Notification

×

Today's quote

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Skrip Podcast Ep #3 Suka Duka Tutor Mengajar di Daerah Perbatasan (Indonesia-Malaysia)

17 Mei 2021 | Mei 17, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-05-17T07:01:29Z

BINCANG TOKOH HEBAT 


TUTOR BANGKIT MEMPERKOKOH INDONESIA

PODCAST DPP FTPKN Episode 3

“Suka Duka Mengajar di Daerah Perbatasan (Indonesia-Malaysia)

dan Pengalaman Juara Apresiasi Nasional”

 

Host

:

M. Haris Mnandar

Narasumber

:

Jumadil dari PKBM Ambalat Kaltim

 

  Calibro 

Host

:

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar semuanya tutor-tutor hebat se-Indonesia? ketemu lagi dengan saya Haris Munandar dalam acara Podcast kita yang luar biasa bersama tutor-tutor hebat se-Indonesia. Karena hari ini sangat special sekali, karena kita akan mulai sesuatu dokumentasi perjalanan bahwa tutor tutor di Indonesia itu keren-keren luar biasa. Kenapa saya bilang itu? yang pertama karena kita menghadirkan tokoh namanya juga Bincang Tokoh Hebat, ada tokoh hebat yang kita undang kesini.  

Oke ini juga berkat kerjasama dari rekan-rekan POKJA TIK, rekan-rekan semuanya hadir disini nonton terima kasih ya, ada Alba, ada Mas Diar, ada juga Mbak Mita semuanya yang hadir, dan juga pastinya tutor-tutor se-Indonesia. Karena itu jangan ke mana-mana pokoknya dari awal sampai akhir, satu lagi terima kasih sudah gabung di sini, yang pasti Podcast kita hari ini akan ngomongin masalah perjalanan yang tidak biasa  Antara Ada Dan Tiada kaya dunia lain ya!!! Bukan maksudnya adalah kita antara Indonesia tapi bukan, antara luar negeri tapi bukan, kira-kira apa ya? Nah teka-teki!!

Untuk itu kita akan sama-sama bincang tokoh bersama tokoh tutor yang luar biasa mengembangkan pendidikan kesetaraan di daerah perbatasan indonesia-malaysia “suka duka mengajar di daerah perbatasan indonesia-malaysia dan pengalaman mengikuti apresiasi menjadi juara Nasional” luar biasa. Langsung aja kita undang ke studio kita yang hari ini.

Assalamualaikum Mas Jumadil halo…

Narasumber

:

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Host

:

Apa kabar sehat?

Narasumber

:

sehat alhamdulillah

Host

:

Kayanya seger banget ini sepertinya ya

Narasumber

:

Iya ..

Host

:

Oke gimana shaum hari ini?

Narasumber

:

Alhamdulillah lancar

Host

:

Oke, kalau dilihat-lihat ini Jumadil ini asli Kalimantan, Jawa atau gimana nih?

Narasumber

:

Saya orang tua Sulawesi, cuman saya besar di Kalimantan.

Host

:

Tepatnya di mana?

Narasumber

:

Tepatnya di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara

Host

:

Nah itu dia tadi ada bocorannya, kalau ngomongin tentang yang namanya Pulau Sebatik tahu dong yang sejarah Indonesia yang sempat menghebohkan dunia, bahwa di Pulau Sebatik itu memang istilahnya kalau kita berada di sebelah sini Indonesia, melangkah sedikit kesono udah masuk Malaysia, itu sering menjadi perdebatan dan kadang-kadang ini klaimnya tanah punya siapa sih? Mungkin Mas Jumadil juga pernah punya pengalaman kaya gitu, KTP-nya juga kadang bermasalah juga, kalau Mas Jumadil KTP-nya KTP mana nih?

Narasumber

:

Iya KTP Indonesia donk Mas

Host

:

Pasti ya, nanti harus dibuktikan d tunjukkan ya oke.

kita ngobrol awal-awal dulu, di sini kita tentang bincang tokoh hebat tentang pendidikan kesetaraan, sebenarnya Mas Jumadil sendiri ini kalau dilihat dari cv nya teman-teman semuanya memang produk khas dari Pulau Sebatik,dari Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah,  Aliyah semua juga produk dari Sebatik, Tapi beliau hijrah ke Universitas Borneo Tarakan untuk pendidikannya. sebenarnya dari pengalaman masa kecil Mas Jumadil sendiri ini kenapa bisa tercetus untuk mengembangkan pendidikan kesetaraan di sana?

Narasumber

:

Jadi ketika berbicara kejadian kecil, itu sebenarnya saya lahirnya di Malaysia,

Host

:

Malaysia yang Pulau Sebatik atau Malaysia beneran?

Narasumber

:

Masih di daerah di Kota Tawau Sabah berseberangan dengan Pulau Sebatik, kebetulan orang tua TKI dan bekerja di situ, saya sempat bersekolah di sana sampai tapi enggak selesai SD-nya, maka dari itu orang tua memutuskan untuk pindah ke Sebatik, saya melanjutkan pendidikan di Sebatik. Ada cerita yang kayaknya sedari kecil sudah ada niat mengikuti ajang lomba, kita masih kecil sudah ada niat-niat apa namanya…

Host

:

Ingin berkompetisi gitu ?

Narasumber

:

Betul,

Host

:

Tapi ada nggak di Pulau Sebatik satu wadah atau lomba-lomba yang disediakan oleh pemerintah misalnya, atau agen-agen yang lainnya agar Mas Jumadil kecil ini bisa mengikuti lomba seperti layaknya di tempat-tempat lain?

Narasumber

:

Untuk di Pulau Sebatiknya ada, sering mengadakan lomba, jadi  setiap lomba diadakan baik di sekolah maupun tingkat kepulauan dengan melawan sekolah-sekolah yang ada di kabupaten lain sering terlibat di dalamnya. Sedikit flashback balik, saya ada sebenarnya peristiwa yang sangat mengecilkan hati saya, ada sebuah sebuah kegiatan lomba antar sekolah di daerah Malaysia saya ditunjuk untuk mengikuti sekolah tersebut, ujung-ujungnya setelah lomba itu mulai diadakan saya di dipanggillah ke ruang kantor guru bahwa saya dibatalkan untuk mengikuti kegiatan tersebut, alasannya orang tua saya bukan warga negara Malaysia

Host

:

Ya Allah, sedih banget

Narasumber

:

Bener-bener sedih, hati saya ini jujur kecil hati dengan hanya dengan kewarganegaraan,

Host

:

Itu usia berapa?

Narasumber

:

Kalau nggak salah itu 11 tahun ya

Host

:

5 SD ya, kebayang banget usia 11 tahun kelas 5 SD tiba-tiba girang banget pingin ikut lomba tiba-tiba dipanggil dibatalin karena kamu nukan warga Negara kita. Jadi di situ ada lecut dalam diri sendiri untuk berprestasi !

Narasumber

:

Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa meraih apa yang ini apa yang saya ingin dicapai, sejak dari itu saya dipindahkan ke Seabtik. Di Pulau Sebatik ini saya mulai awal berkarir samapai berkecimpung di dunia pendidikan kesetaraan sampai 2021 ini.

Host

:

Luar biasa sekali, ternyata itu. kadang-kadang sesuatu yang sifatnya menjatuhkan kita, bikin kita down, itu malah menjadi Trigger yang besar bagi kita untuk bisa melejutkan diri kita sendiri menjadi lebih berarti seperti Mas Jumadil.

Saya ingin tanya Mas, Sebatik sering menjadi permasalahan Indonesia Malaysia, sedari kecil di peristiwa yang pernah nggak Mas sendiri terjadi di Pulau Sebatik sendiri yang ada dua negara di situ, Mas Jumadil mengalami sesuatu yang tidak di Indonesia secara umum, maksudnya antara Indonesia Malaysia, ada nggak kesenjangan-kesenjangan antar dua negara itu terjadi di situ yang Mas Jumadil alami?  

Narasumber

:

Sediikit mau menyampaikan kepada teman-teman, pemirsa maupun dimana, bahwa mungkin ada yang belum paham Pulau Sebatik itu seperti apa, jadi Pulau Sebatik itu adalah sebuah pulau kecil di daerah Kabupaten Nunukan di bagian utara Provinsi Kalimantan Utara yaitu adalah sebuah pulau yang terdiri dari dua Negara, ada Sebatik Malaysia dan Sebatik Indonesia, bener-bener pas berbatasan langsung sehingga dua mata uang di sana itu berlaku dua Mas ringgit Malysia dan Indonesia. jadi kadang ketika berbicara tutor cara mengajarkan kepada peserta didikyang notabenenya adalah TKI, kadang kita terbentur permasalahan dengan bahasa, dengan perilaku yang sedikit berbeda kebiasaan-kebiasaan, dan juga profesi mereka, itu yang sering…

Host

:

Sering terjadi perbedaan gitu ya, ngomongin yang tadi menarik sekali, Mas Jumadil apa bahasanya kayak Upin Ipin gitu ya “macam mana,  siapa, atau speaking English of soul like tampilannya juga sama second language in Malaysia, di Sebatik seperti apa?  

Narasumber

:

Di daerah Kalteng itu ada campuran bahasa melayunya tapi ada perpaduan dengan Bahasa kampung mereka, jadi ada bahasa-bahasa yang sayan kurang mengerti

Host

:

Contohin dong, pengen tahu karena kita belum pernah kesana, nggak tahu seperti apa?

Coba ngomongin bahasa Sebatik dalam memperkenalkan diri

Narasumber

:

Kalau dibilang bahasa nggak ada, maksudnya mayoritasa adalah pendatang dari Sulawesi, daerah lain, dan juga dari TKI yang apalagi di daerah banyak TKI yang di deportase sehingga dibilang bahasa aslinya menggunakan bahasa yang digunakan, ketika mereka datang ada percampuran bahasa  

Host

:

Ada asimilasi ya, betul.

Oke, itu tadi kita udah ngobrol banyak tentang Pulau Sebatik, tapi yang menarik dari seorang Mas Jumadil adalah bahwa beliau terakhir di 2016 berprestasi dalam satu lomba yang menasional.  bisa diceritakan pengalaman waktu itu lomba apa, dan juara berapa, kenapa bisa menang?

Narasumber

:

Seperti saya sampaikan di awal tadi Mas, bahwa sering mengikuti kompetisi,  saya sudah dari 2014, hanya belum sampai ke tingkat nasional tapi,  saya nggak pernah berputus asa, tetap berjuang lagi bagaimana bisa membuktikan seperti teman-teman yang lain, naik ke atas panggung itu impian yang sangat luar biasa, merasakan seperti apa momen teman-teman yang sudah di atas. 2014 saya mengikuti nggak berhasil, 2015 nggak berhasil, 2016 saya mengikuti sampai tingkat Nasional, saat itu di Provinsi Sulawesi Tengah di Palu. Saya mewakili Provinsi Kalimantan Utara hanya saja masuk ke 7 besar. an

Host

:

Oke luar biasa, setelah itu?

Narasumber

:

Setelah itu saya mencoba lagi 2018 ternyata kan ada peraturan-peraturan

Host

:

nggak boleh langsung ikut ya!

Narasumber

:

Benar, 2016 sudah pernah ke tingkat Nasional, minimal 2 tahun  setelah itu baru bisa mengikuti. Padahal sudah siap-siap ikut kompetisi ternyata dibatasi dengan persyaratan itu mau tidak mau harus sabar, berarti kita harus mempersiapkan dari sekarang karena namanya karya nyata apresiasi itu kan tidak bisa tiba hari tiba akal kalau sudah langsung membuat, tapi dari sekarang kita sudah mempraktekkan, sudah mau merealisasikan di lapangan pelajaran, apa yang kita lakukan. Dalam rentang waktu 2 tahun itulah saya sudah mempersiapan, mempraktekkan bebagai persiapan. Dan 2019 saya mencoba lagi karena sudah sudah bisa 2 tahun setelah itu.

Host

:

Makanya sudah kuat banget, sumbernya sudah hebat.

Narasumber

:

Maksudnya, minimal persyaratan udah lolos, sudah 2 tahun, saya mengikuti di tingkat Kabupaten juara satu,  hanya saja masih ada ada terbersit khawatiran saya pada saat itu, karena 2019 itu ada aturan baru itu dimana kategori tutor kesetaraan digabungkan menjadi satu. Kalau di 2016 jan ada tutor paket A, paket B, paket C. kemarin di 2016 saya mengambil tutor paket C. di 2019 dirumbuk menjadi satu otomaris persaingan makin berat di dalam hati saya “bisa nggak saya menang”  saya tanamkan dalam hati “Bismillah” saya berjuang aja semaksimal mungkin apapun hasillnya kita sudah berusaha. Alhamdulillah di tingkat Kabupaten berhasil, ke Provinsi berhasil lalu ke Bangka Belitung di tempatnya mas Haris.

Host

:

Iitu kita simpan aja dulu, jangan di ceritain ke orang-orang, kita aja yang tahu, maksudnya adalah kita akan iklan dulu. Akan ada iklan tentang Astina yang lagi digembar-gemborkan sekarang seperti Apresiasi dulu tapi ini lebih keren untuk tutor prndidikan kesetaraan aja. Seperti apa kita lihat video berikut ini, silahkan !

Oke, tadi kita sudah liat sama-sama bagaimana luar biasanya Astina yang kayak gitu tutor-tutor Indonesia semuanya, tutor-tutor hebat pasti pingin ikut karena sekarang penghargaannya khusus tutor hebat aja nggak ada kategori lain-nya, tapi dibagi menjadi 3 kategori yang tadi yang sudah ditayangkan bagaimana serunya, bagaimana kerennya makanya ikut jangan sampai enggak, jadilah tutor Indonesia yang pertama ikut ajang Astina.

Kalau ngomongin tentang kompetisi-kompetisi yang satu ini memang jagonya kompetisi, buktinya sampai juara nasional di Bangka Belitung kemarin. Saya balik lagi ke Mas Jumadil, kemarin itu sebenarnya Bangk Belitung dapat juara Nasounak ke 3 nasional, saya  penasaran sebenarnya yang diunggulkan oleh seorang Mas Jumadil itu apa, tema apa, atau apa perbedaan yang Mas Jumadiil bawa disamping dibandingkan dengan tutor-tutor laninya, coba kasih triknya.

kitab-kitab lainnya

Narasumber

:

Ketika kita  berbicara dari saya itu triknya biasanya saya memperhatikan juknas-juknisnya, nggak langsung membuat, tapi saya pelajari dulu juknisnya seperti apa, tema nya apa, kebetulan kemarin untuk tahun 2019 berbasis karakter, inovasi-inovasi pembelajaran berbasis karakter, otomatis berbicara karakter memang tentu tidak mudah, karena kita harus menanamkan karakter yang menjadi permasalahan di pembelajaran, atau jika kita berbicara karakter juga tidak instan

Host

:

Berproses Ya

Narasumber

:

Benar, trik yang saya lakukan kemarin mempelajari dulu, juknisnya, penilaiannya seperti apa, kebetulan kemarin karya nyata itu kalau nggak salah  judulnya “Stratefi Pembelajaran  dengan menggunakan media kamus” pocket Mas kamus sederhana kamus bahasa Inggris didalamnya ada kosakata yang di integrasikan dengan materi yang diajarkan, kamus tersebut juga saya buat semenarik mungkin dengan conversations di dalamnya ada percakapan-percakapan ya nanti akan digunakan sebagai praktek pelajaran. Ada satu yang saya coba lakukan, saya ingin menanamkan karakter santun ke peserta didik, maka dari itu di kamus tersebut saya coba membuat catatan dibawahnya, supaya mereka mengingat terus, karena kamus ini akan digunakan mereka terus, contoh dikamus tersebut di bawahnya ada catatan contohnya ketika masuk kelas “excuse me sir, may I came in” ataupun ucapan thank you dan beberapa ucapan yang terkait di kamus tersebut, sehingga maksud saya kemarin ketika mereka membuka kamus otomatis mereka akan melihat scripting yang saya coba tanamkan ke mereka. Meskipun mereka datnag ke rumah ada pengerjaan mereka. ini secara tidak langsung akan menanamkan karakter peserta didik, ketika proses pembelajaran kebiasaan itu akan terus digunakan.

Host

:

Keren, kok kepikiran sih ! maksudnya ide, gimana sih munculnya bisa menerapkan karakter dari hal seperti itu Mas?

Narasumber

:

Kita sendiri tahu bahwa bahasa Inggris pelajaran yang sangat susah, apalagi peserta didik kita adalah orang-orang dewasa, Jadi saya ingin berbagi bagaimana proses pelajaran itu menyenangkan bagi mereka. Di awal-awal saya mengajar setelah lulus kuliah, saya lulus kuliah 2010, Jadi begitu di amnahkan mengajar agak kaku  saya ngajarnya, karena ngajar orang dewasa dengan mengajar siswa umumnya itu berbeda, kalau kita mengajar peserta didik orang dewasa ini seperti umumnya dan kita agak kaku, otomatis pertemuan berikutnya mereka akan tidak hadir, mereka merasa “ngapain sih datang” karena tidak ada yang membuat mereka tertarik untuk datang ke PKBM untuk belajar, proses-proses pembelajaran menyenangkan saya terapkan.  Maka dari itu ketika kita memberikan pekerjaan atau memerintahkan mereka dengan kamus yang saya sudah design tersebut akan tertanam langsung di pikiran mereka, di keseharian mereka, di bawa pulang juga mereke keingat terus, di PKBM mereka akan praktekkan langsungda tadi ngerekam terus itu di bisa pakai kan langsung, karena kalau hanya sekali ngajar berikutnya materinya berbeda akan lupa lagi Mas.

Host

:

Oke, jadi they always remember it ya. Mas this very unik cause you build PKBM in Sebatik, can you  tell us about your sad story or your happy story when you teach them in Sebatik? wa dulu deh oke

Narasumber

:

Senangnya dulu deh, ketika saya ngajar awal-awalnya saya masih belum nikah masih bujang, apalagi peserta didik saya di daerah perbatasan itu adalah ibu-ibu dan bapak-bapak mantan TKI, lucunya ibu-ibu ini kadang “Mas main ke rumah saya” ngajak ke rumah main-main kadang dijodoh-jodohin dengan anakna, jadi seneng di becanda-candain, kadang bapak-bapaknya itu curha Mas awal sebelum belajar mengenai pekerjaan mereka, kita sebagai tutor sebaiknya mendengarkan meskipun tanpa solusi minimal tetap bisa mendengarkan apa yang mereka ceritakan. sehingga ketika mereka pulang ke rumah dan ada jadwal tersebut , ada jadwal Saya lagi mereka akan datang lagi. Bahkan pernah nggak hadir itu ditelepon “ “Pa enggak masuk, saya sudah nunggu nih, teman-teman yang lain sudah ada”.

Host

:

Because you are a good listener, apa sih yang dilakukan oleh seorang Mas Jumadil jadi mereka come back again dan mereka mau belajar?

Narasumber

:

Kita ciptakan pembelajaran yang menyenangkan, nggak terlalu kaku, ketika mereka merasa senang dengan suasana pembelajaran otomatis materi juga akan merasa senang, karena yang saya terapkan bagaimana menciptakan pembelajaran menyenangkan ke mereka. Jadi antara dulu saya sebagai tutor dengan mereka sebagai peserta didik tidak ada batasan yang harus menyikat.

Host

:

My question is mereka itu lebih suka your own character or your learning method Which one is more actualy, I think you are a good guy, kind of person, mereka lebih suka itu apa metode pembelajaran? Which one! Honestly..

Narasumber

:

Saya juga mengajar tidak hanya sekedar yang seperti biasa umumnya memberikan materi tapi juga senang menciptakan media-media pembelajaran, seperti contoh membuat media dengan menggunakan kotak telur saya design, saya warnain, media itu saya gunakan untuk mereka menyusun read sentence di atas diatas kotak telur tersebut,  ada beberapa kalimat ataupun kata yang saya tempeli dipotong-potongan di media tersebut, dan mereka akan menyusun a kalimat sentence di atas kotak telur tersebiut. Terus ada juga media-media lain seperti saya menggunakan karena di sana juga rata-rata nelayan rumput laut, jadi rumput laut itu adalah budidaya rumput laut itu saya coba terapkan juga menggunakan media tali itu, penggunaan media tali tersebut, jadi saya siapin selembaran kata nanti mereka mengikat distu itu

Host

:

Di tali tempat rumput laut itu kan…

Narasumber

:

Benar-benar, kenyataan mereka bekerja di sehari-hari juga saya terapkan didalam kelas, sehingga dengan metode saya suka dan mereka akan di pembelajaran pembelajaran ini benar-benar suasana nggak terlalu tegang, karena kalau kita hanya sekedar memberikan dengan buku catatan buku mungkin pertemuan berikutnya nggak akan datang. Alasan mereka sederhana daripada saya belajar mending saya bekerja, karena saya pernah dapatkan kata-kata seperti itu. Karena mereka merasa sudah dewasa jadi pikirannya penting gak penting sih. Kita sebagai tutor benar-benar harus punya ide sendiri untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan juga bagaimana kita pendekatan secara persuasif ke peserta didik.

Host

:

Saya setuju banget dengan apa yang disampaikan Mas Jumadil ternyata bukan hanya sekedar learning method yang oke ya tapi juga ternyata our character, karena kan sebenarnya kalau kita berbicara masalah pendidik ada empat kompetensi professional, pedagogiknya sosial, kepribadian itu semua harus masuk dan Mas Jumadil representasinya dari semua itu. Wow luar biasa sekali, tapi kalau penasaran seperti apa perjalanan Mas Jumadil kita bisa lihat dulu perjalan beliau, ini dia videonya, silahkan kita simak sama-sama.

Oke luar biasa sekali ada di perjalanan-perjalanan tadi ya. ternyata kalau dilihat Mas bener itu fotomu? itu bener-bener ya, cuman ada yang sedikit berubah ya

Narasumber

:

Dulu lumayan nya gimana gitu

Host

:

Mungkin efek nikah mungkin ya, dan efek menjadi tutor juga ya, jadi bahagia tercermin sekali, luar biasa sekali, saya tertarik sekali apa yang disampaikan Mas Jumadil kerat telur, bagaimana menyusun kata-kata di situ, kita tahu Mas mendirik disana kita tahu PKBM itu dianggap non-formal dalam arti keterjangkauan bantuan, keterjangkauan perhatian, dan sebagainyaa little so difficult sometimes, what do you think about that, do feel  like that on Sebatik, sama nggak pengalamannya?

Narasumber

:

Ketika perhatian pemerintah setempat dalam hal ini PKBM Alhamdulillah untuk perhatian secara khusus ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kota Alhamdulillah sangat diperhatikan, PKBM-PKBM yang ada di Sebatik sehingga proses proses pelaksanaan pembelajaran dan pengolahan di Sebatik juga  Alhamdulillah bisa berjalan dengan baik, namun tentu tidak semulus di daerah-daerah yang lain, jadi ketika ada bantuan-bantuan kita lebih bagaimana bisa bertahan dan lebih berkembang lagi harus menunggu bantuan-bantuan, perhatian khusus dari pemerintah setempat apalagi di Pualu Sebatik. Alhamdulillah ketika  berbicara perbatasan sangat diperhatikan tidak hanya dari Kabupaten Kota tapi juga dari provinsi pemerintah Pusat, namun terbentur oleh letak greogafis, kalau mau dari ibukota provinsi Kaltara itu ke daerah sana itu membutuhkan waktu 3 jam dengan menaiki 2 speed boat Mas.

Host

:

Kalau mau ke sana kalau mau ke sana lewat mana Jadi keluarnya tuh kita berhenti di mana? Dari saya kemarin Kutai Kartanegara atau Balikpapan Samarinda yang deketnya?  

Narasumber

:

Kalau dari Balikpapan otomatis naik pesawat ke Tarakan dari, Tarakan kita harus naik speed bost lagi kurang lebih 2 sampai 3 jam ke Pulau Sebatik

Host

:

Ooh, dari Tarakan ke 2 sampai 3 jam ya ke Pulau Sebatiknya. ngomongin daerah katakanlah perbatasan, saya ingin tahu banget Bagaimana sih orang have no idea about  intelligence education apalagi di daerah-daerah jauh, di tempat saya aja pendidikan kesetaraan apa sih paket A B, apa sih, tiba-tiba Mas Jumadil bikin PKBM di sana, gimana sih perekrutan  orang- orangnya? Mereka langsung mau atau ada penolakan awalnya?

Narasumber

:

Di awal-awal 2010 2011 2012 agak sulit Mas, mindset mereka itu memang lebih ke bekerja dan bekerja, karena disana adalah daerah pesisir Pulau, untuk pembangunan perkotaan juga masih sangat minim sekali karena daerah kecamatan. Jadi kita yang mendatangi mereka mendapat informasi bahwa ini ada keluarganya yang datang di deportase dari Malaysia, sehingga hanya bekerja dan pendidikan  mereka hanya enggak sampai SMA, SMP bahkan nggak pernah menempuh pendidikan sama sekali.  Jadi kita datang.saya dengan pengelola PKBM saya selaku tutor disana kita mendatangi, apa lagi di daerah pesisir tidak semua terjangakau jaringan internet apa lagi di tengah Pulau Sebatik itu kan ada beberapa daerah yang belum sampai jaringan telepon, jadi kita kesana dulu ini.  kita memberikan pemahaman kita Berikan penjelasan bahwa pendidikan itu sangat penting kita nggak tahu ke depannya seperti apa, minimal kita punya pegangan pendidikan, kita bisa menambah wawasan dan dapat Ijazah. Apalagi yang usia-usia muda, bukan hanya yang dari TKI tapi  bahkan dari sekolah formal yang putus sekolah itu banyak kasus-kasus yang terjadi. salah satunya yang sangat booming sekali adalah sabu-sabu nya di luar biasa daerah perbatasan menjadi illegal trading sangat luar biasa disana. Pendidikan Kesetaraan penolong sangat oenting sekali teman-teman yang putus sekolah, apa ada masalah apapun, kondisi ekonomi mereka sangat rendah sekali mereka lulus dari PKBM dengan kondisi geografis daerah perbatasan dengn permasalahan yang luar biasa di sana, kita coba merangkul teman-teman yang putus sekolah, kita sudah sudah ngajar seperti biasa tahu-tahu kita nyari “mana si A?” “nggak ada pak habis ditangkap” “ditangkap karena apa?” karena kasus itu. Sangat luar biasa sekali bagaimana kita harus menekan ini semua gitu.

Host

:

Keren banget ya, ternyata memang setiap daerah punya permasalahan sendiri, apalagi daerah perbatasan dengan negara tetangga dengan katakanlah illegal trafficking, illegal logging atau  illegal trading yang terus mewarnai disana dan PKBM menjadi satu-satunya wadah yang bisa dan turut membina juga ya bagaimana Generasi Indonesia disana walaupun bukan hanya muda yang tua juga gitu ya. Mas  kalau dilihat dengan permasalahan disana sebenarnya PKBM yang Mas Jumadil kelola sendiri perkembang atau nggak? katakanlah dari jumlah peserta didik sekarang ada berapa yang ada di sana ikut PKBM?

Narasumber

:

Alhamdulillah sampai saat ini jumlah peserta didik dibilang berkembang, karena mengharapkan putus sekolah tuntas semua, peminatnya sangat luar biasa sekali di daerah perbatasan. Apalagi PKBM yang mengabdi di Sebatik sejak tahun 2007 apa 2009 itu sudah mulai berjalan, sampai saat ini untuk alumni itu sangat luar biasa sekali banyaknya, teman-teman alumni  sudah ada yang kuliah, bahkan alumni kami juga sekarang menjadi tutor, dia kepingin menjadi seorang Tutor seperti pada saat saya mengajar tertarik menjadi seorang tutor. Hingga dia begitu lulus dari PKBM kuliah setelah kuliah dia memutuskan untuk menjadi seorang tutor. Ini sesuatu yang sangat bagi kami membanggakan, sehingga alumni-alumni kami juga ingin menjadi seperti apa yang kami berikan kepada mereka.

Host

:

Betul, saya sependapat sekali sekali menjadi warga belajar atau peserta didik di pendidikan kesetaraan itu bukan sebenarnya merupakan sebuah alternative, tapi merupakan  salah satu pilihan jadi everybody can choose mana dia mau putusin mau sekolah di PKBM atau mau sekolah di formal. Saya ingin bertanya sebenarnya bergaining position yang dipunyai oleh PKBM Mas Jumadil seperti apa? contohnya keterampilan fungsional yang dimiliki apa yang ditawarkan yang berbeda dengan sekolah formal di sana, apa daya jual dari PKBM  yang Mas Jumadil ini?

Narasumber

:

Kalau berbicara perbedaan mungkin hampir sama dengan PKBM-PKBM  lain, apalagi di kami  di daerah pesisir yang kami kembangkan adalah di bidang nelayan kadang membuat praktek pembuatan kolam terpal, perahu nelayan jadi kita bina mereka, support mereka bagaimana bisa memliki keterampilan sendiri untuk membuat perahu, dan ketampilan menjahitnya, dan beberapa keterampilan lain yang dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada di daerah kami. perbedaan apa, sebenarnya sama saja dengan teman-teman yang lain, hanya saja yang terpenting bagi kami adalah bagaimana keterampilan ini benar-benar kita maksimalkan kepada peserta didik  tidak hanya sekedar pelaksanaannya tetapi setelah selesai mereka bisa menerapkan di kehidupan sehari-hari mereka.

Host

:

Iya setuju banget, sebenarnya pendidikan itu pada akhirnya memang  bagaimana mereka mengambil intisari dari apa yang kita sampaikan, kemudian diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. otomatis kembali ke masyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat sendiri. Mas nggak kerasa waktunya sudah mau habis, asyik banget ngobrol sama dirimu banyak cerita yang saya pingin gali lagi, tapi ternyata kita hanya waktu sekitaran 5 menit lagi, pesan-pesan terakhir sebelum meninggalkan dunia maya ini bukan dunia fana ya!  

Narasumber

:

Pesan saya kepada teman-teman semua apalagi yang baru mau mencoba  atas berprofesi dengan melihat gajinya kurang, kadang teman-teman sudah mulai mundur pesan saya cintailah pekerjaan atau profesi mu sendiri, nanti pasti kamu akan merasakan betapa nikmatnya dalam bekerja, kalau kita sebagai tutor itu hanya mengharapkan imbalan contoh gaji saya yakin pasti tentu akan putus di tengah jalan, tapi ketika kita mencintai pekerjaan sendiri sampai kapanpun kita akan terus bergelut dan akan mengabdi diri kita ke pekerjaan tersebut termasuk sebagai seorang tutor.

 

Host

:

Luar biasa sekali, mencintai pekerjaan itu sesuatu yang luar biasa sekali, karena kalau dasarnya cinta ap-apa aja dibela-belain termasuk Mas Jumadil ini di Sebatik berlama-lama mencintai sebagai tutor sampai  sekarang masih juga disitu tetap di pendidikan kesetaraan luar biasa sekali.

Nah teman-teman semua sebelum Mas Jumadil sign up, saya juga sign up, kita puterin satu kali lagi tentang Astina, saya pingin Astina ini menjadi satu momen yang kebanggan bersama luar biasa karena kita memperpanjang waktu pendaftaran, kenapa? Karena ternyata antusias dari teman-teman tutor hebat  Indonesia banyak banget yang mau ikut karena dibagi menjadi 3 kategori, kategori apa saja, dan gimana caranya? Lihat dulu iklan yang satu ini, iklan Astina ya mari kita lihat sama-sama, menuju Astina 2021…

Itu dia Astina Pastikan semuanya menjadi peserta yang pertama dan terAstina, caranya sangat mudah sekali minggu kemarin Podcastnya sudag bagi-bagi bagaimana tips menulis yang penting jangan takut salah tulis tulis aja dulu, contohnya hari ini kita kedatangan tamu  yang luar biasa luar biasa, narasumber yang luar biasa ada Mas Jumadil  dari Pulau Sebatik yang kondisi geografisnya sangat berbeda dari kita teman-teman, terutama di perbatasan ini dengan berbagai permasalahan tapi ternyata beliau bisa menjuarai sampai tingkat  nasional itu motivasi yang lebih, apalagi kita yang berada di daerah-daerah dalam. Jadikan motivasi lebih tulis sesuatu yang luar biasa karena sesungguhnya setiap orang mempunyai kecerdasan tinggal bagaimana kita mengelolanya,  bagaimana kita menggalinya, dan jadikan itu dalam bentuk tulisan.

Satu lagi Mas Jumadil kasih semangat dong buat tutor-tutor hebat kita buat join di Astina

Narasumber

:

Buat teman-teman yang masih ragu-ragu, jangan ragu-ragu untuk mengikuti kegiatanAstina saya yakin setiap orang punya potensi dalam dirinya hanya saja belum dikeluarkan dan belum dikembangkan. Dalam hal menulis karya tulis dan karya nyata, yang terpenting adalah ketahui masalah yang terjadi didalam proses pembelajaran, ketika sudah mengerti permasalahannya temukan solusinya silahkan dikerjakan. InsyaAllah pasti pasti akan bisa menimbulkan dan menambah ide-ide yang lain. Tetap semangat jangan sampai merasa “wah saya kayakna ini nggak bisa” belum coba belum tahu insyaAllah pasti bisa.

Host

:

“Belum coba belum tahu” ini dia kata kunci Quote of the day kita, coba dulu Astina 2021 yang pastinya mungkin yang jadi juara satunya nggak Mas Jumadil lagi, nggak nggak saya lagi, orang-orang baru lagi tutor-tutor lainnya. Kita tunggu, daftar segera jangan sampai kelewatan waktunya, karena apa? karena sebentar lagi sampai di end of the month pendaftarannya dibuka. Untuk itu pokoknya tulis dari sekarang apapun yang ada di benak bapak-ibu tutor hebat ditulis semuanya nanti masalah edit-mengedit itu di ujung. Karena itu jangan ragu-ragu kata Mas Jumadil.

Mas, ada salam dari dari Mis Jum dari Aceh satu geng katanya, seneng banget bisa lihat Mas Jumadil disini.

Narasumber

:

Sama-sama satu geng berangkat ke Palangkaraya

Host

:

Iya, mudah-mudahan dengan kebersamaan kita bersama Mas Jumadil tentu bukan bukan hanya lewat dunia maya, saya juga pingin samapi kesana juga kapan-kapan mungkin insyaAllah bia ketemu di mana, tapi intinya dari pertemuan ini kita jadi sama-sama tahu jadi sama-sama mengenal satu sama lainnya mudah-mudahan bisa bertemu live langsung bisa berbagi dan belajar banyak dari seseorang Jumadil yang luar biasa kali ini. Kasih applause buat narasumber kita hari ini.

Jangan lupa tutor-tutor semuanya kalau tutor hebat pingin kayak Mas Jumadil ditampilin dalam ajang wawancara kita di Podcast DPP FTPKN ini tentu saja harus mengirimkan biodata dan juga terus join kita,follow kita, subscribe kita di YouTube, Instagram, Twitter, pokoknya semua Facebook dan lain-lain sebagainya, dan kalau ada yang nanya-nanya, pingin komen-komen apapun tentang pendidikan kesetaraan di sini tempatnya jangan kemana-mana.

Selamat menunaikan Ibadah shaum bagi yang menjalankannya, Mas selamat berbuka nanti ya, disana waktu Indonesia bagian apa?

Narasumber

:

Tengah

Host

:

Aduh berarti Mas dulu yang buka baru saya, selamat berbuka aja semoga salah satu berbagi cerita Mas ini satu amal ibadah yang dicatat InsyaAllah Allah SWT Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Mas Jumadil makasih banyak ya,samapai ketemu lagi. Baik tutor hebat semuanya, pada akhirnya kita berada di ujung acara kita, karena itu pokoknya terus pantengin kita nanti akan ada lagi.

By: Mas Lik




 

×
Berita Terbaru Update