Notification

×

Today's quote

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Menyusun Soal HOTS Berdasarkan Taksonomi Anderson dan Krathwohl

23 Mei 2023 | Mei 23, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-09T16:58:49Z

Selamat datang di artikel kami tentang penyusunan soal HOTS berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl! Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi konsep yang menarik dan praktis untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Taksonomi Anderson dan Krathwohl adalah kerangka kerja yang membantu dalam merancang soal yang mendorong siswa berpikir secara kritis, analitis, dan kreatif. Kami akan membahas tahapan dan contoh soal HOTS yang sesuai untuk setiap tingkatan kognitif, serta memberikan panduan untuk menghindari kesalahan umum dalam penyusunan soal.

Selain itu, kami akan menjelaskan pentingnya penguasaan materi, pemahaman tingkat kognitif, dan kreativitas bagi guru dalam menyusun soal HOTS yang efektif. Dengan menggunakan taksonomi Anderson dan Krathwohl, guru dapat memperkaya pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang taksonomi Anderson dan Krathwohl, serta bagaimana mengaplikasikannya dalam penyusunan soal HOTS yang berkualitas. Bersiaplah untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang memadukan pengetahuan dan pemikiran tingkat tinggi kepada siswa Anda.

Dalam artikel ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan soal HOTS: Sebuah panduan praktis berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl


A. Pengenalan Taksonomi Kognitif Anderson dan Krathwohl

Dalam dunia pendidikan, taksonomi kognitif menjadi konsep penting yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Salah satu taksonomi yang dikenal luas adalah taksonomi Anderson dan Krathwohl. Mari kita jelajahi konsep ini dengan lebih rinci.


Taksonomi Anderson dan Krathwohl memperluas taksonomi Bloom yang lebih terkenal. Mereka mengidentifikasi enam tingkatan kognitif yang meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam taksonomi ini, tingkat-tingkat kognitif tersebut dipandang sebagai tangga pembelajaran yang dapat membantu siswa mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi.


B. Keunggulan Taksonomi Anderson dan Krathwohl dibanding Taksonomi Bloom

Salah satu hal menarik tentang taksonomi Anderson dan Krathwohl adalah perbedaan dan keunggulannya dibandingkan taksonomi Bloom. Taksonomi ini memberikan penekanan yang lebih besar pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengorganisasian yang lebih jelas.

Misalnya, pada tingkatan menerapkan, siswa tidak hanya diminta untuk menerapkan pengetahuan mereka, tetapi juga harus dapat menghubungkannya dengan situasi dunia nyata. Sebagai contoh, dalam pelajaran sains, siswa mungkin diminta untuk mengidentifikasi penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari atau menghubungkan pengetahuan mereka tentang gravitasi dengan gerakan benda di alam semesta.


C. Pentingnya Penggunaan Soal HOTS dalam Pendidikan

Sumber: bookunitsteacher.com

Soal HOTS (High Order Thinking Skills) telah dikenal sebagai alat yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif siswa. Dengan menggunakan soal HOTS, guru dapat mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam dan memecahkan masalah dengan pendekatan yang lebih kompleks. Mari kita jelajahi manfaat penggunaan soal HOTS dalam pendidikan.


Salah satu manfaat utama penggunaan soal HOTS adalah pengembangan kemampuan berpikir kritis. Dalam soal HOTS, siswa tidak hanya diminta untuk mengingat fakta-fakta, tetapi juga harus menganalisis informasi, menghubungkan konsep-konsep, dan membuat penilaian berdasarkan pemahaman mendalam.


D. Contoh nyata soal HOTS dalam pelajaran matematika adalah sebagai berikut:

"Seorang petani memiliki ladang yang berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 meter. Jika ia ingin membangun pagar sekeliling ladang menggunakan kawat berduri, berapa meter kawat berduri yang dibutuhkan?"

Dalam soal ini, siswa perlu menerapkan pengetahuan tentang keliling persegi untuk mencari solusi yang tepat. Soal ini membutuhkan pemahaman konseptual dan kemampuan menerapkan pengetahuan dalam konteks yang nyata.

E. Tahapan dan Contoh Soal HOTS untuk Setiap Tingkatan Kognitif

Taksonomi Anderson dan Krathwohl memiliki enam tingkatan kognitif yang masing-masing menunjukkan tingkat kompleksitas yang berbeda. Mari kita lihat contoh soal HOTS yang sesuai untuk setiap tingkatan kognitif ini.

1. Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan tiga bagian utama sel dan fungsinya."


2. Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri konsep fotosintesis dan bagaimana proses ini berhubungan dengan siklus oksigen dan karbon dioksida."


3. Tingkat Menerapkan:

Soal: "Andi memiliki tugas untuk mengidentifikasi penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Bantulah Andi menyusun daftar penggunaan energi alternatif beserta penjelasannya."


4. Tingkat Menganalisis:
Soal: "Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi manusia di suatu daerah. Berikan argumen yang mendukung pendapatmu."


5. Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan penelitian yang kamu lakukan tentang dampak perubahan iklim, buatlah presentasi untuk menggugah kesadaran tentang pentingnya tindakan mitigasi perubahan iklim."


6. Tingkat Mencipta:
Soal: "Rancanglah sebuah eksperimen untuk menguji efek suhu terhadap laju reaksi kimia. Jelaskan langkah-langkah eksperimenmu dan prediksi hasil yang mungkin terjadi."


Contoh lain bisa dilihat sekilas pada tiap mata pelajaran untuk setiap tingkatan level berfikir kognitif. 
Dalam contoh berkut adalah tema tentang Hujan. Bagaimana bentuk pertanyaan setiap tingkatan berfikir, kita akan melihat bahwa semua topik bisa disusun berdasarkan levelnya. Berikut contohnya:

Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan tiga dampak positif hujan bagi lingkungan."

Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri proses terbentuknya hujan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya."

Tingkat Menerapkan:
Soal: "Kamu adalah seorang petani yang ingin memanfaatkan hujan untuk mengairi ladangmu. Rancanglah sistem pengumpulan air hujan yang efisien dan jelaskan bagaimana sistem ini akan membantu pertanianmu."

Tingkat Menganalisis:
Soal: "Identifikasi dan analisis perubahan pola hujan dalam beberapa tahun terakhir di daerahmu. Apakah ada faktor lingkungan atau manusia yang berkontribusi terhadap perubahan ini? Berikan alasanmu."

Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan penelitian yang kamu lakukan tentang manfaat dan risiko banjir akibat hujan, buatlah argumentasi yang mendukung pendapatmu tentang langkah-langkah pencegahan dan mitigasi banjir yang efektif."

Tingkat Mencipta:
Soal: "Buatlah sebuah proyek desain yang inovatif untuk memanfaatkan air hujan secara efisien dalam kehidupan sehari-hari. Gambarkan desain dan jelaskan manfaat serta cara kerjanya."

Contoh berikut dalam bidang mata pelajaran lainya di Paket C.

1. Mata Pelajaran Ekonomi (Paket C):
Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa."

Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan konsep dasar tentang hukum permintaan dan penawaran. Bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi perilaku konsumen?"

Tingkat Menerapkan:
Soal: "Sebagai seorang wirausahawan, buatlah strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk Anda berdasarkan analisis permintaan dan penawaran di pasar."

Tingkat Menganalisis:
Soal: "Teliti dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran pada pasar smartphone di era digital. Bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi dan mempengaruhi harga dan jumlah penjualan?"

Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan pengetahuanmu tentang konsep supply dan demand, buatlah penilaian tentang efektivitas kebijakan pemerintah dalam mengatur harga dan distribusi barang kebutuhan pokok."

Tingkat Mencipta:
Soal: "Rancanglah model bisnis inovatif yang mengoptimalkan konsep supply dan demand dalam industri yang kamu minati. Jelaskan bagaimana model bisnis tersebut akan menghasilkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan pasar."

2. Mata Pelajaran Sosiologi (Paket C):
Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan tiga contoh kelompok sosial yang terdapat dalam masyarakat."

Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan konsep dasar tentang stratifikasi sosial. Bagaimana faktor-faktor seperti status, kekuasaan, dan kekayaan mempengaruhi posisi sosial individu dalam masyarakat?"

Tingkat Menerapkan:
Soal: "Amati dan analisis struktur sosial di lingkungan sekitarmu. Identifikasi kelompok-kelompok sosial dan jelaskan interaksi serta peran yang dimainkan oleh masing-masing kelompok."

Tingkat Menganalisis:
Soal: "Teliti dan analisis dampak stratifikasi sosial terhadap kesempatan dan akses individu terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja di masyarakat. Bagaimana stratifikasi sosial mempengaruhi kesetaraan dan kesenjangan sosial?"

Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan pengetahuanmu tentang stratifikasi sosial, buatlah penilaian tentang keadilan sosial dalam masyarakat yang kamu amati. Bagaimana struktur sosial mempengaruhi kesetaraan dan keadilan?"

Tingkat Mencipta:
Soal: "Rancanglah program atau inisiatif sosial yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat. Jelaskan strategi dan langkah-langkah yang akan kamu ambil untuk mencapai tujuan tersebut."

3. Mata Pelajaran Sejarah Indonesia (Paket C):
Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan tiga suku bangsa yang menjadi nenek moyang Indonesia."

Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri tentang per

jalanan sejarah Indonesia sejak zaman prasejarah hingga masa penjajahan."

Tingkat Menerapkan:
Soal: "Buatlah peta sejarah Indonesia yang menunjukkan pergerakan dan interaksi antara berbagai kerajaan di Nusantara. Jelaskan dampak dari interaksi tersebut terhadap perkembangan budaya dan politik di Indonesia."

Tingkat Menganalisis:
Soal: "Teliti dan analisis berbagai teori dan pendapat tentang asal-usul nenek moyang Indonesia. Berikan argumen dan bukti yang mendukung pandanganmu."

Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan penelitianmu tentang asal-usul nenek moyang Indonesia, buatlah penilaian tentang pentingnya pemahaman akan sejarah asal-usul untuk memperkuat identitas dan persatuan bangsa."

Tingkat Mencipta:
Soal: "Rancanglah sebuah pameran sejarah yang menyoroti asal-usul nenek moyang Indonesia. Gambarkan bagaimana pameran tersebut akan menggambarkan perjalanan sejarah dan membangkitkan rasa kebanggaan nasional."

4. Mata Pelajaran Geografi (Paket C):
Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi iklim di suatu wilayah."

Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan perbedaan antara cuaca dan iklim. Bagaimana faktor geografis mempengaruhi pola cuaca dan iklim di suatu wilayah?"

Tingkat Menerapkan:
Soal: "Anda adalah seorang ahli geografi yang ditugaskan untuk menyusun peta iklim global. Gambarkan dan klasifikasikan berbagai iklim di dunia berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya."

Tingkat Menganalisis:
Soal: "Analisis perubahan pola iklim di wilayah yang kamu amati. Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perubahan tersebut dan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia."

Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan penelitian dan analisismu tentang cuaca dan iklim, buatlah penilaian tentang pentingnya kesadaran dan tindakan mitigasi terhadap perubahan iklim global."

Tingkat Mencipta:
Soal: "Rancanglah program atau kampanye edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Jelaskan strategi dan langkah-langkah yang akan kamu ambil untuk mencapai tujuan tersebut."

5. Mata Pelajaran Olahraga (Paket C):
Tingkat Mengingat:
Soal: "Sebutkan tiga peraturan dasar dalam permainan sepak bola."

Tingkat Memahami:
Soal: "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri tentang taktik dan formasi dalam permainan sepak bola. Bagaimana pemahaman ini dapat mempengaruhi strategi tim dalam pertandingan?"

Tingkat Menerapkan:
Soal: "Rancanglah sebuah program latihan untuk meningkatkan teknik dribbling pemain sepak bola. Jelaskan latihan-latihan yang akan dilakukan dan manfaatnya bagi kemampuan pemain."

Tingkat Menganalisis:
Soal: "Teliti dan analisis permainan sepak bola antara dua tim yang berbeda. Identifikasi strategi dan taktik yang digunakan oleh masing-masing tim. Bagaimana strategi tersebut mempengaruhi hasil pertandingan?"

Tingkat Mengevaluasi:
Soal: "Berdasarkan penontonan pertandingan sepak bola dan pemahamanmu tentang permainan, buatlah penilaian tentang performa seorang pemain dan kontribusinya terhadap tim."

Tingkat Mencipta:
Soal: "Rancanglah sebuah permainan sepak bola baru dengan aturan dan mekanisme unik. Jelaskan cara bermain, tujuan permainan, dan strategi yang diperlukan untuk memenangkan permainan tersebut."

Di atas ini hanyalah contoh untuk pertanyaan uraian. Adapun untuk pertanyaan pilihan ganda dapat disesuaikan. Umumnya menggunakan stimulus baik gambar, infografis, dan lainnya. Sehingga peserta didik untuk bisa berfikir tingkat lanjut perlu adanya stimulus terlebih dahulu agar dapat berfungsi dengan mudah alur berfikirnya. 


F. Kesalahan Umum dalam Penyusunan Soal HOTS dan Cara Memperbaikinya
Penyusunan soal HOTS dapat melibatkan beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh guru. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan ini, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan.


Salah satu kesalahan umum adalah penggunaan kata kerja operasional yang tidak tepat. Misalnya, menggunakan kata kerja seperti "mengerti" atau "mengingat" yang cenderung mengarahkan siswa pada tingkat pemahaman yang rendah. Sebagai gantinya, guru dapat menggunakan kata kerja operasional seperti "menganalisis", "menghubungkan", atau "mengevaluasi" untuk menantang siswa berpikir secara lebih mendalam.


Kesalahan lain adalah memberikan stimulus yang kurang relevan atau tidak memadai. Stimulus dapat berupa teks, gambar, atau sumber daya lain yang membantu siswa dalam memahami konteks soal. Guru harus memastikan bahwa stimulus yang diberikan sesuai dengan tingkat kesulitan soal dan mendorong siswa untuk berpikir secara kritis.

G. Kemampuan Guru yang Diperlukan dalam Menyusun Soal HOTS

Menyusun soal HOTS yang efektif membutuhkan kemampuan dan keterampilan khusus dari seorang guru. Beberapa kemampuan yang diperlukan termasuk penguasaan materi, pemahaman tentang tingkat kognitif, dan kreativitas dalam merancang soal.

Guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi yang diajarkan, sehingga dapat mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang relevan untuk digali lebih dalam melalui soal HOTS. Selain itu, guru harus memahami tingkat kognitif siswa dan dapat menyusun soal yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.


Kreativitas juga merupakan aspek penting dalam penyusunan soal HOTS. Guru harus dapat mengembangkan soal yang menantang dan mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, analitis, dan kreatif.


H. Simpulan dan Rekomendasi

Menggunakan soal HOTS berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwohl dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi konsep taksonomi ini, manfaat penggunaan soal HOTS, tahapan-tahapan soal HOTS, dan kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunannya.

Dengan memahami konsep ini dan mengikuti panduan yang disajikan, guru dapat mengembangkan soal HOTS yang berkualitas dan mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Penting bagi institusi pendidikan untuk memberikan dukungan yang diperlukan, seperti kurikulum yang mendukung penggunaan soal HOTS, serta pelatihan yang diberikan kepada guru.

Dengan mengintegrasikan taksonomi Anderson dan Krathwohl dalam perencanaan pembelajaran dan menerapkan soal HOTS dalam berbagai mata pelajaran, kita dapat memastikan bahwa siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan masa depan. ( M. Kurtubi)

×
Berita Terbaru Update