Notification

×

Today's quote

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Perjuangan Tutor Pendidikan Kesetaraan di Kawasan Pedalaman Kaltara

5 Mar 2022 | Maret 05, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-05T13:07:50Z



Secara geografis, PKBM Endless  itu jauh di luar ibukota Bulungan/Tanjung Selor, Ia berlokasi di Tanjung Buka wilayah/kawasan transmigrasi yg minim fasilitas umum, jarak antar rumah saling berjauhan, rata-rata lima puluh meter antar satu rumah dengan rumah lainnya. Dari ibukota Bulungan masih harus menyebrang naik perahu kecil atau ketinting menyusuri sungai menuju kawasan Tanjung Buka, bahkan membutuh waktu hingga beberapa jam untuk mencapainya

PKBM Endless Bulungan berdiri sejak tanggal 9 Januari 2010. Didirikan Ibu Teti Aprilowati, S.PdI bersama pasangan hidupnya yang memiliki visi dan hati yang sama untuk selalu berupaya memberikan pendidikan yang terbaik yakni Bapak Sudirman, S.Pd. Saling mendukung bahkan berpegang teguh pada motto hidup yang ditanamkan oleh Sang Ibu dan Ayah yakni “Bekerjalah tanpa mengharap upah dan bekerjalah dengan jujur, karena jujur adalah modal utama keberhasilan”. Serta, “pantang surut, hadapi lawan, dan jangan pernah pulang menangis karena salah dan kalah” menjadi semangat untuk terus bangkit memperkokoh Indonesia

Awalnya Ibu Teti selaku pengelola berada di titik lelah, hampir menyerah, bahkan ingin pulang. Tak lagi kuat dengan sudah berbuat baik namun tetap mendapat fitnah. Tapi teringat salah satu nasehat almarhum Syekh yang mengatakan “Jika sudah menjadi baik, maka tetaplah berbuat baik, dan bersabarlah dengan kebaikan”

Awalnya menuju lokasi hanya untuk menenangkan diri dan ingin membangun hubungan vertikal yang intim dengan Sang Kuasa. Namun, diluar dugaan, hanya dalam waktu dua jam, ibu-ibu di Desa Tanjung Buka tersebut bermohon pada Ibu Teti untuk berkenan mengajarkan anak-anak mereka mengaji. Ibu Teti pun tak kuasa menolak karena bisa jadi melalui inilah hubungan vertikal antara Bu Teti dan Sang Penciptanya akan semakin erat

    Diawali dengan mengajarkan huruf hijaiyah kepada 65 anak hingga akhirnya membuka Kelompok Bermain (KB) dan Taman Pengajian Alquran (TPA) kala itu yang menjadi cikal bakal lahirnya pendidikan nonformal baik Keaksaraan Fungsional (KF), Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C, hingga kini menjadi Yayasan yang merambah ke pendidikan formal jenjang SMK Alam

    Jauh sebelum istilah viral itu seterkenal sekarang, apa yang dilakukan Ibu Teti bagi anak-anak KB disana menjadi viral dikarenakan upaya Ibu Teti mengubah mindset masyarakat yang sebelumya meyakini tidak boleh menyebutkan kata “buaya” karena dihormati sebagai leluhur, namun berhasil dibuktikan oleh Ibu Teti dengan lagu anak-anak tentang hewan yang dikenalkan dalam Bahasa Inggris dan serentak di nyanyikan anak-anak dimanapun berada, ternyata mengatakan “buaya” tidak akan mengakibatkan apapun, karena semua akan baik-baik saja

    Akses menyebrangi sungai menggunakan perahu kecil yang harus ditempuh selama kurang lebih tiga puluh menit bahkan lebih jika mesin perahu mati dan harus mendayung sendiri, dengan biaya sekitar tiga ratus ribu rupiah pergi pulang dari desa ke kota menjadi rutinitas setiap pekan tutor Teti dan suami. Jarum jam yang menunjukan pukul lima pagi menjadi penanda keberangkatan ke kota demi berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari karenaa ketiadaan pasar di desa kala itu. Takjubnya, disetiap dayungan Bu Teti tak henti berucap syukur atas nikmat Allah SWT

    Ide untuk membuat lapak di depan PKBM Endless agar masyarakat bisa menjual hasil kebun masing-masing pun terwujud, bahkan secara besar ada agenda pasar murah setiap tahunnya. Dalam agenda podcast Bincang Inspiratif di tvTARA Pokjatik DPP FTPKN Ibu Teti menjelaskan beberapa keunikan lain dari PKBM Endless, diantaranya ada mata pelajaran Sejarah PKBM Endless dan setiap peserta didik juga wajib menguasai Mars PKBM Endless. Tak kalah penting Pendidikan Politik pun turut menjadi program demi membuka wawasan masyarakat agar tidak antipasti politik dan neningkatkan rasa nasionalisme

    Hebatnya, dari sosok narasumber kali ini ialah mengenai ketangguhan dan kegigihan beliau untuk memajukan pendidikan di pelosok terpencil Ibukota Kaltara. Dengan bermodalkan google, Ia berhasil menyurati pemerintahan Jepang dua tahun silam dan mendapatkan bantuan pembangunan gedung PKBM, bahkan tahun ini akan berlanjut pada pembangunan gedung praktek hingga laboratorium

    Saat host Paramita Kinanti menyakan tentang gebrakan yang akan dilakukan narasumber di tahun 2022 ini, beliau menyampaikan harapan untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam hal menyediakan SDM Tutor Bahasa Mandarin, agar nantinya program lifeskill Operator Alat Berat yang akan diselenggaraakan oleh PKBM Endless ini nantinya para lulusannya dapat terserap di Dunia Kerja termasuk perusahaan asing hingga luar negeri


Wariskan kebaikan selagi ada waktu, karena warisan terbaik adalah kebaikan itu sendiri menjadi kata-kata motivasi dari narasumber ke 41 sore ini. Baginya juga, ilmu adalah kekayaan yang sebenarnya, karena ilmu tidak akan pernah habis saat engkau bagi-bagikan. Maka wariskanlah ilmu kepada orang-orang di sekitarmu, agar hatimu merasa tenang dengan keadaan mereka dimanapun mereka berada, karena ilmu akan menjaga dan mencukupinya

Penulis: Paramita Kinanti

Editor: udijarto


×
Berita Terbaru Update