Notification

×

Today's quote

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Skrip Podcast Episode #2: TIps Menjadi Juara Nasional

7 Mei 2021 | Mei 07, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-05-17T05:52:40Z

Podcast Episode 2 ftpkn

 

Host / Narator

:

Bismillahirrahmanirrohim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sealamat siang menjelang sore tutor-tutor semuanya yang ada seluruh Indonesia, gimana kondisinya sekarang? Pasti pada sehat semua kan…. Kayak Haris gini sehat juga Alhamdulillah ya, masih shaum juga sampai dengan hari ini, hari keberapa kita? Aduh lupa yah,,, karena sering puasa ,,, aduh sok-sokan jadinya,,,

Baiklah teman-teman semuanya tutor-tutor hebat, pastinya kita dalam acara yang namanya kegiatan santuy TV siaran tutor Indonesia TV tentu saja, yang akan membahas berbagai macam hal penting seputaran tutor tentu saja, tapi yang pastinya kita disini kedatangan tamu-tamu juga, kemudian ada materi-materi seputar ajang kompetisi dan pokoknya banyak informasi penting. So pastikan don’t go anywhere until the end of the show, cause rugi kalau enggak, karena ini penting banget.

Saya harapin semuanya bisa masuk, untuk linknya sudah dibagi gitu ya. Nanti kalau ada yang mau menanya-nanya dengerin aja percakapan kita, tapi kita punya yang namanya link banyak mulai dari Twitter, Instagram, Facebook, Youtube dan sebagainya, dan teman-teman semuanya tutor-tutor hebat harus follow, harus ikutin semua akun kita, karena kalau nggak bisa nanya disaat ini ataupun acara-acara kita biasa “leave your question there” di Facebook-facebook kita, di Twitter di Instagram boleh nanya-nanya juga.

Baik, nggak kerasa ya kita sampai di acara kedua kita Podcast yang luar biasa sekali, di hari Kamis kemarin udah yang pertama, itu yang pertama sama rekan saya mbak Nita, sekarang saya jatah yang kedua, tapi kali ini temanya berbeda temanya adalah tentang ASTINA. ASTINA itu bukan orang sunda ya, namanya ASTINA ini berbeda “naon atuh…”. Langsung aja saya panggil Nara sumber-nara sumber kita yang sudah hadir di Podcast kita, yang pertama ada yang senior banget dan beliau adalah salah satu Bapak-bapak Pendidikan Kesetaraan gitu dech,,, kalau menurut Haris, Pak Kurtubi, mana Pak Kurtubi yah,,, Assalamualaikum Pak Kurtubi, sehat?

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Halo Assalamualaikum,

Host / Narator

:

Halo, Assalamualaikum

 Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Mas haris luar biasa wah, apa kabar?

Host / Narator

:

Baik, Pak Kurtubi sehat?

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Alhamdulillah sehat, semangat puasa bagi yang menjalankan yah

Host / Narator

:

Mmm… benar… selamat puasa juga ya bagi yang menjalankan, Pak Kurtubi inshaAllah puasa ya hari ini?

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Ya, inshaAllah

Host / Narator

:

Alhamdulillah hari ini sampai selesai ya denga Podcast nya nggak membosankan,

Narasumber
(Pak Kurtubi)

:

Siap-siap

Host / Narator

:

Baik, itu yang pertama, kalau dari fisik senior banget, perawakan penampilan ganteng era versi tahun berapa gitu ya,,,, tapi bukan itu yang penting tapi isi kepalanya menguasai banget tentang Pendidikan Kesetaraan.

Enggak kalah pentingnya ya yang saya bilang very important person to the second person from dari Sabang sampai Merauke, Merauke dulu ya, kalu begitu kita panggil yang dari Merauke masuk sini ayo Ibu Ika Agustina. Assalamualaikum Bu Ika?  

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Host / Narator

:

Mukanya kinclong banget, seger banget pake skincare apa ni….

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Sepertinya ini aura-aura Mas Haris masuk ke saya juga

Host / Narator

:

Ooh ,, gitu… iya, ini dari Jayapura bener ya?

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Jayapura ya, Jayapura Papua

Host / Narator

:

Mmmm… bener disana ya Allah, ternyata kita bisa bertemu disii walaupun Haris belum pernah kesana,

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Ayo datang, ayo datang

Host / Narator

:

Nanti, inshaAllah inshaAllah, nanti kita akan berbicara tentang ASTINA salah satunya orang yang penting kalau ngomongin itu adalah Ibu Ika Agustina, siapa beliau? nanti dulu disimpan ya, yang pastinya beliau itu orangnya ramah banget, suka membantu, menolong, tidak sombong, rajin menabung siap uangnya buat buak puasa nanti. Iya itu Bu Ika.

Dan yang terperson very importance for us for our options today adalah mis Univers oh bukan mis Univers, itu beda lagi, itu acaranya aduh yang gimana gitu…. Kalai ini apa ya,,, pembawaannya asyik, kemudian tulisannya itu bikin majelb-majelb banget kalau kit abaca di Facebooknya, saya undang langsung Mis Jum Ati, Assalamualaikum Mis Jum

Narasumber (Mis Jum)

:

Waalaikumsalam, terimakasih Mas Haris sudah diundang kesini.

Host / Narator

:

Saya nyanyi tadi “Dari Sabang sampe Merauke” ini Sabangnya kan?

Narasumber (Mis Jum)

:

Saya Aceh, jadi ya beda.

Host / Narator

:

Ya, ya jadi Provinsi Aceh, dar Aceh ada Sabangnya, jadi dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, saya kan pulaunya….  

Narasumber (Mis Jum)

:

Pulau Bangka ya…

Host / Narator

:

Mis Jum ini bener ya, kalau saya kepoin di Facebook suka nulis-nulis yang bukan nggak jelas tapi jelas tentang cerita sesuatu, jadi nanti kita ngobrol banyak pastinya Mis Jum ya, tentang jadi hobi nulis emang inspirasinya dari mana dan sebagainya-sebagainya.

Narasumber (Ibu Mis Jum)

:

Ya, ya…

Host / Narator

:

Ok, baik tutor-tutor hebat kita itu ada tiga orang yang sudah masuk kesini yang ingin sharing tentang ASTINA. Saya ngobrol aja ya kalu gitu, kita gantian ngobrolnya, saya nanya dulu dari yang pertama yang senior dulu nih Pak Kurtubi, Pak Kurtubi mau nanya, dulu kan Haris juga Alumni dari Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas tahun 2018, katanya itu nggak ada lagi, kemudian tiba-tiba muncul Astina, sebenarnya filosofid munculnya ASTINA apa? mohon dijelaskan Pak!

Nara Sumber (Pak Kurtubi)

:

Ini yang bisa menjawab Ibu Ika, ASTINA kan baru, kenapa tidak ada GTK pemilihan guru dan ada pengelola yang di kelola oleh Kemendikbid, pastinya itu pemenang-pemenang yang diprioritaskan, kita hanya tutor-tutor saja yang mengajar di lembaga-lembaga pendidikan ini, memang sudah banyak sekali yang ingin ada perelakan Nasional seperti itu karena luar biasa mas Haris, kalau kita masuk ke perelakan ini dari mulai Kabupaten, Kecamatan-kecamatan, Kabupaten, Kota kemudian ke Provinsi itu seru sekali, sampai susah sekali untuk mendapatkan waktu timing agar lebih santai, jadi karena otaknya buat naskah harus begitu, dan sebagainya. Banyak sekali pelajaran disitu, dengan teman-teman yang senior dan belum pernah dan sebagainya, itu baru di tingkat kecamatan dan sampai ke provinsi juga kita, apalagi kalau sampai ke Nasional wah luar biasa, ini moment. Kenapa tidak lagi ada? Kelihatannya DPT berinisiasi agar momen-momen kegembiraan ini jangan sampai hilang, tiap-tiap tutor se-Indonesia ini, harus ada gitu, makanya ASTINA ini adalah Apresiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan se-Indonesia ini agar ada kembali. Tentu ini karena ini adalak DPP FTPKN yang secara Nasional tentu Apresiasinya adalah special khusus masalah tutor, untuk PKBM nya mungkin nanti Apresiasi pengelola PKBM dan sebagainya. Biasanya kan gabung ya itu?

Host / Narator

:

Betul

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

ASTINA yang diprakarsai oleh DPP FTPKN ini ada juga nanti pengelola PKBM-PKBM atau juga yang khususnya Forum LKP dan sebagainya. Oh,,, pasti seru. Gitu Mas Haris.

Host / Narator

:

Ok mantap banget, Jadi sekarang it’s more specific ya, kita tutor aja mainnya ya,,, waw keren,,, nah jadi kalau tutor aja kompetisinya lebih seru, ,metode pembelajaran, model-model pembelajaran yang keren-keren akan keluar semuanya, jadi rugi banget kalau dari Sabang sampai Merauke nggak ikut, karena ini memang ajang kita tutor Indonesia.

Ngomong-ngomong tentang ajang-ajang, kalau ajang itu pasti bukan Ajeng ya,,, apa sih ngomomhnya !!!!

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Kalau kata orang Cirebon, itu (ada) piring terus ada nasinya, ada lauknya, makan bareng di situ, (nah) itu makan di “ajang” namanya…

Host / Narator

:

Ini kosakata baru lagi ya,,,,itu serunya kita dari berbagai daerah di Indonesia, jadi ada aja kosakata baru ya, saya ulangi dech, ngomongin ajang-ajang yang bukan ajeng lagi, pasti ada Ketua. Ketua pelaksanaan untuk yang namanya ASTINA kita sekarang yang sudah ada Bu Ika disini, beliau yang diamanahi menjadi ketua pasti punya kompetensi khusus dan punya tujuan khusus yang membedakan Apresiasi dengan kemarin-kemarin dengan ASTINA. Bu Ika sebenarnya apa sih yang menjadi tujuan ASTINA ini?

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Baik, terimakasih Mas Haris. Ngelanjut dari yang disampaikan Pak Kurtubu memang benar, jadi ASTINA ini tercetus dari Apresiasi dari Dirjen GTK sudah tidak melaksanakan lagi, sehingga teman-teman di DPP dewan pengurus pusat FTPKN menggagas adanya apresiasi untuk tutor-tutor hebat se-Indonesia. Jadi yang pertama ini adalah, kegiatan ini memberikan ruang bagi tutor untuk menampilkan karya tebaiknya, sehingga kita masyarakat luas akan semakin tahu bahwa Pendidikan Kesetaraan itu sudah tidak dianggap rendah lagi, dan tutor-tutor sudah semakin bersemangant berkarya kalau mereka terkadang ibaratnya begini, kalau karya kita diapresiasi kita tuh semakin semangat terus yang lainnya akan terpancing juga.

Yang jelas tujuannya memberi penghargaan atas karya dan prestasi dan dedikasi tutor membangun silaturahmi. Selama ini kan kita jarang kegiatan yang seperti ini, dengan adanya kemarin vikomtara, ternyata itu jadi ajang awal mula ajang, langsung diserbu ribuan tuto, ini menjadi ajang kita semua.

Akhirnya kita kenal Mas Haris, kita kenal Mis Jum, sya kenal Bapak Kurtubi, dan lain sebagainya. Dari silaturahmi ini kita akan saling membagi informasi, membagi ilmu, membagi pengalaman begitu. Terus akhir-akhir ini keberadaan dan peran tutor selama ini kn kita nggak tahu tutornya bagaimana, terutama yang di daerah 3T Mas Haris…

Host / Narator

:

Benar

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Daerah 3T itu luar biasa, jadi pengalaman waktu tahun 2019 saya kebetulan mendampingi penulisan soal di Wamena, saya tanya beliau itu sebabnya, “Bapak kalau mengajar itu jaraknya dekat apa jauh?” , “jauh Bu”, “berapa kilo?”, “kalau dikilokan mungkin ada 10 kilo itu naik turun gunung bu”, “ waw, itu luar biasa banget”

Host / Narator

:

Bener ih…

Narasumber (Mis Jum)

:

Kalau saya sendiri mungkin belum tentu saya mau melakoni lho,,, apalagi yang dengan harus memotivasi datang itu belum tendu ada warga belajarnya, jadi harus memotivasi itu, jadi memunculkannya keberadaannya tutor-tutor sekarang ini. Dan yang lebih lagi menampilkan program pendidikan kesetaraan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selama ini kan yang di puja apresiasi-apresiasi hanya untuk formal, kita yang non-formal sedikit-sedikit kesampingkan, untuk teman-teman tutor jadi jangan merasa minder, merasa kalah dengan teman-teman guru, kita tutor juga pasti bangkit Memperkokoh Indonesia.    

Host / Narator

:

Baik mantap sekali. tuh denger kan suara dari Bu Ika itu menggelegar laksana petir di siang bolong. Jadi layak jadi ketua gitu yah, setuju banget.

Tapi kita masuk ke suara lembut dulu, yang wajahnya aduh lembut-lembut banget kayak lelembut, nggak bukan yah, ke Mis Jum dulu kita ya tentang menulis enak, kalau Mis Jum juga kan alumni-alumni kaya Haris dari lomba-lomba yang non-formal yang kita lakukan kemarin-kemarin seperti yang  Mis Jum  ikuti kemarin kan. Can you describe how you start to write something the inspiration ide?

Narasumber (Mis Jum)

:

Mungkin kalau misalnya kita bicara ini kembali ke 2014 , ketika itu pertama saya di challenge sama kepala saya waktu itu di SPNF Banda Aceh untuk ikut tutor berprestasi Nasional, ini adalah sanggupan pertama saya untuk menulis ide yang pernah saya lakukan , waktu itu saya harus ,enulis best practice apa yang sudah saya lakukan di Paket C atau Paket B dan Paket A, itu saya tuangkan ke ide kemudian ini bisa jadi referensi untuk teman-teman lain. Mungkin menulis ini yang menjadi kita lebih kaya, maksudnya kita kasih share ilmu kita apa yang sudah kita, kan teman-teman yang lain nggak tahu apa yang kita lakukan di kelas, jadi menulis ini teman-teman di seluruh Indonesia punya apa mereka tahu “oh seperti ini yah untuk menghadapi ini”. Jadi itu inspirasi pertama saya untuk bisa menulis, kemudian saya pikir kalau misalnya menulis kita juga perlu referensi, makanya biasanya penulis itu dia satu paket dengan yang suka membaca juga. Orang-orang yang menulis biasanya dia cari referensi dengan banyak membaca . maka itu juga memotivasi saya Mas Haris.

Host / Narator

:

Ok, that’s good, jadi dari membaca, dari pengalaman pribadi itu jadi sumber inspirasi. Nanti kita akan ngobrol lebih lanjut tentang tiga pakar utama ini tentunya tentang ASTINA dan seputarannya. Tapi don’t go anywhere until the end of the show karena kita masih banyak perbincangan-perbincangan yang menarik. Kita tunggu iklan yang berikut ini dulu yah,,, silahkan Abah….

Nah itu dia sudah pada lihat semuanya ya, ASTINA itu ajang, apa namanya pembukaannya itu ya jeng … jeng …jeng berkencar-kencaran gitu yah serem banget kesannya, biki merinding bulu kuduk gitu yah,,,

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Menggelegar yah….

Host / Narator

:

Maksudnya ini acara tuh kayaknya keren banget bikin kita sampai mengelegar gitu. Pasti lebih menggelegar lagi kalau semua tutor dari Sabang sampe Merauke ikut, karena ini ajang yang pertama dan menjadikan Anda adalah orang yang pertama untuk ikut ajang ini.

Kita lanjut lagi ngobrolin tentang masalah ASTINA ini, sekarang saya dari Bu Ika dulu. Yang paling kincling keliatanya disini sebab jadi duluan nyorot. Bu Ika ini saya ingin tanya tentang teknis pelaksanaan, karena kan tentu saja mungkin akan virtual like this, sebenarnya Ibu Ketua sendiri seperti apa sih ke idean untuk penyelenggaraan acara ini nantinya, biar ada gambaran  bagi teman-teman tutor hebat. Silahkan bu…

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Baik, Bapak dan Ibu yang saya hormati ASTINA ini terdiri dari 3 kategori yaitu yang pertama tutor inovatif bisa dibilang ini membuat karya tulis atau karya tulis hasil pengalaman mengajar selama pandemic ini, terus yang kedua tutor kreatif yaitu membuat video pembelajaran yang digunakan selama masa pandemic, dan yang ke tiga adalah tutor berdedikasi kalau tutor berdedikasi ini hanya dikhususkan di daerah 3T ya Mas Haris   

Host / Narator

:

Ok.

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Tutor dedikasi ini membuat rekam jejak begitu, Jadi perjalanannya beliau tutor hebat ini selama mengiringi, membersamai pendidikan kesetaraan. Kalau yang tutor inovatif bagaimana cara membuat acara ininya, nanti cara membuat karya tulis itu bagiannya adik senoior saya yang dari Aceh bagaimana trick-tricknya membuat karya dengan baik. Ini adik tapi dia lebih senior dari pada saya, jadi saya panggilnya adik senior. Terus yang kedua adalah membuat video lagu, nanti bagaimana membuat video yang baik, adalah mbahnya Master, bukan Master tapi yang master ada Pak Kurtubi yang akan menjelaskan bagaimana trik-trik membuat video yang baik.

Terus kalau tutor yang berdedikasi ini bisa dibuat, terkadang gini Mas Haris masa saya mencatumkan kelebihan saya begini-begini, kadang kana da nih yang pede ada yang malu  

Host / Narator

:

Benar… nati sok-sokan dibilangnya yah,,,

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Pede amat begitu amat aja nggak pede , boleh dilakukan oleh oleh teman-teman mungkin dari DPC aatau DPD yang mungkin punya pandangan seperti ini yang masuk di tutor berdedikasi begitu, itu boleh , dengan dilengkapi foto, video ataupun berita tentang jejaknya beliau dalam mengiringi pendidikan kesetaraan. Karena kita untuk tatap muka dengan kondisi yang seperti ini kemungkinannya kecil. Jadi semuanya dikirim ke link, setelahnya itu aka nada seleksi awal. Yang diseleksi apa? yang pertama peserta haruslah tutor. Kenapa haruslah tutor? Jangan sampai ada yang illegal, ternyata formal, ini kan banyak. Tutor harus dibuktikan dengan apa? dibuktikan dengan print-out info GTK. Info GTK nya berarti harus tertera disitu bahwa tercantum di dalam dapodiknya PKBM.

Terus yang kedua harus mengajar atau menjadi tutor minimal 2 tahun jangan sampai baru-baru ini, baru dimasukan gara-gara ASTINA ini “oh, ambil orang dimasukan”, nah ini juga kan mencederai, kasihan teman-teman tutor yang lainnya yang sudah berkiprah lebih lama.  

Host / Narator

:

Betu, ok deh, nah itu tadi penjelasan dari Ibu Ketua kita tentang teknis pelaksanaan seperti apa.

Nah sekarang saya ingin lanjut ke Pak Kurtubi, tadi dijelaskan tentang ngirimin ada karya tulis ada juga videonya, nah sekalian. Jadi bagaimana sih tips dan trik nya membuat video dan juga sebenarnya yang djuri itu apa saja sih? Kan semuanya pingin jadi Juara, jadi biar tahu kriteria-kriteria indikator untuk menjadi Juara tepatnya seperti apa ya!

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Yang pertama itu, sebenarnya modalnya ada tiga, yang pertama itu niat, niat itu sudah (jalan) separuhnya, niat ini boleh dibilang sisinya kita mau jalan, mau apa tujuan kita, maksudnya adalah satu menyebarkan ilmu pengetahuan dan juga mengaktualisasikan kemampuan kita dalam ajang-ajang Nasional. Ya siapa tahu dengan kemampuan, ide yang saya berikan di pembelajaran sendiri, kalau saya tidak juara pun, kemudian akan ditiru oleh orang lain, kemudian manfaatnya luar biasa masih di teman-teman tutor seluruh Indonesia. Karena kan isinya inovasi belajar, kalau inovasi belajar itu berarti bagaimana dia menciptakan inivasi itu, kemudian bermanfaat dan sebagainya, itu niat yang pertama menyebarkan ilmu dan juga aktualisasi diri dan membuktikan kalau kita ini punya kemampuan walaupun sederhana sekali, tapi yang dicari GTK juga begitu yang sederhana, yang mudah didapat, mudah aplikasinya dan mudah ditiru, itu kriteria sebenarnya melekat di GTK, tidak perlu yang wah. Kayak waktu zaman saya itu temanku bagian dari, apa itu perias rambut apa itu mas haris?   

Host / Narator

:

Tata rias rambut, betul…

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Itu masa yang juaranya itu yang menggunakan teknik merias rambut, menata rambut menggunakan singkong

Host / Narator

:

Oh, iya jaman-jaman masih kecil itu

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Iya, lawannya itu menggunakan alat super modern, nah ini sudah pakai singkong benang, nah itu kira-kira. Jadi inovasi itulah yang sederhana praktis dan mudah ditiru.

Yang kedua adalah bagaimana mengemas jadi dengan jelas, saya mau presentasi bagaimana cara minum kopi yang baik dan menyehatkan, itu kan saya ke Mas haris”oh ya Pak Kurtubi mempresentasikan bagaimana cara minum kopi yang baik dan benar”, berarti saya harus benar-benar, langkah-langkah yang tepat, dikasih tahu caranya di tulisan, dijabarkan ditulisan pokoknya kayak apa, dan sebagainya, langkah-langkahnya seperti apa dan sebagainya. Nah saya kasih ke mas Haris “mas ini lho Mas Haris saya akan praktek cara minum kopi yang baik, Mas Haris akan baca. Lalu pada sesi berikutnya “betul nggak sih Pak Kurtubi ini mempresentasika cara minum kopi yang baik dengan tulisan”, buktikan lah saya dengan penampilan saya meyakinkan nggak sih? Gitu kan!, kalau penampilannya tidak meyakinkan cara minum kopinya sambil bergetar ya nggak bisa,

Host / Narator

:

Itu deg-degan par Kur deg-degan, bukan gemetar ya Pak Kur?

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Bukan, kalo deg-degan susah lho bilangnya, semua deg-degan itu pasti, bahkan orang terulung itu mengakui, saya walaupun sudah ribuan kali tampil, selalu yang susah dilawan adalah deg-degan, jadi sesuatu yang biasa itu Mas…

Host / Narator

:

Betul manusiawi itu teh…

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Jadi yang pertama kali itu niat, yang kedua bagaimana cara mengemas dalam bentuk tuisan dan dalam bentuk performance.

Dan yang ke tiga adalah bagaimana melatih dari niat kemudian dipraktekkan berulang-ulang, kelemahan kita adalah tidak mengulang-ngulang. Ada sebuah quotes yang menarik “repitition is a mother of skill” mengulang-ngulang itu adalah kuncinya orang bisa. Ini Mis Jum Ati adalah smart tutor for speaking English. Saya nyanyi dangdut Rhoma Irama nih Mas Haris, terus nyanyinya enak bener, tapi kalau kalau nggak diulang sampai 200 kali nggak bisa, tapi kalau sudah 200 kali …..

Host / Narator

:

Nggak enak gitu ya….

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Iya, nggak enak, nggak pas gitu nadanya. Tadi Mas haris nyanyinya bagus sekali ya, sesuai dengan notnya, pasti nggak mungkin sekali dua kali hapal, berapa kali mas haris ?   

Host / Narator

:

Lupa ngitungnya, saking banyaknya

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Jadi intinya, tidak ada orang bodoh tidak ada, semua orang pinter, semua orang bisa,

Host / Narator

:

Setuju

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Kira-kira begitu ya Mas haris

Host / Narator

:

Keren kan apa yang Haris sampaikan tadi, bahwa beliau ini memang luar biasa sekali, kalau masalah menganalogikan sesuatu yang sulit menjadi mudah kayak minum kopi katanya, menyajikan, mempresentasikan, itu kan easy one gitu kan. Tapi sebenarnya cara menulis easy nggak sih? Mungkin Mis Jum punya trisk khusus nulis, sesustu yang unik kataku tadi, tapi sangat representative bagi dirinya sendiri, ini gue banget lho. Seperti apa kalau Mis Jum mau pilih Aceh yang mewakili tulisannya, sehingga terpilih dan dijadika point of interest dari sekian banyak peserta. Apa triknya?

Narasumber (Mis Jum)

:

Benar apa Pak Kurtubi apalagi misalnya kalau menulis. Mungkin kalau menulis kita nggak bisa langsung bisa jadi gitu, jadi ada prosesnya misalnya kalau saya editingnya mungkin banyak sekali Mas haris untuk sampai ka nasional, itu sampai pernah bisa tidur malam-malam, kadang-kadang bisa sampai subuh itu buat ngedit-ngedit tulisan, karena akan ide baru. Kemudian mungkin kolaborasi juga dengan orang-orang yang sudah pernah ke Nasional, jadi kita tanya-tanya juga pengalaman mereka. Hari ini Cuma akan bagi salah satu pengalaman Jum ketika 2014. Benar tadi kata Pak Kurtubi sebenarnya nggak susah sih apa yang sudah kita lakukan yang itu easy untuk mudah untuk ditiru oleh orang lain, kemudian nggak harus susah-susah sebenarnya, nggak harus wow. Tapi ketika apa yang kita tulis ini apa yang kita lakukan di dalam kelas ini sendiri sederhana, kemudian mudah sekali ditiru oleh tutor lain, itu menjadi point plus untuk kita. Sebut saja ketika 2014 saya nulisnya tentang, waktu itu saya nulisnya spesifik sekali tentang prosedur teks, jadi dalam bahasa Inggris itu ada namanya teks procedur tutorial-tutorial untuk membuat sesuatu. Waktu itu saya ratingnya makanan-makanan bekas itu saya pakai, jadi bahan pembelajaran, bungkusan-bungkusan mie instan, bungkusan apa saja yang yang di belakangnya ada ingredients nya ada tutorial cara pembuatannya itu saya jadiin media pembelajaran, sehingga anak-anak nggak merasa bahwa bahasa Inggris itu harus text book lho, you have to open this page and then, jadi nggak harus segitu kali. Jadi materinya itu dekat dengan dengan anak-anak, makanya kan kita ada tatap muka, ada tutorialnya. Di tutorial “itu saya masukan itu, misalnya anak-anak pernah buat indomie nggak di rumah?”, “pernah Bu guru”, ‘sekarang coba dibelakang bungkus Indomie yang kalian buat di rumah”. Disitu ternyata ada tutorial misalnya “the first thing that  you have to do is boils the water” misalnya itu ya, jadi itu kalian bisa pelajari di rumah sendiri, terus kalian bisa tutorialin habis itu kasih ke saya videonya, dengan mengikuti step-step tadi. Yang saya tulis di tulisan karya tulis saya itu ya itu tadi, Sederhana.

Host / Narator

:

Simple ya, sederhana tapi ngena banget sama pendidikan keseteraan yang notabenenya berbagai macam kalangan gitu ya. Wow keren…

Narasumber (Mis Jum)

:

Jadi anak-anak nggak ngerasa bahwa bahasa Inggris “ it’s only text book, you have to open this page and the please open your dictionary, what is the meaning of the… “ itu kan kalau kita bicarakan di pendidikan kesetaraan itu akan sangat boring, dan saya pikir saya yakin diluar sana ada banyak sekali teman-teman yang punya cara-cara berbeda untuk menyelesaikan masalah di PKBM nya. Dan itu pasti brightly sekali, dan saya kepingin temen-teman itu berbagi itu disini. Seperti pengalaman saya ketika 2014 saya juga punya salah satu teman yang juara umum waktu itu, beliau tulisnya itu cuman “Jasmerah salah satu pendekatan pendidikan sosiologi dipakai lapas dua”, dan itu beliau jadi Juara. Jadi Jasmerah itu jangan sekali-sekali melupakan sejarah, beliau ngambilnya di psikologi anak-anaknya, jadi anak-anak ini sudah melakukan kriminal kejahatan, beliau kaitkan jasmerah jangan lupakan sejarakmaksudnya dar apa yang sudah mereka lakukan, mereka harusnya merefleksikan diri untuk kehidupan yang lebih baik. Itu juga salah satu penilaian sehingga beliau jadi juara Nasional. Makanya saya pikir it’s easy mungkin untuk menuangkan penulisannya. Untuk sistematika penulisannya mungkin nanti saya akan coba perbaikin sedikit di linknya nanti, biar teman-teman bisa serentak se-Indonesia punya salah satu acuan yang sama, nanti mereka tinggal ngikutin aja. Mungkin ada tiga bab, nanti teman-teman latar belakangnya kenapa buat masalah ini, sama kayak Jum bilang ada masalah misal kayak prosedur teks itu susah diaplikasikan. Kenapa nggak kita cari ide-ide yang dekat dengan anak, tapi applicable gitu Mas Haris.

Host / Narator

:

Keren yah,,, nah dari tiga Narasumber kita tadi sebenarnya kalau Haris pribadi banyak so many question that I wanna ask to them, tapi sayang sekali waktu kita kan terbatas banget ya, jadi don’t forget to folloe our Instagram, Twitter, Facebook dan juga youtube kana da komen-komen di bawah ketik pertanyaan-pertanyaan para tutor semuanya, tanyain pada master-master yang ada di pendidikan kesetaraan termasuk pemina kita Pak Fauzi suhunya saya juga. Nanti dijawab langsung disitu. inshaAllah semuanya akan clear. Tapi kalau ngomongin masalah tutor hebat bukan dari Sabang tapi juga di Merauke tadi temannya Bu Ika ada nanti inshaAllah akan jadi guest star kita pada Podcast ke tiga dari Jayapura. Seperti apa beliau kita lihat iklan dulu yuk,,, sabar yah, di tunggu yah…. Silahkan Abah…..

Mmm itu kalau dilihat puasa-puasa lihat pancake lapar banget, menggoda iman ternyata. Nah seperti halnya Astina pasti juga menggoda donk ya, bagi teman-teman semuanya, menggoda apa? untuk nulis, untuk mulai karena tadi salah satu kondisi adalah jangan berhenti untuk mencoba karena alam memberikan satu pelajaran yang banyak, etnis Indonesia luas banget dari Sabang sampai Merauke, alamnya berbeda-beda itu bisa dijadikan satu sumber bagaimana our diferensiasi kita berbeda-beda itu menjadi satu nilai jual kita. Itu sangat luar biasa sekali.

Teman-teman semuanya tutor hebat ini juga luar biasa, hari ini kita ketemu tutor-tutor hebat dengan tiga orang narasumber kita yang pastinya beliau-beliau punya pengalaman tersendiri, Haris mau nanya di pendidikan kesetaraan khususnya di lomba-lomba kalau dari Bu Ika sendiri pernah punya pengalaman keren seru yang ikut lomba atau sesuatu ajang yang pada akhirnya bisa memotivasi teman-teman kita tutor-tutor hebat untuk ikut serta juga, seperti apa pengalamannya……

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Terimakasih, kalau pengalaman saya kalah jauh dengan adik senior, dia sepertinya, saya kalah dengan Mas Haris, saya kalah dengan Pak kurtubu jauh dengan Pak Kurtubi dengan adik senior, saya masuk di pendidikan kesetaraan ini baru tahun 2017 baru anak bau kencur saya ini di pendidikan kesetaraan, kalau adik senior kan sudah dari lama saya baru gabung 2017 setelah saya pindah ke Jayapura. Sebenarnya saya mengenal PKBM itu juga dari sini, setelah saya tahu kondisi disini seperti apa PKBM itu, terus bagaimana kalau bicara pengalaman saya hanya satu yang dalam hati saya itu saya menangis Mas Haris. Saya tahun 2018 itu saya ngajar di Lapas

Host / Narator

:

Kenapa itu bisa menangis? Coba ceritain,,,

Nara Sumber (Ibu Ika A.)

:

Mellow banget, tahun 2018 saya berkesempatan mengajar di Lapas anak  dan lapas dewasa di kota Jayapura. Di lapas anak itu Mas Haris yang masuk anak-anak SMA , kebetulan saya ini kan orangnya kepo banget, saya suka kepo satu persatu “nak kamu kenapa bisa disini?” saya bilang, terus dia jawab dengan kode p21 apa-apa begitu saya tanya apa “kasus perempuan bu guru” saya kaget mas Haris, ‘maksudnya bagaimana, kamu belum lulus sekolah terus kamu pacaran atau bagaimana?” “pasalnya setelah melahirkan Bu Guru” Allahuakbar seketika itu saya berfikir Ya Allah bagaimana masa depannya, bagaimana kedepannya, kamu seumur segini sudah punya anak, dari situ saya memotivasi sampai akhirnya sekarang anaknya ini mau kuliah  

Host / Narator

:

Anak yang mana?

Nara Sumber (Ibu Ika A.)

:

Yang kasus ini, dia sudah keluar dan sekarang ini kuliah, dia mau daftar itu datang ke rumah saya bilang ”Bu guru saya mau tobat, saya mau sekolah” saya menangis disitu “Ya Allah Syukur Alhamdulillah kalau kamu sudah menyadari dan seperti yang tadi de Jum sampaikan bahwa kita memberi pelajaran, memberi bekal untuk kehidupannya dia kedepan supaya yang cerah menjadi kepeleset jalan yang licin sedikit itu tidak akan diulangi lagi. Itu pengalaman yang saya ya  Allah ini masih..   

Host / Narator

:

Aduh, itu keren banget Bu Ika, maksudnya setiap orang punya cerita latar belakang kehidupan yang berbeda sehingga itu menjadi salah satu ide mungkin seperti yang dibilang sama Mis Jum untuk menulis, seperti Bu Ika tadi itu luar biasa banget bisa diceritakan, nggak semua orang mengalami itu.

Saya beralih ke chat room dulu ada satu orang yang nanya, terimakasih kak ….. ini ada yang hadir dari PKBM Al-Hikmah kemudian juga ada Farida, ini juga nanyain mis Jum,

kelemahan orang menulis terletak pada awal menulis itu gimana sih?

Aduh perasaan malas apalagi lagi puasa nulis gimna…

Narasumber (Mia Jum)

:

Itu juga yang Jum rasain, cuman sebenarnya kalau misalnya ikut, cuman saya pernah ikut beberapa kali training-training untuk menulis, itu memang ambil lapto duduk tulis aja-tulis aja apa yang terbesit di kepala kita misalnya….

Host / Narator

:

Jadi jangan takut salah gutu ya….

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Ya, jangan takut salah, itu kesalahan kita yang pertama adalah kita takut salah ketika menulis, padahal tulisan itu cuman di laptop kita, kita cuman baca sendiri, mungkin kita punya diary , jadi salah satu yang saya lakukan ketika saya mengajar dulu itu saya punya diary special fitur saa bilang, jadi diary special fitur itu adalah pengalaman-pengalaman yang saya dapatkan di sekolah itu saya tulis disitu, misalnya sama kaya mbak Ika dapatkan tadi ya, saya juga pernah dapatkan ana-anak didik saya yang saya pernah cerita di podcast sebelumnya yang kasusnya ini bullying fiction, dan akhirnya dia kuliah, beberapa tahun setelah sebelumnya itu dia chat saya “Mis mohon doanya yah, sekarang saya kuliah di English Literature yang which is saya aja nggak mampu di English literature ini, jadi dia termasuk berhasil, bahasa Inggrisnya lebih bagus dari saya Mas haris ya, jadi bahasa Inggris dia lebih bagus dari saya. Jadi kalau kami ketemu ngomongnya kayak lagi diluar negeri aja. Dia memang bagus bahasa Inggrisnya. Jadi yang paling menarik adalah ini tadi kenapa pendidikan non-formal ini sebenarnya kita punya banyak story untuk kita tulis yang setiap hari kita berjumpa dengan anak-anak yang berbeda, dari latar belakang yang berbeda, backgroundnya juga berbeda. Jadi salah satu yang bisa ditulis adalah itu tadi, mungkin bisa nyicil pengalaman-pengalamannya mulai kita tulisin. Sama seperti yang Mas Haris sebutkan, kenapa di Facebook saya itu ada, sekarang udah saya hide dulu Mas Haris selama puasa karena saya…., itu adalah tulisan sehari-hari saya misalnya kayak ketika saya dengan orang tua saya, ketika saya dengan, bahkan mungkin dengan omah saya, itu yang paling sering di tulisa di wall saya. Jadi di wall saya itu banyak emak, karena selama setahun ini saya dengan emak. Jadi mungkin sehari-hari itu atau mungkin kita lihat sesuatu tentang ekspresi, misalnya saya pernah menulis juga tentang sedekah itu juga yang saya alami, misalnya ketika pulang The Powe of Sedekah atau The Power of Do’a Emak” yang waktu itu saya hampir ketinggalan pesawat saya lelepon emak, “emak mohon do’anya diley”, ternyata diley teman-teman, dan saya tulis itu,

Host / Narator

:

Jadi kalau kita kalau mau pesawatnya diley harus telepon dulu Jum minta Doain ya, bolehlah kalau begitu…

Narasumber (Mis Jum)

:

Ya ampun, bukan, enggak, ketika itu salah satu yang saya lakukan maksudnya membuat saya terharu ternyata that’s The Power of Do’a Emak.  Banyak tulisan saya yang saya ambil dari kehidupan sehari-hari, misalnya kayak tadi, jadi nulis jurnal sehari-hari apa yang kita dapatkan di sekolah dan saya tahu teman-teman punya banyak sekali keunikan-keunikan sendiri ketika menulis. Itu yang kita tuliskan, enggak harus benar, jadi kaya membiasakan kita nanti ketika kita baca, saya baca yang punya saya, dulu tuh kadang-kadang senyum, ih kok saya pernah lebay gini yah

Host / Narator

:

Jadi masih lebay sampai sekarang yah….

Narasumber (Mis Jum)

:

Emang lebay sampai sekarang,,,, mungkin kalau misalnya dengankarya tulis nanti aka nada sistematisannya, maksudnya dia akan lebih formal bahasanya Mas haris. Nanti mungkin kita akan punya cari teman yang memang dia udah pernah ke nasioanl seperti saya. Saya dulu nggak punya teman juga, waktu itu saya belajar juga dari Google

Host / Narator

:

Sharing ya…

Narasumber (Mis Jum)

:

Google juga punya banyak sekali source-source yang kita bisa ambil disitu cara penulisannya. Itu mungkin Mas Haris.  

Host / Narator

:

Siap-siap,,, betul. Tadi kita udah ngomongin banyak iklan ya ada Indomie, disini ada Google, aduh kapan dong diiklanin sama mereka, tentang pendidikan kesetaraan.

Kalau ngomongin masalah kayak gitu pastinya kita harus berprestasi dulu bary dilirik gitu kan….

Ngomongin masalah berprestasi, saya mau ke Pak Kurtubi. Pak sebenarnya harapan dari Astina para juri-juri ini mau apa tujuan akhirnya agar mau ketemu tutor seperti apa sih Pak Kurtubi?  

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Sebenarnya kita tahu bahwa teman-teman kita seluruh Indonesia banyak yang menyimpan potensi bagus-bagus. Potensi-potensi ini harus suka, kewajiban DPp FTPKN adalah bagaimana menciptakan, mengsinergikan alam ini bisa seimbang, karena ada yang punya kelebihan, kemudia di salurkan kepada yang kurang begitu seterusnya. Yang kurang ini mungkin ada satu hal tapi lebih di hal lain. Jadi kita saling mengsinergikan itu fungsinya. Banyak tutor-tutor luar biasa hebat, ada yang tidak bisa menulis tapi ngajarnya luar biasa, ngomong A saja anak-anak samapai tertegun, ada yang seperti itu Mas Haris.

Host / Narator

:

Aaaaaaaa

Narasumber (Mis Jum)

:

Makanya mungkin kita punya tiga kategori dimana salah satu kategorinya adalah menulis dan salah satu lagi  mungkin video Pak. Jadi teman-teman maksudnya ada mungkin di menulisnya karena saya tahu nggak semua orang bisa kemampuan untuk itu, tetapi kalau  belajar nggak ada yang akan bisa karena saya juga sebelumnya nggak bisa. Jadi proses pembelajaran ini yang perlu teman-teman. Mungkin nanti teman-teman nati bisa berbagi kayak tadi video yang ngajar A aja itu anak-anak semuanya tertegun, apalagi kalau misalnya belajarnya lebih bagus lagi, misalnya kaya Mas Haris kalau ngajar aja itu udah terpesona …

Host / Narator

:

Terpesona ku pada pandangan pertama …

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Mantap…

Narasumber (Mis Jum)

:

Jadi kepingin cepat-cepat buka puasa

Host / Narator

:

Ya,,, Pak Kur lanjut

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Ya, jadinya seperti itu, lalu ini ada lagi buat catatan sejarah, saya punya guru di SD itu sampai sekarang terkenalnya luar biasa

Host / Narator

:

Kenapa itu?

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Karena punya tingkah laku yang unik, sebelum mengajar itu doa, setelah doa nyanyi lagu Ebiet G Ade dia pegang gitar dia menyanyi sampai saya hapal banyak dari guru itu

Host / Narator

:

Tapi jangan satu lagu itu lho Pak Kur jangan satu lagu

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Nggak-nggak banyak lagi dia hapal

Host / Narator

:

Kalau dia nyanyi “kita mesti telanjang” aduh jangan…

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Biasanya Camelia, artinya gini itu salah satu ….  Guru,  kemudian ini ceritakan lah pada kami di Astina ceritakan kami punya pengalaman ini, anak-anak tertarik selalu melirik, ya saya menyanyi langsung berbelit-belit, dan di tulisan itu kemudian serahkan ke kami

Host / Narator

:

Keren-keren…

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Ini lho keunikan kami. Anak-anak maunya senang belajar dari pagi sampai sore nggak mau memejamkan mata mendelik-delik. Saya percaya banyak sekali orang-orang kita yang bagus kita koleksi itu Mas Haris.

Host / Narator

:

Bener banget

Narasumber (Pak Kurtubi)

:

Buat tabel database kita punya kehebatan-kehebatan para Tutor ini, dan lahirlah para tutor-tutor bangkit. Itulah bagaimana bangkitkan semua potensi kita ini yang pinter ngomong, yang pinter menulis, yang pintar bikin video dan sebagainya kumpulkan jadi satu, ini untuk memperkokoh khasanah tutor kita yang hebat memperkokoh Indonesia.

Narasum

:

Tepuk tangan…

Host / Narator

:

Waw,,, kayaknya seru banget podcast kita hari ini, ngobrolnya rame…   

Narasumber (Mis Jum)

:

Iya, soalnya sampe terdelik-delik,,,,

Host / Narator

:

Untuk menutup pendelikan kita, karena waktunya udah closing, waktunya udah mau habis, saya pingin kata-kata penutup one or two sentence satu atau dua kalimat dari masing-masing narasumber kita untuk menutup, memberi motivasi mungkin, kalau ada pesan-pesan khusus buat tutor-tutor hebat se-Nasional kita yang karena sebentar lagi kita harus closing, silahkan dari Ibu Ketua, Ibu mangga punten,,,

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Terimakasih, ada kabar gembira ini Mas Haris  

Host / Narator

:

Siapa yang melahirkan?

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Oh saya ini…. Abis dapat pin,,, kalo kemarin kita mengumumkan bahwa pengiriman pendaftaran dan pengiriman file ataupun video itu dibatasi sampai tanggal 25

Host / Narator

:

25 April ya…

Narasumber (Ibu Ika A.)

:

Ya, 25 April jangan 25 Mei kepanjangan nanti kita keburu lebaran, ini kita mundurin sedikit, karena lihat animo ternyata dari teman-teman daerah banyak yang ‘Ibu minta tolong di panjangin, ternyata bukan hanya kuku aaja yang dipanjangin, ini juga minta dipanjangin, lha dipanjangin diperlebar ringnya dari tanggal 15 sampai tanggal 30 April, lebih lama ayok ikuti dan buktikan karya tutor-tutor se-Indonesia untuk memperkokoh Indonesa.

Host / Narator

:

Waaaw,,,, itu dia pesan-pesan hebat dari Ketua kita layak tampil memnjadi Ketua ya.

Oke, dan berikutnya dari Pak Kur dulu, pesan-pesannya ini apa ya, motivasinya Pak Kur, silahkan…

Narasumber (Pak Kurtubi.)

:

Baik, ya, kita ituntadi menyiapkan bahwasanya ini adalah bagian daripada takdir kita yang diciptakan oleh Allah sebagai tutor, ayok buktikan kalau Anda ini mampu dan berikan sesuatu torehkan sejarah dunia pendidikan untuk kemajuanPendidikan Indonesia. Kira-kira begitu Mas Haris.

Host / Narator

:

Mantap, singkat padat dan jelas. Bagaimana dengan Mis Jum silahkan the last words

Narasumber (Mis Jum)

:

Saya sudah kebagian yang akhir, jadi sudag tinggal rangkuman doang ya,

Jadi teman-teman semuanya, saya kira agar kita di kenang salah satunya adalah dengan menulis, dengan menulis ini kita bisa berbagi setiap cerita yang kita punya, dan inshaAllah kita pendidikan non-formal ini, pendidikan kesetaraan khususnya akan menjadi lebih kaya, dengan literasi-literasinya, dengan pengalaman-pengalaman hebat yang teman-teman lakukan dari Sabang sampai Merauke, dengan berbagai ras dan budaya, bahasa, yang saya kalau ke Nasional itu sampai terkagum-kagum maksudnya dengan Indonesia yang luar biasa luasnya, kita punya source yang begitu besar, teman-teman tunjukkan itu di Astina, terus melakukan yang terbaik, seperti yang saya katakan sebelumnya, kita dipilih Tuhan, pundak kita kuat untuk disini, buktikan bahwa kita mampu dan tetap semangat, jadikan ini salah satu daripada kita untuk membuktikan bahwa kita semua bisa. Jadi ini bukan untuk memilih siapa pemenangnya, siapa yang terbaik karena saya yakin teman-teman yang sudah bersedia untuk menjadi tutor pendidikan kesetaraan ini adalah orang-orang yang paling baik, yang sudah dipilih Tuhan disini, ini adalah hanya teman-teman kita berbagi, karena ini apresiasi maka kita harus memilih 123 dan janga sungkan-sungkan mengirimkan tulisan-tulisan terbaik atau video-video terbaik teman-teman kesini agar kami, agar kita semua kuat, agar kita semua punya resort yang banyak untuk pendidikan non-formal dan kita menjadi kaya dengan itu. Makasih Mas Haris  

Host / Narator

:

Baik ya, luar biasa sekali lengkap, komplit hari ini.

“Sungguh indah bunga Seroja mekar sekuntum di tama Raja, kalau sudah jadi Tutor Indonesia, jangan lupa ikut Astina”

Ok, finaly I’m Haris Syafiq has to send out from all of you, kita ketemu lagi inshaAllah di podcast yang ketiga, tentu saja dengan narasumber yang tidak kalah keren dan juga dan materi yang tidak kalah kerennya. Kalau disini banyak ngomongnya seru biar kita puasa nggak kerasa, lapar-lapar ntar tamat puasa.

Selamat menjalankan ibadah shaum bagi yang sedang shaum, mudah-mudahan sampai selesai sampai tamat, dan mudah-mudahan juga kita ketemu lagi, panjang umur di podcast yang ke tiga bersama DPP FTPKN. Untuk itu kita sama-sama ucapkan Hamdallah “Alhamdulillahi rabbilalamin”

Thank you for your apreciation and  your attention, finaly

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh and bye bye…. 


(Mas Lik) 

×
Berita Terbaru Update