKrPqFReT4nzIY2eydFdXKkUlb-6uUXjCEWFecQX12eXIinmFTVmRzEptECg3zeKrw35AuTu_Ay4OfsOcOqbwkehN8qnU7Koyc8_qwN2sjlcJaVoIM-q3CXuOj2emcK6vJeVQYGfrHkWe8sgUcw" width="400">
</a>
</div><div><br></div><div>Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh</div><div><br></div><div>Dewan Pengurus Pusat</div><div>Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional menyampaikan</div><div><br></div><div><b><i>Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H</i></b></div><div><b><i>Mohon maaf, lahir & batin</i></b></div><div><br></div><div><a href="https://vt.tiktok.com/ZS8vfweae/">https://vt.tiktok.com/ZS8vfweae/ </a></div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-46763236187162739852023-04-08T04:38:00.004+07:002023-04-10T04:40:54.451+07:00Organisasi, Mobil, Obat atau Kerajaan<p> </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1sriU-kv1JVVG02ZdObgfmAPonTMpRiRZ3FGRuUAJiZGJPSNWN1e9b2nUHbfeaqJ7HsPtwXaFm3pQxixTmM0t10qB7ZeXhXdaKdSZy9lww4N9qzbJYXAlZMGgrIzIrlnlS1sGOjKiP9jINIbrwqWy3-fbUFu0RXydg7NT12_z8vvTFAFvTkNup4_ceQ/s756/logo%20astina.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="749" data-original-width="756" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1sriU-kv1JVVG02ZdObgfmAPonTMpRiRZ3FGRuUAJiZGJPSNWN1e9b2nUHbfeaqJ7HsPtwXaFm3pQxixTmM0t10qB7ZeXhXdaKdSZy9lww4N9qzbJYXAlZMGgrIzIrlnlS1sGOjKiP9jINIbrwqWy3-fbUFu0RXydg7NT12_z8vvTFAFvTkNup4_ceQ/s320/logo%20astina.jpeg" width="320" /></a></div><br />Jika kita membaca dan mencermati nama astina pasti terlintas awal bagi orang awam adalah nama orang. Nama astina sebenarnya sudah lama beredar di dunia maya khususnya dalam media sosial. <p></p><p>Jika kita telusuri di google dengan mengetik kata astina akan muncul beberapa pengertian dimana salah satunya adalah varian merk mobil mazda dan jenis obat penguat kekebalan tubuh. Namun berbeda jika ada yang akrab dengan dunia pewayangan jawa atau di negara India dikenal dengan kisah mahabharata, dimana terdapat kerajaan besar yang disegani yakni Astinapura.</p><p>Kali ini penulis akan fokus membahas tentang munculnya nama astina dengan latar belakang wacana perubahan nama organisasi yakni FTPKN menjadi Astina (Asosiasi Tutor Kesetaraan Indonesia) </p><p>Nama tersebut sebenarnya sudah mulai tenar sejak tahun 2021 pada saat musyawarah nasional FTPKN yang digulirkan oleh salah satu dewan pembina DPP FTPKN, namun lebih tersiar luas setelah adanya program kejuaraan tutor kesetaraan se-Indonesia yang digagas oleh DPP FTPKN Bidang Kesharlindung dengan kepanjangan Apresiasi Tutor Kesetaraan Indonesia (ASTINA) dan sudah berlangsung selama 3 tahun.</p><p>Nama astina merupakan nama yang keren dan sangat bagus dimana bisa dilihat atau dibaca dari munculnya makna istilah astina yang saya sebutkan di atas bahkan ada salah satu bis pariwisata di Jawa yang pernah saya jumpai menggunakan nama Astina.</p><p>Namun kali ini sebagai penegasan bahwa nama Astina merupakan wacana nama organisasi yang akan menggantikan dari nama sebelumnya namun tetap akan mempunyai makna dan tujuan yang sama dengan nama organisasi sebelumnya yakni FTPKN bahkan bisa jadi akan berdampak luar biasa bagi tutor kesetaraan dan pegiat pendidikan nonformal di Indonesia sesuai dengan amanah AD/ART FTPKN untuk wujudkan Tutor Bangkit...Memperkokoh Indonesia💪🏻🇮🇩</p><p>Salam Excellent</p><p>Salam FTPKN </p><p>Salam Astina </p><p>Salam bermakna dan bermartabat.</p><p><br /></p><p>Gus Pri</p>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-6298348051380630132023-04-05T15:41:00.002+07:002023-04-10T04:44:54.770+07:00Sosialisasi IKM Pendidikan Nonformal<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/by_9IqeTHPA" width="320" youtube-src-id="by_9IqeTHPA"></iframe></div><span><div><span><br /></span></div>Link Microsite untuk perndafatarn, materi dan e-sertifikat: </span><a href="https://s.id/webinar-ikm-0423">https://s.id/webinar-ikm-042</a><br /><p><br /></p><p> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgMzyBzoRNdYaPleB9cGw9Gc5XRP38Fb6CMjoCZM7O1aoZr1nvsckRkH6zFRB_Ia6ndjajPbvFx4mLmlIZkh2D3hjd-9gyTIXSinNa-3v_wrMrJrXQFEQI2fCUFPCfsS6osetW6N4uMlm1b__2H06-gxw1WLB0wGLCI8hwwMal-GCG-eX-1D4hRBPITA/s1600/IKM%20NonFormal.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgMzyBzoRNdYaPleB9cGw9Gc5XRP38Fb6CMjoCZM7O1aoZr1nvsckRkH6zFRB_Ia6ndjajPbvFx4mLmlIZkh2D3hjd-9gyTIXSinNa-3v_wrMrJrXQFEQI2fCUFPCfsS6osetW6N4uMlm1b__2H06-gxw1WLB0wGLCI8hwwMal-GCG-eX-1D4hRBPITA/s320/IKM%20NonFormal.jpg" width="320" /></a></p>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-32163690759551368172023-04-03T21:29:00.001+07:002023-04-03T21:29:34.195+07:00Lomba Foto, Artikel, dan Karya Jurnalistik <div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-hQsasXwrxL4/ZCrizEiQSFI/AAAAAAAAAug/zlgMmLdJc9wtq1sEVMK8YJ7-WbvV9GjeACNcBGAsYHQ/s1600/1680532170433247-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-hQsasXwrxL4/ZCrizEiQSFI/AAAAAAAAAug/zlgMmLdJc9wtq1sEVMK8YJ7-WbvV9GjeACNcBGAsYHQ/s1600/1680532170433247-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Bapak dan Ibu,<br></div><div>Ijin menyampaikan pengumuman Lomba Foto, Artikel dan Karya Jurnalistik dalam rangka merayakan Festival Kurikulum Merdeka Tahun 2023 Kemendikbudristek.</div><div><br></div><div>Terkait kriteria, persyaratan, dan ketentuan lainnya dapat dipelajari pada tautan berikut:</div><div><a href="https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/04/lomba-foto-artikel-dan-karya-jurnalistik">https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/04/lomba-foto-artikel-dan-karya-jurnalistik</a></div><div><br></div><div>Sebarkan info penting ini untuk kebahagiaan peserta didik, tenaga pendidik, dan masyarakat umum dalam menyambut Festival Kurikulum Merdeka.</div><div><br></div><div>#MerdekaBelajar</div><div>#KurikulumMerdeka</div><div>#Hardiknas </div><div><br></div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-47426108017340398052023-04-03T09:18:00.001+07:002023-04-03T09:20:12.668+07:00Eksistensi Organisasi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-TWGFY3YI-i0/ZCo3eegxjjI/AAAAAAAAAuU/02-E_WoawQ0iD5SGRdk0LCZJhO6fO7mRQCNcBGAsYHQ/s1600/1680488311251624-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-TWGFY3YI-i0/ZCo3eegxjjI/AAAAAAAAAuU/02-E_WoawQ0iD5SGRdk0LCZJhO6fO7mRQCNcBGAsYHQ/s1600/1680488311251624-0.png" width="400">
</a>
</div><div><br></div>Organisasi merupakan sekumpulan orang dengan pemahaman dan semangat yang sama untuk mencapai tujuan bersama. <br></div><div><br></div><div>Banyak organisasi terbentuk di Indonesia salah satunya organisasi dalam dunia pendidikan seperti PGRI, IGI, FTPKN, KGBN dan lain-lain. Semuanya merupakan wadah kebersamaan untuk bisa saling berbagi khususnya dalam hal praktik baik yang dilakukan secara suka rela alias gratis atau bersifat sosial. Keanggotaan juga bersifat _sukarela, kepedulian, kebersamaan, dan berbagi_</div><div><br></div><div>Sejak bergulirnya kurikulum merdeka mulai berkembang organisasi yang bersifat internal atau kapasitas kecil di lingkup tertentu seperti komunitas guru berbagi di internal sekolah, komunitas ngobrol bareng, komunitas warga sekolah, kelompok kerja tutor dan lain-lain.</div><div><br></div><div>Keberadaan semua organisasi tersebut bersifat sosial dan eksistensinya tidak ditentukan oleh lamanya berdiri atau waktu kapan dibentuknya, namun yang terpenting adalah bagaimana *eksistensinya kepada publik atau masyarakat*</div><div>Jika masih ada organisasi yang konon katanya sudah lama berdiri namun masih belum dikenal bahkan tidak ada yang tahu sama sekali maka perlu direfleksikan lebih lanjut bagaimana kebermanfaatanya dan sejauh mana kedekatan dengan masyakat umum bukan hanya kepada komunitas tertentu. Kedekatan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan rutin dan selalu melibatkan banyak orang secara sukarela.</div><div><br></div><div>Untuk mendapatkan hati publik supaya dekat dengan organisasi apapun tentunya diperlukan strategi dimana organisasi tersebut bisa lebih *asyik, nyaman, bermanfaat, tidak mengikat, unik atau beda dari yang lain dan berdampak baik di jangka panjang*</div><div><br></div><div>Ada pernyataan menarik bahwa : _Jiwa Organisasi adalah Kemandirian dan Profeaional Organisasi adalah Kemandirian_</div><div><br></div><div>Pertanyaannya sekarang apakah kita memahami makna organisasi sesungguhnya dan dimana posisi kita saat ini sehingga sekarang dan selamanya siapapun yang menjadi bagian organisasi adalah sosok yang *tulus, semangat, peduli dan bisa berbagi* bukan sosok yang *dipaksa, iseng atau coba-coba, rasa g enak dan ego eksistensi diri* sehingga nantinya harapan terbaiknya bahwa sosok yang menjadi bagian dari organisasi adalah *orang-orang terpilih* bukan orang banyaknya orang yang hanya menjadi _orang-orangan_</div><div><br></div><div>Selamat refleksi di bulan ramadhan penuh berkah dengan makna berkah berorganisasi.</div><div><br></div><div>Salam senyum</div><div>Salam sehat</div><div>Salam bahagia</div><div>Salam excellent.</div><div>*Gus Pri*</div><div>_Minggu, 02/04/23_</div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-32427452568479426542023-03-31T09:00:00.005+07:002023-03-31T09:04:02.649+07:00VTR #30 - Menjadi Narasumber Berbagi Praktik Baik <div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEp4bCBxeT03cSxU9-fw9xrHpsT0v0LXfeEiugyYqiRac9vCyagx5LCiAAPJ_u6Hskyg641p0eDNjotYDB1eMzUhgchc43O7tHxnkaj4SxcRs16nU9BPJVIKiOyqASX29738rHYRgpM01korZ4YDxopV7eD0uVk9JvhkRJBgFfLvz25Prdonl35qM5_w/s1007/Screenshot_2023-03-31-08-52-16-04_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="557" data-original-width="1007" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEp4bCBxeT03cSxU9-fw9xrHpsT0v0LXfeEiugyYqiRac9vCyagx5LCiAAPJ_u6Hskyg641p0eDNjotYDB1eMzUhgchc43O7tHxnkaj4SxcRs16nU9BPJVIKiOyqASX29738rHYRgpM01korZ4YDxopV7eD0uVk9JvhkRJBgFfLvz25Prdonl35qM5_w/s320/Screenshot_2023-03-31-08-52-16-04_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" width="320" /></a></div><br /><div>Narasumber praktek baik pada penerapan kurikulum merdeka sangat penting agar bisa diduplikasi dengan mudah oleh yang lain aplagi di pendidikan kesetaraan. Webinar kali ini membahas hal tersebut bersama DPP FTPKN dan Nrasumber Kang Dzaki dari Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbud Ristek RI.</div><p> Kurikulum merdeka adalah konsep kurikulum yang memberikan kebebasan bagi pendidik dan peserta didik untuk menentukan jalannya pembelajaran, dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzJf98YzWkUd0nALya3LAjxZcEQG5-vL8yGuBZt3xo6daa0nOsrkRlCs7UitN2Aau9h0reQYsYIZCPdnR3Of7pL1I6hcpwRlkQDXY35k6D6MM27a_SK4YZyFySH_d3l7nW7Kvjeb_9dGWUC-9BmVqFSrP4Y9ULQGya9jJKIQYtbLdVIQ3qNq9_QfRJZQ/s1908/Screenshot_2023-03-31-08-53-06-74_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1908" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzJf98YzWkUd0nALya3LAjxZcEQG5-vL8yGuBZt3xo6daa0nOsrkRlCs7UitN2Aau9h0reQYsYIZCPdnR3Of7pL1I6hcpwRlkQDXY35k6D6MM27a_SK4YZyFySH_d3l7nW7Kvjeb_9dGWUC-9BmVqFSrP4Y9ULQGya9jJKIQYtbLdVIQ3qNq9_QfRJZQ/w320-h181/Screenshot_2023-03-31-08-53-06-74_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" width="320" /></a></div><p>Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dengan kehidupan nyata, serta meningkatkan motivasi dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran.</p><p><br /></p><p>Dalam penerapan kurikulum merdeka di pendidikan kesetaraan, peran narasumber berbagi praktik baik sangatlah penting. Narasumber yang memiliki pengalaman dalam penerapan kurikulum merdeka dapat memberikan informasi dan pengalaman yang bermanfaat bagi tutor-tutor pendidikan kesetaraan dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum merdek</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3xZVYLAt37ylEB35sGPaPyFQ4MJWzMxaU5laBm_Img9_nwgkERk-n2oEZwmHjaae5QDDKY9JQ2zY74FGver1wIeeezriY5-p_ewb-OoshnhW_rnVBNpcuwAy52QrjZVHJvPjDfdHoqQTaDAwpJXQ87Vxe7OC6pMXBpo42yWUMrqrK1tU9uWjfZHERHA/s2057/Screenshot_2023-03-31-08-52-31-87_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="2057" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3xZVYLAt37ylEB35sGPaPyFQ4MJWzMxaU5laBm_Img9_nwgkERk-n2oEZwmHjaae5QDDKY9JQ2zY74FGver1wIeeezriY5-p_ewb-OoshnhW_rnVBNpcuwAy52QrjZVHJvPjDfdHoqQTaDAwpJXQ87Vxe7OC6pMXBpo42yWUMrqrK1tU9uWjfZHERHA/s320/Screenshot_2023-03-31-08-52-31-87_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pemanfaatan narasumber berbagi praktik baik kurikulum merdeka di pendidikan kesetaraan.</p><p><br /></p><p>1. Menambah pengetahuan dan pengalaman tutor pendidikan kesetaraan tentang kurikulum merdeka dan penerapannya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh91Ejb49u8W_9chAJ4W4C6OUIZHKHk_HkAIQ7n-NvzvcZtp4F4FY1qIpOYlmVUaFgqY2V2pJ4sau_g5P0etSdRBzhr8BlLrN44PUsOnXFHpuK1JfMRHFNTzpyVIHgJ5FJhjNdxYtRLXZp7oH_ykjuWvPEuzqmXOCpOejDqFtvd3OXGKR_mASvKUycxDw/s1903/Screenshot_2023-03-31-08-51-49-72_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="804" data-original-width="1903" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh91Ejb49u8W_9chAJ4W4C6OUIZHKHk_HkAIQ7n-NvzvcZtp4F4FY1qIpOYlmVUaFgqY2V2pJ4sau_g5P0etSdRBzhr8BlLrN44PUsOnXFHpuK1JfMRHFNTzpyVIHgJ5FJhjNdxYtRLXZp7oH_ykjuWvPEuzqmXOCpOejDqFtvd3OXGKR_mASvKUycxDw/s320/Screenshot_2023-03-31-08-51-49-72_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>2. Meningkatkan keterampilan tutor dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum merdeka.</p><p>3. Memperkaya bahan ajar dan sumber belajar untuk peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan dengan kehidupan nyata. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd0LsskqP0MibszhuzIL_S0NTbr1_KzGllBnV1a2Egst7hOgHxMXDx-y_KVbubp8E3kuhjJZo_c5bl3OLiWp5LrjPfPhxRYLVvfi-0IWKaMyfyjjAFUc_eSqKI1TnvRJzLbZAALAbhzUwcfbxs_29zQaSZ5_hIDv_8AkDPQJO_qHR7gQ4KT-psuzQc1w/s1849/Screenshot_2023-03-31-08-48-28-17_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="938" data-original-width="1849" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd0LsskqP0MibszhuzIL_S0NTbr1_KzGllBnV1a2Egst7hOgHxMXDx-y_KVbubp8E3kuhjJZo_c5bl3OLiWp5LrjPfPhxRYLVvfi-0IWKaMyfyjjAFUc_eSqKI1TnvRJzLbZAALAbhzUwcfbxs_29zQaSZ5_hIDv_8AkDPQJO_qHR7gQ4KT-psuzQc1w/s320/Screenshot_2023-03-31-08-48-28-17_f9ee0578fe1cc94de7482bd41accb329.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>4.Meningkatkan partisipasi dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran, karena kurikulum merdeka memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk memilih dan menentukan jalannya pembelajara</p><p>Berikut Link Videonya</p><p><a href="https://www.youtube.com/live/ij7p0rE6wSk?feature=share">https://www.youtube.com/live/ij7p0rE6wSk?feature=share </a></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/ij7p0rE6wSk" width="320" youtube-src-id="ij7p0rE6wSk"></iframe></div><br /><p>Astatik Bestari</p>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-31054013625663444902023-02-25T14:19:00.003+07:002023-02-25T14:19:37.490+07:00PODCAST #53 - Juara Astina 2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/72_H67zHNrA" width="320" youtube-src-id="72_H67zHNrA"></iframe></div><br /><p><br /></p><p>"Saya lebih suka menuangkan ide dalam bentuk tulisan karena karya dalam bentuk tulisan akan abadi, untuk itu saya memilih kategori *Tutor Inovatif*."</p><p><br /></p><p>Demikian ungkapan Tutor *Heru Suwignyo, M.Pd* dari _Homescolling_ Kak Seto Solo.</p><p><br /></p><p>Dan..</p><p>Pilihan tersebut telah mengantarkannya menjadi Juara I Kategori Tutor Inovatif dalam ajang ASTINA 2 DPP FTPKN tahun 2022.</p><p><br /></p><p>Seperti apa sih karya inovatifnya?</p><p>Yuk! Ikuti kisahnya dalam Podcast DPP FTPKN episode#53 hari ini:</p><p><br /></p><p>*Sabtu, 25 Februari 2023*</p><p>Pukul *13.00 WIB sd selesai*</p><p><br /></p><p>Melalui chanel Tv Tara DPP FTPKN 👇👇</p><p>https://youtu.be/72_H67zHNrA</p><p>Jangan lupa like, coment dan subscribe😊</p><p><br /></p><p>*Tutor Bangkit Memperkokoh Indonesia* 💪🇲🇨🇲🇨</p>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-19876998823332196702023-02-23T11:12:00.002+07:002023-02-23T13:24:35.256+07:00Analisis Aspirasi Kebutuhan Tutor Pendidikan Kesetaraan oleh Karta Sasmita, Ph.D<div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-lIVyYePKVaE/Y_boa1SPbaI/AAAAAAAAAtQ/l3cnfeG09wYRoqWavzsEzDoO3uZxdRPOwCNcBGAsYHQ/s1600/1677125736947724-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-lIVyYePKVaE/Y_boa1SPbaI/AAAAAAAAAtQ/l3cnfeG09wYRoqWavzsEzDoO3uZxdRPOwCNcBGAsYHQ/s1600/1677125736947724-0.png" width="400" />
</a>
</div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-e3irPW0Y7IE/Y_bnn7nvuuI/AAAAAAAAAtA/rbJiHkisGtwK5EQEyDPoJok2iuojO8iaACNcBGAsYHQ/s1600/1677125533606346-0.png">
</a><img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-e3irPW0Y7IE/Y_bnn7nvuuI/AAAAAAAAAtA/rbJiHkisGtwK5EQEyDPoJok2iuojO8iaACNcBGAsYHQ/s1600/1677125533606346-0.png" width="400" /><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-e3irPW0Y7IE/Y_bnn7nvuuI/AAAAAAAAAtA/rbJiHkisGtwK5EQEyDPoJok2iuojO8iaACNcBGAsYHQ/s1600/1677125533606346-0.png">
</a>
</div>Ngobras #6 DPP FTPKN - Setelah mendengar aspirasi tutor pendidikan kesetaraan di NGOBRAS DPP FTPKN (23 Februari 2023), salah satu narasumber NGOBRAS, Bapak Karta Sasmita memberikan hasil analisisnya. Tentunya data kualitatif yang disajikan sesuai masukan para tutor yang hadir di virtual Zoom pagi ini. Berikut ini analisis data kualitatif yang memanfaatkan teknologi Chat GPT yang digunakan Bapak Karta Sasmita.<br /></div><div><br /></div><div> Analisis data kualitatif menunjukkan beberapa temuan terkait dengan kualifikasi dan kompetensi tutor di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) serta kebutuhan akan pelatihan dan peningkatan kompetensi.</div><div><br /></div><div>Terdapat kesepakatan di antara responden bahwa banyak tutor di PKBM yang memiliki kualifikasi yang tidak memadai dan perlu ditingkatkan. Ada beberapa masalah yang menyebabkan ketidakmampuan tutor, seperti tutornya banyak yang nondik, sehingga perlu kependidikan dan pemahaman kurikulum yang lebih baik. Hal ini disebutkan oleh beberapa responden seperti Brami Asmuji, Hesti PKBM Khairu Ummah Palembang, dan PKBM Lathiiful Khabiir Tapin Kalsel.</div><div><br /></div><div>Responden lain menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam program pelatihan dan peningkatan kompetensi tutor. Seperti dikatakan oleh Qurtubi bahwa ada dua kompetensi yang perlu ditingkatkan, yaitu pemahaman kurikulum merdeka dari konsep hingga prakteknya dan kompetensi praktek di Lembaga. Selain itu, Diana LY Kaltim dan Maria Astuti SKB menyarankan agar dilakukan pelatihan kurikulum pembelajaran dan komunikasi lanjutan (pendampingan).</div><div><br /></div><div>Beberapa responden juga menekankan bahwa perlu dilakukan pemetaan dan diferensiasi setiap daerah untuk memahami keunggulan dan potensi masing-masing wilayah. Hal ini disampaikan oleh PKBM Rahmatan Lilalamin Sulsel dan PKBM Lathiiful Khabiir Tapin Kalsel.</div><div><br /></div><div>Responden lain menyoroti perbedaan status antara guru dan tutor. Seperti yang diungkapkan oleh Nha Mirna bahwa tutor seringkali tidak diikutsertakan dalam pendataan dan penjaringan seperti guru, sehingga perlu dipertimbangkan dalam program pelatihan dan peningkatan kompetensi.</div><div><br /></div><div>Terakhir, ada juga saran untuk menggunakan guru sekolah dasar sebagai tutor, seperti yang ditanyakan oleh ACHLI A JASIM_BPMP MALUT. Namun, tidak semua responden menyetujui saran ini, karena perlu dipertimbangkan kualifikasi dan kemampuan guru dalam mengajar di PKBM. ( Astatik ) </div><div><br /></div><div>Berikut bisa dilihat dalam acara live talk nya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/yPZErhma1c0" width="320" youtube-src-id="yPZErhma1c0"></iframe></div><br /><div><br /></div><div><br /></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-59703712109988527052023-02-20T21:44:00.001+07:002023-02-20T21:46:29.033+07:00Vikomtara Reguler ke - 28 <div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-QP8VxRKmhmo/Y_OHVcZUjiI/AAAAAAAAAs4/W7X4vFnX2r8jQuPSDHDzRNNyQN0879aCACNcBGAsYHQ/s1600/1676904272688725-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-QP8VxRKmhmo/Y_OHVcZUjiI/AAAAAAAAAs4/W7X4vFnX2r8jQuPSDHDzRNNyQN0879aCACNcBGAsYHQ/s1600/1676904272688725-0.png" width="400">
</a>
</div>*Salam dan bahagia Bapak dan Ibu*</div><div><br></div><div>Asesmen formatif dan asesmen sumatif menjadi tahapan yang menarik bagi murid jika tutor mampu menyajikan dengan format yang kekinian.</div><div><br></div><div>*VTR 28 (vikomTARA Reguler 28)* kali ini tutor diajak memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan aplikasi _ClassPoint_ dalam menyusun asesmen sumatif dan asesmen formatif.</div><div><br></div><div>Kegiatan ini terbuka juga untuk guru, praktisi pendidikan, dan umum.</div><div> </div><div>Langsung saja cek rekaman pelaksanaan Vikomtara Reguler 28 DPP FTPKN.</div><div><br></div><div>https://www.youtube.com/watch?v=pXivSeekK3k&t=3690s<br></div><div><br></div><div><br></div><div>Tutor Bangkit Memperkokoh Indonesia 💪🇲🇨</div><div><br></div><div>_Bidang Peningkatan Kompetensi_</div><div>*Dewan Pengurus Pusat Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional*</div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-11364269272603189592023-02-19T16:57:00.001+07:002023-02-19T16:57:35.776+07:00Praktek Jual Beli Ijazah - Mahasiswa UT<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Qihq9yRCgYg/Y_HyjV82zcI/AAAAAAAAAsw/pY9VNwoLjbsA_jTUTmkcfsG9iMg38duWACNcBGAsYHQ/s1600/1676800642956752-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-Qihq9yRCgYg/Y_HyjV82zcI/AAAAAAAAAsw/pY9VNwoLjbsA_jTUTmkcfsG9iMg38duWACNcBGAsYHQ/s1600/1676800642956752-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Kasus jual beli ijazah tidak mencatut institusi pendidikan kesetaraan saja. Coba kita cek di portal berita yang memberitakan hal ini. Bahkan jual beli ijazah juga mencatut jenjang pendidikan tinggi (perguruan tinggi).</div><div><br></div><div>Dalam berita online tersebut ada gambar-gambar ijazah yang diperjualbelikan dan sekolah yang dicatut oleh pembuat ijazah (palsu) tersebut tidak melulu PKBM.</div><div><br></div><div>Bereaksi keras terhadap praktik penjualan ijazah yang dilakukan orang ketiga tidak mengatrol kepercayaan masyarakat dan lembaga pendidikan yang masih menolak lulusan pendidikan kesetaraan.</div><div><br></div><div>Pihak berwajib juga tak mungkin menindak tegas mereka kalau tidak ada pengaduan. Sekali lagi, mereka membuka layanan jual beli ijazah juga tidak mencatut nama PKBM an sich.</div><div><br></div><div>Buktikan kalau tidak percaya, searching di Google, semua akan tampak gamblang, berapa persentase nama PKBM yang dicatut, 25% dari jenis ijazah yang dijual mungkin tidak ada.</div><div><br></div><div>Lagi pula, kalau mereka mau membuat ijazah sekolah formal, sarjana, magister, bahkan doktoral, apakah pembeli ijazah akan memilih sekolah nonformal sebagai satu-satunya pilihan? Sebaiknya jangan baper dulu.</div><div><br></div><div>Sebenarnya ada yang lebih bahaya dari layanan praktik jual beli ijazah yang ditawarkan terang-terangan di aplikasi belanja atau sosial media. Apakah itu? Ya, sejawat kita.</div><div><br></div><div>Sesama pengelola PKBM yang berani menaruh peserta didiknya duduk di kelas akhir padahal mereka mestinya harus menempuh proses pembelajaran sesuai ketentuan berlaku.</div><div><br></div><div>Praktik seperti inilah yang menyebabkan pasar kita tidak terpandang, dipandang sebelah mata, bahkan diremehkan oleh masyarakat dan beberapa jurusan dan fakultas di perguruan tinggi tidak percaya dengan alumni Paket C.</div><div><br></div><div>Kita yang sudah melaksanakan pembelajaran sesuai standar proses digeneralisasi oleh image miring gara-gara ada PKBM ‘nakal’.</div><div><br></div><div>Nah, mulai dari mana kita membangun institutional branding PKBM kita? Yang jelas, bereaksi keras terhadap para penjual ijazah bukan strategi yang nendang.</div><div><br></div><div>Lalu apa? Ya, mungkin kompak mengajak kawan kita para pengelola PKBM agar mengelola layanan pendidikan sesuai ketentuan yang berlaku.</div><div>https://mahasiswaut.com/praktik-jualbeli-ijazah-pendidikan-kesetaraan/</div><div><br></div><div>oleh Astatik Bestari</div><div><br></div><div>Jombang, 9 Mei 2022.</div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-40491066217683596752023-02-12T19:46:00.001+07:002023-02-26T20:00:48.899+07:00Workshop Penyusunan Perencanaan Pembelajaran - VTP Batch 6<p> vikomTARA Premium 6 Hari Pertama</p><p>Kegiatan vikomTARA Premium batch 6 yang mengusung tema Penyusunan Perencanaan Pembelajaran K13 dan Kurikulum Merdeka telah dilaksanakan dengan lancar dan sukses pada tanggal 5 dan 12 Februari 2023 pukul 08.00 - 16.00 WIB. Apakah hanya berlangsung dua hari saja? Tentu tidak kawan, VTP6 kali ini menggunakan moda syncronus & asyncronus untuk memfasilitasi semua tutor hebat yang memiliki semangat tinggi untuk belajar.</p><p><br /></p><p>Di hari pertama kegiatan, peserta terlihat antusias masuk link zoom pukul 07.00 WIB. Hal ini terbukti dari kehadiran 111 peserta yang mengikuti dari 119 peserta yang mendaftar. Kegiatan pembukaan dimulai pukul 08.00 WIB dipimpin oleh MC, Kak Haris dan Kak Anna Widayati yang dilanjutkan sambutan sekaligus membuka kegiatan Ketua Umum DPP FTPKN Bapak Lilik Subaryanto. </p><p><br /></p><p>Paparan Implementasi Kurikulum Merdeka Pendidikan Kesetaraan oleh Bapak Yusri yang jelas membekali para peserta VTP6. Sebelum masuk ke Break Out Room (BOR) para peserta diajak ice breaking seru oleh Bapak Agus Supriyanto memakai aplikasi Classpoint. Pada pukul 11.00 peserta mulai memasuki BOR berdasarkan kategori mapel eksakta, noneksakta, bahasa dan ketrampilan. Pada setiap BOR peserta akan didampingi oleh 2 fasilitator hebat dari tim DPP FTPKN. </p><p><br /></p><p>Pada BOR Eksakta ada 26 peserta bersama Kak Lina Tri Marfu’ah dan Kak Ika Agustina; BOR Noneksakta ada 42 peserta bersama Kak Anna Widayati dan Kak Haris M; BOR Bahasa ada 25 peserta bersama Kak Fitria Paramitha Kinanti dan Kak Jum’ati; dan di BOR Ketrampilan ada 14 peserta yang mengikuti bersama Kak Harti Purwanti. Metode presentasi dan diksusi tentang Praktik Analisis CP (Capaian Pembelajaran) ke TP (Tujuan Pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) berlangsung seru antara peserta dan fasilitator. Masa penugasan dan bimbingan fasilitator untuk hari pertama mulai tanggal 5 - 11 Februari 2023.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><b>vikomTARA Premium 6 Hari Kedua</b></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/profile_images/901610627885522944/1o1lcGeM_400x400.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="367" src="https://pbs.twimg.com/profile_images/901610627885522944/1o1lcGeM_400x400.jpg" width="367" /></a></div>Seperti hari pertama, di hari kedua kehadiran peserta masih diangka 114. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB oleh Moderator Umi Helmiyesi dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat PMPK Bapak. Fauzi Eko P. <p></p><p><br /></p><p>Beliau menyampaikan materi Penguatan IKM Pendidikan Kesetaraan. Pada pukul 09.00 WIB dilanjutkan pemaparan Modul Ajar oleh Ketua Penyelenggara VTP6, Ibu Astatik Bestari disertai dengan diskusi singkat bersama peserta. Peserta dipersilahkan masuk ke BOR kembali bersama fasilitator yang sudah siap mendampingi para peserta. </p><p><br /></p><p>Pada BOR Eksakta ada 24 peserta yang tetap bersama Kak Lina Tri Marfu’ah dan Kak Ika Agustina; BOR Noneksakta ada 35 peserta bersama Kak Haris M; BOR Bahasa ada 26 peserta bersama Kak Fitria Paramitha Kinanti dan Kak Jum’ati; dan di BOR Ketrampilan ada 16 peserta yang mengikuti bersama Kak Iwan Sunarya dan Kak M. Kurtubi. </p><p><br /></p><p>Pada setiap sesi BOR, peserta akan mendapatkan bimbingan untuk menyusun Modul Ajar Pendidikan Kesetaraan dari Analisis CP ke TP dan ATP yang sudah dikerjakan kemarin. Masa penugasan dan bimbingan fasilitator untuk hari kedua mulai tanggal 12-18 Februari 2023. Sebelum penutupan dihari kedua ini, ada paparan singkat tentang E-rapor oleh Abah Jalaludin dan testimoni 2 peserta yaitu Ibu Nisfu Laila Nur Indah Sari, S.Si (VTP1125) dari PKBM LISA yang mana mengikuti VTP6 dihari pertama bersamaan proses persalinan putri pertama anak ketiganya dan Bapak Faadillah Mursid Alansori, S.Kom dari PKBM Generasi Juara perwakilan dari pendaftar kolektif terbanyak.</p><p>- <i>Yunita Elizabeth</i></p>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-27507160243439743082023-02-01T17:36:00.001+07:002023-02-01T17:36:29.574+07:00DPP FTPKN Siap Mewujudkan Kreator Konten Hebat Bersertifikat<div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-fnCiN1ss45w/Y9pAqk-GSII/AAAAAAAAAsg/-tb2WNtCRp85AfivmHBtOkU0F5Os6zJyACNcBGAsYHQ/s1600/1675247783497324-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-fnCiN1ss45w/Y9pAqk-GSII/AAAAAAAAAsg/-tb2WNtCRp85AfivmHBtOkU0F5Os6zJyACNcBGAsYHQ/s1600/1675247783497324-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Setelah berhasil melaksanakan vikomTARA Reguler#27, pada tanggal 23 Januari 2023 lalu, Bidang Peningkatan Kompetensi DPP FTPKN berdasarkan arahan Ketua Umum, Bapak Lilik Subaryanto, akan menyelenggarakan pelatihan keterampilan Kreator Konten bagi tutor.</div><div><br></div><div>Tahap pelaksanaan rencana pelatihan ini salah satunya, DPP FTPKN mengajukan audiensi dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan agar dapat bertemu dengan Direktur Kursus dan Pelatihan, Dr. Wartanto, membahas rencana kegiatan yang dimaksud, sekaligus menyambut baik undangan Direktur Kursus dan Pelatihan pada saat memberi materi vikomTARA Reguler 27 yang lalu.</div><div><br></div><div>Dalam pembahasan rencana kegiatan pelatihan ini, Ketua Umum DPP FTPKN dalam audiensi DPP FTPKN - Direktur Kursus dan Pelatihan, 31 Januari 2023, menyampaikan kepada Pak Direktur bahwa tujuan akhir dari pelatihan ini nantinya peserta mendapatkan kompetensi sebagai Penguji Keterampilan Kreator Konten.</div><div><br></div><div>Menanggapi inisiatif DPP FTPKN melalui Ketua Umumnya ini, Pak Direktur menyambut baik dan menekankan bahwa kompetensi tutor di bidang keterampilan Kreator Konten ini benar-benar dapat menunjukkan produk dari kompetensi yang dimilikinya, artinya karya lebih diutamakan agar kebermanfaatan secara finansial dapat dirasakan oleh pemilik passion sebagai Kreator Konten.</div><div><br></div><div>Selain berkonsultasi kepada Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, DPP FTPKN melalui ketua umumnya berkoordinasi dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang mana perwakilan LSK ini juga telah menjadi narasumber pada vikomTARA Reguler 27 lalu.</div><div><br></div><div>Nah, jika semua sudah siap mendukung dan siap melaksanakan pelatihan Kreator Konten, apakah tutor pendidikan kesetaraan siap mengikuti kegiatan pelatihan Keterampilan Kreator Konten ini?</div><div>Silakan komentar ya!</div><div><br></div><div>Astatik Bestari </div><div>Ketua Bid. Peningkatan Kompetensi ( Pekom) DPP FTPKN </div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-67388069726300238062023-01-30T10:41:00.001+07:002023-01-30T10:41:54.136+07:00Kembali FTPKN Adakan VTP #6<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-GeSiiTUYd-4/Y9c8gKVQ6DI/AAAAAAAAAsQ/IOpVR_d28WwKf8brQnMuaiTzJ-RCetCVgCNcBGAsYHQ/s1600/1675050074406632-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-GeSiiTUYd-4/Y9c8gKVQ6DI/AAAAAAAAAsQ/IOpVR_d28WwKf8brQnMuaiTzJ-RCetCVgCNcBGAsYHQ/s1600/1675050074406632-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Setelah sukses mengadakan VikomTara reguler ke-27 kini FTKN meluncurkan pelatihan virtual atau VikomTara edisi premium ke 6. </div><div><br></div><div>Tutor pendidikan kesetaraan nasional </div><div>kembali adakan vikontara premium edisi 6 sebagai komitmen dari organisasi tutor se-indonesia ini untuk meningkatkan kompetensi sekaligus mempraktekkan bagaimana melaksanakan dan mengimplementasikan dua kurikulum yang kini tengah diaplikasikan di lembaga pendidikan masing-masing. </div><div><br></div><div>Tentu saja merupakan hal yang sangat penting kegiatan ini karenanya maka ftpkn sangat berkomitmen untuk melaksanakan ini dengan sebaik-baiknya. </div><div><br></div><div>Bagi yang mau mengikuti silakan simak info berikut ini.</div><div><br></div>📌 *Informasi Pendaftaran VTP#6*<div><br></div><div>📝 *Tema*</div><div>_Penyusunan Perencanaan Pembelajaran K13 dan Kurikulum Merdeka_</div><div><br></div><div>✅Panitia VTP#6 menyediakan kelengkapan laporan BOP kesetaraan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana peningkatan kompetensi tutor, jika PKBM atau tutor mengikuti kegiatan ini dari dana BOP Kesetaraan</div><div><br></div><div>✅Pendaftaran VTP#6 di sini ==> <a href="http://bit.ly/reg_vtp6">http://bit.ly/reg_vtp6</a></div><div><br></div><div>_Tutor Bangkit Memperkokoh Indonesia_</div><div><br></div><div>*Bidang Peningkatan Kompetensi*</div><div>*Dewan Pengurus Pusat Forum Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional*</div><div><br></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162398235211733942.post-76015123133429031222023-01-28T10:55:00.000+07:002023-01-30T11:01:52.374+07:00Pelatihan Kreator Konten Keren ala FTPKN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/Zx25jYZi_Lo" width="320" youtube-src-id="Zx25jYZi_Lo"></iframe></div><div><br /></div>Kreator konten merupakan bagian dari keterampilan abad 21 yang sangat digemari dan diminati oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. <div><br /></div><div>Terlebih lagi dunia pendidikan membutuhkan para konten kreator untuk menarik minat belajar peserta didik yang tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk membangkitkan belajar. </div><div><br /></div><div>Sebab di era informasi ini pendidikan mulai banyak ditinggalkan anak didik karena konten pembelajaran yang kurang menarik itu salah satu alasannya. </div><div><br /></div><div>Karena itu konten kreator ini menjadi hal menarik yang digagas FTPKN sebagai pelatihan bagi para tutor se-indonesia dengan tujuan untuk membangkitkan minat belajar dengan konten-konten yang informatif sekaligus menarik perhatian. </div><div><br /></div><div>Berikut ini adalah tayangan yang merekam kegiatan Vikomtara Reguler 27 yang diisi oleh para praktisi Dan ilmuwan di bidang konten kreator. </div><div><br /></div><div><br /></div><div>https://www.youtube.com/watch?v=Zx25jYZi_Lo<br /></div><div><br /></div><div>Bagi yang sudah melaksanakan kegiatan silakan ambil sertifikatnya. </div><div><br /></div><div><div>*vikomTARA #27 DPP FTPKN*</div><div>Live Youtube:</div><div>https://www.youtube.com/watch?v=Zx25jYZi_Lo</div><div><br /></div><div>*Materi*</div><div>bit.ly/materivtr27 </div><div><br /></div><div>*Sertifikat*</div><div>bit.ly/sertifikatvtr27</div><div><br /></div><div>📌 *Pendaftaran Vikomtara Premium batch 6*</div><div>http://bit.ly/reg_vtp6</div></div><div><br /></div><div><br /></div>DPP FTPKN Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09672341951150022761noreply@blogger.com0