Notification

×

Today's quote

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Mengapa Siswa Paket C Tidak Bisa Ikut SNMPTN?

6 Jan 2022 | Januari 06, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-06T09:01:05Z
Menjelang dibukanya SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada tanggal 4 Januari 2022, kalangan pegiat PNF (Pendidikan Nonformal) khususnya pengelola layanan PNF banyak yang risau.Tahun 2022 ini, LTMPT tidak membuka pendaftaran SNMPTN untuk siswa pendidikan kesetaraan Paket C. Kenyataan ini membuat mereka khawatir hal ini akan mengurangi kepercayaan masyarakat kepada layanan pendidikan nonformal.

Mengapa LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) tidak mencantumkan lembaga pendidikan nonformal dalam daftar sekolah yang bisa mengakses SNMPTN? Paparan singkat berikut semoga membuat pengelola layanan pendidikan nonformal semakin siap menata layanan pendidikan nonformalnya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Rabu, 5 Januari 2022 DPP FK-PKBM (Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Indonesia menyelenggarakan Konsultasi Pendaftaran SNMPTN bagi PKBM Tahun 2022. Konsultasi dilaksanakan secara virtual dihadiri LTMPT, Koordinator Fungsi Kesetaraan Direktorat PMPK Kemendikbudristek, DPP FK-PKBM, DPP FTPKN, dan praktisi pendidikan kesetaraan.

Penjelasan LTMPT yang disampaikan oleh Budi P. Widyobroto bahwa LTMPT hanya memenuhi permintaan para rektor PTN agar peserta LTMPT benar-benar dari sekolah terbaik dengan ketentuan yang sudah dipublikasikan di website LTMPT. Menurut penjelasannya, berdasarkan informasi dari berbagai pihak, PKBM sebagai salah satu penyelenggara pendidikan kesetaraan Paket C masih belum memenuhi standar LTMPT.

LTMPT melihat jejak digital PKBM di Dapodik (Data Pokok Pendidikan) masih banyak yang perlu dibenahi. Input nilai rapor yang masih tampak dirapel. Status siswa di Dapodik yang hanya berumur setahun (karena PKBM input data siswa di kelas akhir) juga menjadi alasan kuat.

LTMPT melalui penjelasan Bekti Cahyo Hidayanto juga berpesan kepada pengelola PKBM agar selektif menerima siswa. Beberapa kali kejadian, siswa yang sudah diterima di PTN lalu tidak cocok jurusannya dan usia ijazah sudah tidak bisa memenuhi syarat masuk PTN (lebih dari 2 tahun) mendaftar sekolah di Paket C. Ijazah Paket C ini digunakan untuk mendaftar ke PTN jalur SBMPTN. 

Lebih jauh Pak Budi sapaan akrab Budi P. Widyobroto menyampaikan bahwa tidak hanya siswa PKBM yang tidak bisa mengikuti SNMPTN, ada juga SKB dan SMALB. Meskipun siswa pendidikan kesetaraan Paket C tidak bisa masuk melalui jalur SNMPTN, masih ada kesempatan untuk daftar di SBMPTN-UTBK. Dari 56.000 sekolah formal yang eligible di SNMPTN, hanya 17.000 sekolah yang mengambil kesempatan ini.

Laporan Astatik Bestari


×
Berita Terbaru Update