Notification

×

Today's quote

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Era Berperilaku Baik dalam Dunia Pendidikan

16 Okt 2022 | Oktober 16, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-16T07:08:31Z
Astatik Bestari

Pernahkan kita mendengar larangan begini

"Jangan sering absen mengajar, nanti diiri guru yang lain!" Larangan ini sering diperdengarkan pimpinan atau pengawas dalam rangka menertibkan guru-guru yang kurang baik dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.

Masuk akal, bisa diterima larangan ini. Namun sadarkah kita bahwa himbauan yang menyandarkan perilaku buruk guru, karena ulah guru yang lain, tidak berdampak sama sekali. Guru berperilaku baik atau berperilaku buruk, dampak manfaat dan ruginya, guru tersebut yang merasakan. Tidak ada sangkut pautnya dengan guru yang baik-baik saja kerjanya atau guru yang semrawut kinerjanya.Tidak percaya? Coba tengok di lingkungan sekolah atau madrasah kita masing-masing.

Dalam suatu sekolah atau madrasah ada guru yang istikamah masuk kelas tepat waktu dan meninggalkan kelas tepat waktu tidak terpengaruh oleh kinerja guru yang seenaknya saja dalam menghargai waktu saat masuk dan keluar kelas dalam tugas mengajarnya.Ini fakta.

Dalam suatu sekolah atau madrasah ada guru yang istikamah tidak sungkan dan tidak malu datang telat, tidak terpengaruh oleh kinerja guru yang konsisten dalam menjaga amanah mendidik anak bangsa. Ia tidak sadar bahwa dirinya adalah pribadi yang digugu dan ditiru. Ini fakta.

Motivasi guru yang menjaga Istikamah berkinerja baik sebenarnya bukan karena ingin mendapatkan penghargaan dari sekolah atau madrasah. Mereka istikamah bekerja baik karena bekerja baik adalah kebutuhan mereka. Guru melaksanakan pembelajaran yang baik, peduli dengan siswa-siswanya, menemani mereka saat salat jamaah, mendisplinkan dengan ungkapan dan tindakan yang baik, meskipun tidak mendapatkan penghargaan dari sekolah atau madrasah, karena ia merasa berkinerja baik adalah kebutuhan, maka mereka tetap lakukan.

Tidak banyak sekolah atau madrasah yang memberlakukan apresiasi itu lebih penting daripada hukuman. Untungnya bagi guru yang berkinerja baik keduanya tidak menjadikan sebab dan akibat. Diberi apresiasi _Alhamdulillah_ , tidak diberi apresiasi "ya sudahlah", ikhlas melaksanakan tugas _lillahi ta'ala_ . Ya memang cukup disayangkan, malah kadang-kadang kinerja buruk lebih disoroti daripada kinerja baik. 

Di era Kurikulum Merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) ini, guru lebih fokus berkarya untuk kepentingan pendidikan bagi siswanya dan siswa serta guru di luar tempat tugasnya. Guru sama sekali tidak peduli apakah teman sesama guru ini lelet dalam bertugas, _sembrono_ dalam menjaga amanah dari masyarakat karena mereka sekolah di tempat tugasnya, sembrono menjaga amanah pemerintah padahal sudah dapat tunjangan profesi. Guru era Kurikulum Merdeka tidak sempat memikirkan atau menggunjing bahkan iri hati dengan kinerja buruk sejawatnya. Mereka fokus bagaimana bisa _survive_ menjadi guru berkinerja baik melalui karya yang dibuat, guru yang selalu _update_ dalam melaksanakan tugasnya. 

Nah, kini semakin gamblang, bahwa motivasi guru berkinerja baik karena bekerja dengan baik adalah kebutuhan bukan tuntutan. Semoga tidak berlaku bagi guru yang berkinerja buruk, bahwa bekerja dengan kualitas buruk adalah kebutuhan. Kita do'akan mereka segera kembali ke jalan yang benar. 

Jombang, 16 Oktober 2022
Penulis adalah Ketua PKBM Beastari
Beliau juga tim penulis kreator konten
Mapel Keterampilan Puskurjar. 

×
Berita Terbaru Update